30 Personel Polisi Direhabilitasi

Jum'at, 28 November 2014 - 13:08 WIB
30 Personel Polisi Direhabilitasi
30 Personel Polisi Direhabilitasi
A A A
MARTAPURA - Kapolda Sumsel Irjen Prof Dr Iza Fadri mengungkap fakta mengejutkan, ketika melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, kemarin. Dia menyebut, kini ada 30 personelnya direhabilitasi karena positif memakai narkoba.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Balai Rakyat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Timur tersebut, orang nomor satu di jajaran Polda Sumsel ini menegaskan pihaknya sudah melakukan tes urine secara acak dan mendapati 30 orang personel positif mengonsumsi narkoba. “Untuk anggota yang positif ini kita didik mereka (rehabilitasi) supaya berhenti menggunakan narkoba,” jelasnya.

Kenyataan tersebut diakuinya masih menjadi masalah yang sangat memprihatinkan, karena itu harus dilakukan kerjasama seluruh elemen untuk memberantasnya. Menurut Iza, bagi anggota polisi yang sudah terbukti menggunakan narkoba dan sudah dilakukan rehabilitasi, namun masih mengulangi lagi dia berjanji tidak akan segan memecat maupun melakukan PTDH.

Dia pun meminta semua Kapolres menata kembali perilaku masing-masing personel kepolisian di daerah dan mengidentifikasi jika masih ada anggota yang menggunakan Narkoba. Menurut nya dia tidak akan sungkan melakukan PTDH, apalagi jika terdapat anggotanya yang ikut menjual narkoba. N“Sudah ada empat anggota polisi yang di-PTDH karena terlibat peredaran Narkoba. Mustahil kita menyapu lantai jika sapunya kotor,” terangnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk menekan penggunaan barang haram itu polisi kata dia harus fokus pada semua sasaran, bukan hanya pemakai tapi pengedar maupun bandar. Salah satu langkah untuk memperkecil ruang lingkup peredaran narkoba itu tambah dia adalah dengan membatasi izin Orgen Tunggal (OT) hingga pukul 24.00 Wib. Namun demikian polisi ditekan kannya harus tetap melakukan pengawasan saat OT berlangsung.

“Tujuan kita bagaimana meningkatkankan kesejahteraan masyarakat. Keamanan yang diciptakan keamanan yang mensejahterakan rakyat. Komitmen ini harus terus kita bangun,” terangnya. Dia juga menambahkan ada perubahan paradigma tugas polisi saat ini yakni tidak harus bergerak pada pencegahan bukan hanya penanganan semata.

“Jangan hanya berpikir berapa yang berhasil ditangkap, yang terpenting bagaimana pencegahan. Dengan tingginya angka kejahatan konvensional hal pertama yang perlu dilakukan bagaimana melakukan pecegahan,” terangnya..

Sementara Bupati OKU Timur Herman Deru menegaskan selama ini hubungan TNI dan Polri di daerah yang dipimpinnya selalu rukun karena Pemkab selalu menjadi media untuk tetap rukun. Jika saat awal pemekaran pendapatan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) hanya sekitar Rp6 miliar, namun saat ini dengan perkembangan ekonomi masyarakat yang setiap tahun membaik pendapatan dari sektor ini sudah hampir mencapai Rp100 miliar.

Menurut dia hal itu bisa menjadi salah satu indikasi kesejahteraan masyarakatnya. “Saya sudah menghimbau agar masyarakat mengasuransikan kendaraan bermotor, setiap wilayah yang sejahtera tentu ancaman kejahatan akan meningkat,” terangnya.

Namun demikian untuk menekan angka kejahatan dan aksiaksi anarkis yang tidak diinginkan lanjut dia, di OKUT memang perlu penambahan Polsek meskipun sekarang sudah diresmikan dua Polsek baru di Kecamatan Buay Madang Timur dan Madang Suku III namun masih kurang. ”Sejauh ini tidak ada gejolak pasca kenaikan BBM karena masyarakat tidak mempermasalahkan harga namun ketersedian BBM yang diperlukan, “ kata Deru.

Pada kesempatan itu Kapolda Sumsel juga meresmikan Mapolsek Buay Madang Timur dan Madang Suku III serta menerima penyerahan kendaraan 12 mobil operasional jenis double garden.

Dadang Dinata
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5209 seconds (0.1#10.140)