Polres Garut Buru Penjual Miras Oplosan
A
A
A
GARUT - Penjual miras oplosan yang menewaskan 10 orang hingga kini diburu aparat Polres Garut, Jawa Barat.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dadang Garnadi mengatakan, dari hasil penyelidikan yang dilakukan pihaknya, para korban tidak saling mengenal antara satu sama lain.
"Ketika kami menginterogasi salah satu korban yang masih hidup, dia mengaku tidak mengenal para korban tewas lainnya. Informasi berikutnya ternyata mereka ini membeli miras jenis Cherrybelle dari tempat yang sama. Entah kebetulan atau bagaimana, setiap korban yang membeli miras dari tempat itu mengalami gejala yang sama, bahkan sampai meninggal," jelasnya, Rabu (3/12/2014).
Penjual miras oplosan di kawasan Terminal Guntur yang sebelumnya melakukan transaksi dengan para korban pun hingga kini masih diburu polisi. Namun, kepolisian belum bisa berspekulasi mengenai status orang yang dicari tersebut.
Menurutnya, informasi mandek di penjual miras oplosan itu. Keterangan penjual miras oplosan sangat diperlukan dalam proses penyelidikan.
"Bisa saja dari keterangan si penjual itu ada juga orang lain yang membuat dan meracik miras oplosannya. Jadi kami belum menetapkan status apa pun termasuk pasal-pasal yang disangkakan. Bisa nanti masuk KUHP, pidana khusus, atau lainnya. Namun itu juga setelah kita mendengar dari keterangan orang yang dicari ini," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 10 orang tewas akibat menenggak miras oplosan di Garut, Jawa Barat. Dua orang lainnya masih dirawat di RSUD dr Slamet Garut.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dadang Garnadi mengatakan, dari hasil penyelidikan yang dilakukan pihaknya, para korban tidak saling mengenal antara satu sama lain.
"Ketika kami menginterogasi salah satu korban yang masih hidup, dia mengaku tidak mengenal para korban tewas lainnya. Informasi berikutnya ternyata mereka ini membeli miras jenis Cherrybelle dari tempat yang sama. Entah kebetulan atau bagaimana, setiap korban yang membeli miras dari tempat itu mengalami gejala yang sama, bahkan sampai meninggal," jelasnya, Rabu (3/12/2014).
Penjual miras oplosan di kawasan Terminal Guntur yang sebelumnya melakukan transaksi dengan para korban pun hingga kini masih diburu polisi. Namun, kepolisian belum bisa berspekulasi mengenai status orang yang dicari tersebut.
Menurutnya, informasi mandek di penjual miras oplosan itu. Keterangan penjual miras oplosan sangat diperlukan dalam proses penyelidikan.
"Bisa saja dari keterangan si penjual itu ada juga orang lain yang membuat dan meracik miras oplosannya. Jadi kami belum menetapkan status apa pun termasuk pasal-pasal yang disangkakan. Bisa nanti masuk KUHP, pidana khusus, atau lainnya. Namun itu juga setelah kita mendengar dari keterangan orang yang dicari ini," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 10 orang tewas akibat menenggak miras oplosan di Garut, Jawa Barat. Dua orang lainnya masih dirawat di RSUD dr Slamet Garut.
(zik)