Gorong-Gorong Raksasa
A
A
A
Untuk mengatasi banjir di wilayah timur Kota Bandung khususnya Gede bage, Pemkot Ban dung segera membangun goronggorong raksasa.
Pembangunan gorong-gorong raksasa de ngan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) ini akan dilaksanakan bersamaan dengan proyek interchange KM 149 jalan Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) yang akan tembus ke Jalan Soekarno-Hatta pada 2015 mendatang.
Seperti diketahui, pada Jumat (5/12), sejumlah wilayah di kawasan timur Kota Bandung terutama Gedebage disergap banjir. Banjir terjadi karena air Sungai Cinambo meluap setelah hujan de ras mengguyur Kota Kembang selama beberapa jam. Banjir itu menyebabkan kemacetan parah di ruas Jalan Soekarno-Hatta menuju arah kawasan Gedebage maupun sebaliknya.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, gorong-gorong raksasa di harapkan dapat mampu menampung tingginya debit air yang mengalir di kawasan Gedebage. Sehingga limpasan air tidak akan menggenang ke jalan, tetapi akan masuk ke gorong-gorong dan berakhir ke Sungai Citarum. “Nanti kalo itu sudah jadi di tahun depan, air yang menggenang dari Jalan Rumah Sakit bisa bablas terus ke sungai lewat kolong jalan,” kata Ridwan.
Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, banjir yang terjadi di kawasan Gedebage karena penyempitan saluran air di daerah Cinambo. Debit air yang mengalir tidak sebanding dengan kapasitas saluran air di wilayah tersebut. “Itulah kenapa Cinambo banjir terus karena saluran airnya menyempit,” ujar Emil. Untuk mengatasi masalah tersebut, tutur Wali Kota, pada 2015 mendatang pihaknya sudah menyiapkan tiga proyek raksasa yang akan dibangun di Ge debage. Pertama pembangunan ja lan termasuk gorong gorong rak sasa.
Kedua, pelebaran Cinambo. Ketiga, pembuatan da nau raksasa. “Dananya dari APBN, total hampir setengah triliun (Rp500 miliar). Tapi tiga solusi itu baru diang garkan pada 2015. Karena kan pada 2014 masih tahap perencanaan, mulai mengambar dan mendetilkan,” tutur Emil.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Bina Marga dan Pe ngair an Didi Riswandi mengatakan, untuk sementara waktu, pi hak nya telah menyiapkan tim pom pa yang tugasnya mempercepat penyurutan air saat banjir ter jadi. ”Untuk sementara saya hanya pasang tim pompa dulu. Jadi pas banjir terjadi, bisa cepat dialirkan dengan pompa,” kata Didi.
Dian rosadi
Pembangunan gorong-gorong raksasa de ngan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) ini akan dilaksanakan bersamaan dengan proyek interchange KM 149 jalan Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) yang akan tembus ke Jalan Soekarno-Hatta pada 2015 mendatang.
Seperti diketahui, pada Jumat (5/12), sejumlah wilayah di kawasan timur Kota Bandung terutama Gedebage disergap banjir. Banjir terjadi karena air Sungai Cinambo meluap setelah hujan de ras mengguyur Kota Kembang selama beberapa jam. Banjir itu menyebabkan kemacetan parah di ruas Jalan Soekarno-Hatta menuju arah kawasan Gedebage maupun sebaliknya.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, gorong-gorong raksasa di harapkan dapat mampu menampung tingginya debit air yang mengalir di kawasan Gedebage. Sehingga limpasan air tidak akan menggenang ke jalan, tetapi akan masuk ke gorong-gorong dan berakhir ke Sungai Citarum. “Nanti kalo itu sudah jadi di tahun depan, air yang menggenang dari Jalan Rumah Sakit bisa bablas terus ke sungai lewat kolong jalan,” kata Ridwan.
Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, banjir yang terjadi di kawasan Gedebage karena penyempitan saluran air di daerah Cinambo. Debit air yang mengalir tidak sebanding dengan kapasitas saluran air di wilayah tersebut. “Itulah kenapa Cinambo banjir terus karena saluran airnya menyempit,” ujar Emil. Untuk mengatasi masalah tersebut, tutur Wali Kota, pada 2015 mendatang pihaknya sudah menyiapkan tiga proyek raksasa yang akan dibangun di Ge debage. Pertama pembangunan ja lan termasuk gorong gorong rak sasa.
Kedua, pelebaran Cinambo. Ketiga, pembuatan da nau raksasa. “Dananya dari APBN, total hampir setengah triliun (Rp500 miliar). Tapi tiga solusi itu baru diang garkan pada 2015. Karena kan pada 2014 masih tahap perencanaan, mulai mengambar dan mendetilkan,” tutur Emil.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Bina Marga dan Pe ngair an Didi Riswandi mengatakan, untuk sementara waktu, pi hak nya telah menyiapkan tim pom pa yang tugasnya mempercepat penyurutan air saat banjir ter jadi. ”Untuk sementara saya hanya pasang tim pompa dulu. Jadi pas banjir terjadi, bisa cepat dialirkan dengan pompa,” kata Didi.
Dian rosadi
(ars)