TNI dan Polisi Kembali Bentrok

Senin, 01 Desember 2014 - 12:02 WIB
TNI dan Polisi Kembali Bentrok
TNI dan Polisi Kembali Bentrok
A A A
MOJOKERTO - Bentrok antara aparat keamanan kembali terjadi. Seorang anggota marinir terlibat perkelahian dengan beberapa anggota Sabhara Polres Mojokerto Kota. Peristiwa ini sempat membuat suasana di dua korps itu memanas.

Informasi yang didapat menyebutkan, aksi pengeroyokan itu terjadi Jumat (28/11) di Jalan Raya Canggu, Kecamatan Jetis. Saat ada Pekan Raya Expo, terjadi perkelahian antarpenonton. Pada saat yang sama, salah satu anggota Yonif 5 Mar Ujung Perak Surabaya, Pratu Mar Didit Tri Maulana, berada di lokasi dan berupaya melerai perkelahian itu.

Belum usai perkelahian ini, beberapa anggota Sabhara Polres Mojokerto Kota ikut ke tengah- tengah lokasi perkelahian. Tak hanya memukul penonton, polisi juga menendang dan memukul salah satu anggota marinir itu. Anggota Sabhara tetap memukul kendati Pratu Mar Didit Tri Maulana mengaku sebagai anggota TNI.

”Informasinya, polisi tetap memukuli dan menendang anggota marinir meski anggota sudah memberitahukan identitasnya,” ujar salah satu anggota TNI yang meminta namanya tak disebut. Sumber ini juga menyebutkan, korban tak terima dengan perlakuan anggota Sabhara itu kendati sudah ada upaya damai saat itu di Balai Desa Canggu.

Upaya permintaan maaf beberapa perwakilan anggota Sabhara juga tak diterima. ”Korban sempat dirawat di rumah sakit. Kapolres Mojokerto Kota sempat membawa korban untuk dirawat di RS Bhayangkara Polda Jatim,” ujar sumber ini.

Pihak kepolisian juga berupaya memediasi atas masalah ini agar tak merembet ke korps masing-masing. Sabtu (29/11), mediasi dilakukan di rumah korban oleh Kasat Intel Polda Jatim Kombes Agus, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiji Suwartini, perwakilan dari anggota Mar Yon 5 Ujung Perak Surabaya Danton 1 Kompi Jaguar, Lettu Mar Dani, Kasat Intel Polres Mojokerto Kota, Kapolsek Jetis, dan DenIntel Marinir Pelda Saiful.

Setelah kejadian ini, sejumlah pos polisi terlihat sepi tanpa petugas. Hingga pagi kemarin, sejumlah jalan utama juga tak terlihat polisi melakukan penjagaan seperti biasa. Beredar kabar pula jika pucuk pimpinan Polres Mojokerto Kota sengaja ”mengandangkan” anak buahnya untuk menghindari perkelahian antarkorps.

Sementara pagi kemarin, terjadi insiden perusakan Pos Satlantas di Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari. Pos 903 itu mengalami kerusakan di bagian kaca. Dua kaca pos di jalur by pass ini sengaja dipecah oleh oknum tak dikenal. Saat KORAN SINDO JATIM melihat lokasi kejadian pagi kemarin, terlihat ada beberapa potongan besi kursi yang ada di dekat pos.

Terlihat juga sebuah paving stone di bawah kaca jendela yang diduga dipakai pelaku untuk memecahkan kaca. Sayangnya, pihak kepolisian tak memberikan komentar atas kejadian ini. Begitu juga ssat Kasat Lantas Polres Mojokerto AKP Triyanto meninjau lokasi, ia tak mau memberikan komentar. Ia hanya beralasan melihat pos polisi yang rusak. ”Saya mau ambil kunci,” ujar Triyanto yang tak menjawab sejumlah pertanyaan yang dilontarkan.

Triyanto lantas beranjak dari lokasi kejadian. Aksi tutup mulut juga dilakukan Kapolres Mojokerto AKBP Wiji Suwartini. Dikonfirmasi KORAN SINDO JATIM melalui telepon selulernya mengenai pemukulan anggota Shabara terhadap anggota marinir, Wiji enggan berkomentar. ”Saya tidak bisa memberikan komentar soal itu. Saya mohon bisa memahami posisi saya,” ujar Wiji.

Danrem 082 Citra Panca Yudha Jaya (CPYJ) Mojokerto, Kol CZI Suparjo menegaskan, aksi perusakan Pos 903 itu tidak ada kaitan dengan kejadian sebelumnya yang melibatkan anggota Sabhara dan Yonif 5 Mar Ujung Perak Surabaya.

”Masalah itu sudah diselesaikan. Kejadian ini (perusakan) tak ada kaitannya,” kata Suparjo yang menyebut jika Sabtu (29/11), kedua belah pihak sudah sepakat damai dan masingmasing pimpinan sudah mengambil langkah kebijakan.

Tritus Julan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8118 seconds (0.1#10.140)