Hilangkan Kesan Jadul dan Kolot
A
A
A
PURWAKARTA - Beberapa bulan terakhir muncul tren baru yang digemari kawula muda. Jika biasanya mereka cenderung tertarik dengan benda-benda yang bernuansa futuristik berteknologi canggih, namun berbeda dengan kegemaran pemuda di Kabupaten Purwakarta.
Para pemuda itu justru memiliki animo tinggi terhadap batu akik. Sepertinya kecanggihan teknologi dan pemikiran kolot dari kalangan muda-mudi mulai sedikit terkikis dengan keindahan alami yang dihasilkan sebuah batu akik. Keindahan warna dan bentuknya yang beragam menjadi salah satu faktor utama mengapa mereka yang berjiwa muda turut mencintai batu cincin.
Sejumlah anak muda di Kabupaten Purwakarta banyak memburu batu akik. Mereka tak lagi malu menggunakan aksesoris yang satu ini, meskipun kemasan cincin yang mereka pakai terlihat jadul dan sangat identik dengan nuansa mistis sebagaimana tervisualisasi lewat film horor.
Rama Surya , 30, Kelurahan Sindang Kasih, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta mengaku sudah menggemari batu akik sejak lima bulan lalu. Kegemarannya terhadap batu cincin dimulai sejak ayahnya mengoleksi dan sering gonta-ganti batu cincin.
“Saat itu saya sering memerhatikan bantu cincin milik ayah saya. Ternyata bentuknya macam-macam dan unik. Dan saya dikasih satu buah batu cincin oleh ayah, eh ternyata banyak teman-teman saya yang suka. Sejak saat itu hingga saya mulai suka mengoleksi batu cincin,”kata Rama, kemarin.
Sejak saat itulah, kata Rama kecanduan batu akik. Hingga saat ini Rama mengaku memiliki sedikitnya 20 batu akik dari berbagai jenis. Dari sekian banyak jenis batu yang dikoleksi, dirinya sangat menyukai jenis blue safir dan ruby. Menurut dia, jenis dua batu tersebut lebih memiliki warna yang menarik ketimbang jenis batu lainnya. “Setiap orang pasti beda-beda selera. Kalau saya ya, jenis batu cincin yang ini,”ujarnya.
Sejumlah anak muda Purwakarta yang hobi memakai dan mengkoleksi batu cincin rata-rata tidak terlalu peduli dengan mitosmitos mistis yang ada pada batu cincin tersebut. Mitos gaib tentang batu cincin memang bisa dikatakan cukup besar. Bahkan disebut-sebut mampu memengaruhi karakter si pengguna.
Misalnya saja batu akik amber yang banyak diburu dikarenakan khasiat batu amber dimitoskan mampu memancarkan karisma si penggunanya dan memiliki daya tarik yang kuat terhadap lawan jenis.
Seperti anak muda lainya Memet Riady ,28, yang juga hobi memakai batu cincin barubaru ini. Dirinya mengaku sebagian besar anak-anak muda tidak terlalu percaya adanya mitos gaib tersebut.
Pemuda yang gemar mengoleksi batu cincin lebih mementingkan nilai estetika yang terpancar secara alami dari batu cincin tersebut. “Unik aja. Karena batu akik atau batu cincin yang jenisnya bermacam-macam itu terbentuk secara alami,”kata Ryadi.
Didin Jalaludin
Para pemuda itu justru memiliki animo tinggi terhadap batu akik. Sepertinya kecanggihan teknologi dan pemikiran kolot dari kalangan muda-mudi mulai sedikit terkikis dengan keindahan alami yang dihasilkan sebuah batu akik. Keindahan warna dan bentuknya yang beragam menjadi salah satu faktor utama mengapa mereka yang berjiwa muda turut mencintai batu cincin.
Sejumlah anak muda di Kabupaten Purwakarta banyak memburu batu akik. Mereka tak lagi malu menggunakan aksesoris yang satu ini, meskipun kemasan cincin yang mereka pakai terlihat jadul dan sangat identik dengan nuansa mistis sebagaimana tervisualisasi lewat film horor.
Rama Surya , 30, Kelurahan Sindang Kasih, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta mengaku sudah menggemari batu akik sejak lima bulan lalu. Kegemarannya terhadap batu cincin dimulai sejak ayahnya mengoleksi dan sering gonta-ganti batu cincin.
“Saat itu saya sering memerhatikan bantu cincin milik ayah saya. Ternyata bentuknya macam-macam dan unik. Dan saya dikasih satu buah batu cincin oleh ayah, eh ternyata banyak teman-teman saya yang suka. Sejak saat itu hingga saya mulai suka mengoleksi batu cincin,”kata Rama, kemarin.
Sejak saat itulah, kata Rama kecanduan batu akik. Hingga saat ini Rama mengaku memiliki sedikitnya 20 batu akik dari berbagai jenis. Dari sekian banyak jenis batu yang dikoleksi, dirinya sangat menyukai jenis blue safir dan ruby. Menurut dia, jenis dua batu tersebut lebih memiliki warna yang menarik ketimbang jenis batu lainnya. “Setiap orang pasti beda-beda selera. Kalau saya ya, jenis batu cincin yang ini,”ujarnya.
Sejumlah anak muda Purwakarta yang hobi memakai dan mengkoleksi batu cincin rata-rata tidak terlalu peduli dengan mitosmitos mistis yang ada pada batu cincin tersebut. Mitos gaib tentang batu cincin memang bisa dikatakan cukup besar. Bahkan disebut-sebut mampu memengaruhi karakter si pengguna.
Misalnya saja batu akik amber yang banyak diburu dikarenakan khasiat batu amber dimitoskan mampu memancarkan karisma si penggunanya dan memiliki daya tarik yang kuat terhadap lawan jenis.
Seperti anak muda lainya Memet Riady ,28, yang juga hobi memakai batu cincin barubaru ini. Dirinya mengaku sebagian besar anak-anak muda tidak terlalu percaya adanya mitos gaib tersebut.
Pemuda yang gemar mengoleksi batu cincin lebih mementingkan nilai estetika yang terpancar secara alami dari batu cincin tersebut. “Unik aja. Karena batu akik atau batu cincin yang jenisnya bermacam-macam itu terbentuk secara alami,”kata Ryadi.
Didin Jalaludin
(ftr)