DPRD Temukan Anggaran Mencurigakan

Jum'at, 28 November 2014 - 13:22 WIB
DPRD Temukan Anggaran Mencurigakan
DPRD Temukan Anggaran Mencurigakan
A A A
BANTUL - DPRD Bantul mempertanyakan besaran anggaran yang akan dialokasikan dalam pembangunan show room kerajinan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro serta besaran anggaran untuk pembangunan pabrik Mie Des di Kecamatan Pundong.

Dewan mencurigai adanya penggelembungan anggaran. Kedua proyek yang masuk ke dalam rencana kerja anggaran (RKA) 2015 ini ternyata anggarannya lebih besar dibanding dengan proposal yang diajukan oleh masing-masing desa dan kelompok. Anggota Komisi C Muhammad David mengatakan, pihaknya mempertanyakan besaran anggaran mencapai Rp1,7 miliar untuk show room kerajinan di Desa Sidomulyo padahal proposalnya tidak sampai nilai tersebut.

Tak hanya di Sidomulyo, pembengkakan anggaran juga terjadi dalam pembangunan pabrik Mie Des di Pundong. “Itu anggarannya dinaikkan bagaimana,” kata David, kemarin. Dewan mempertanyakan alokasi dana tersebut ke Dinas Pekerjaan Umum yang terlalu besar. Sebab anggaran tersebut lebih besar dibanding proposal pengajuan dana dari pihak Desa Sidomulyo juga kelompok Mie Des di Pundong.

Untuk di Pundong, pihak kelompok ternyata mengajukannya hanya Rp500 juta. Di komisi C, bersama DPU akhirnya pihaknya telah menghapus anggaran untuk pembangunan show room di Sidomulyo. Sementara untuk pembangunan pabrik Mie Des ada revisi anggaran dari Pemkab Bantul dari Rp1,5 miliar menjadi Rp500 juta. “Karena saat ini Pemkab Bantul sedang mengalami devisit anggaran. Selain itu, Pemkab bersama Dewan kini sedang membuat skala prioritas agar program masyarakat bisa terlaksana pembangunannya,” katanya.

Lurah Desa Sidomulyo Edi Murjito mengakui adanya rencana pembangunan show room kerajinan di wilayahnya tersebut. Rencananya, pihaknya akan mendirikan bangunan ukuran 5x12 meter persegi dengan tipe dua lantai. Bangunan tersebut rencananya akan digunakan sebagai tempat display atau ruang pamer dari hasil kerajinan Desa Sidomulyo di Jalan Parangtritis. “Selain itu juga display hasil makanan kami. Di sini kan sentra pisang,” ujarnya.

Untuk keperluan tersebut, pihaknya mengajukan proposal senilai Rp500 juta sampai Rp1 miliar ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul. Ia telah mendengar proposal mereka sudah dimasukkan dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) Kabupaten Bantul dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 mendatang.

Selama ini, Sidomulyo sebenarnya telah memiliki show room tersebut namun hanya berupa kios. Saat ini tengah digunakan oleh masyarakat untuk berjualan sebagai toko kelontong. Hal tersebut belum menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah Desa Sidomulyo.

Erfanto Linangkung
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8659 seconds (0.1#10.140)