Rumus Ekonomi Dipuji, Azzam Dipanggil Profesor
A
A
A
SEMARANG - Mahasiswa semester satu Universitas Negeri Semarang (Unnes) Azzam Hanif Robbani mendapat pujian dari salah satu pemakalah bergelar doktor dalam acara konferensi internasional bertajuk “Thoughts on Humas Sciences in Islam (ICThusi) 2014”.
Sebagai pemakalah termuda dalam Konferensi Internasional Islam pertama yang digelar di Kampus Sadra International Institute Jakarta itu, dia dijuluki profesor karena temuan yang ada pada makalahnya. Pada saat menyampaikan makalah, Azzam Hanif memaparkan temuannya Azzam Economic Concept (AEC) bersama peneliti- peneliti yang berasal dari 15 negara lain.
Melalui rumusnya, dia berpendapat apabila suku bunga bank sama dengan nol, maka akan memicu meningkatnya investasi. Hal itu juga akan berdampak pada peningkatan sektor ekonomi riil dan bermuara pada kesejahteraan masyarakat secara luas.
“Rumus ini merupakan antitesis terhadap konsep ekonomi kapitalis dari Keyness yang sampai saat ini masih diajarkan di sekolah - sekolah menengah Indonesia ujarnya kemarin. Mahasiswa jurusan Akuntansi ini berpendapat, munculnya berbagai masalah ekonomi belakangan ini terjadi karena adanya kesalahan di masyarakat dalam mengartikan uang.
Uang yang semestinya dipakai sebagai alat tukar atau pembayaran, malah dijadikan sebagai komoditas jual beli. “Seperti yang terjadi di Amerika Serikat. Setelah terjadi krisi, mereka mulai menyadari akan kesalahan memaknai uang dan kredit,” paparnya.
Mahasiswa asal Surakarta ini mengakui, ketika melakukan penelitian terinspirasi dari salah satu ayat Alquran tentang infak dan sedekah. Dari situ dia kemudian membuat formula konsep ekonomi yang dinamainya persis dengan nama depannya.
Susilo Himawan
Sebagai pemakalah termuda dalam Konferensi Internasional Islam pertama yang digelar di Kampus Sadra International Institute Jakarta itu, dia dijuluki profesor karena temuan yang ada pada makalahnya. Pada saat menyampaikan makalah, Azzam Hanif memaparkan temuannya Azzam Economic Concept (AEC) bersama peneliti- peneliti yang berasal dari 15 negara lain.
Melalui rumusnya, dia berpendapat apabila suku bunga bank sama dengan nol, maka akan memicu meningkatnya investasi. Hal itu juga akan berdampak pada peningkatan sektor ekonomi riil dan bermuara pada kesejahteraan masyarakat secara luas.
“Rumus ini merupakan antitesis terhadap konsep ekonomi kapitalis dari Keyness yang sampai saat ini masih diajarkan di sekolah - sekolah menengah Indonesia ujarnya kemarin. Mahasiswa jurusan Akuntansi ini berpendapat, munculnya berbagai masalah ekonomi belakangan ini terjadi karena adanya kesalahan di masyarakat dalam mengartikan uang.
Uang yang semestinya dipakai sebagai alat tukar atau pembayaran, malah dijadikan sebagai komoditas jual beli. “Seperti yang terjadi di Amerika Serikat. Setelah terjadi krisi, mereka mulai menyadari akan kesalahan memaknai uang dan kredit,” paparnya.
Mahasiswa asal Surakarta ini mengakui, ketika melakukan penelitian terinspirasi dari salah satu ayat Alquran tentang infak dan sedekah. Dari situ dia kemudian membuat formula konsep ekonomi yang dinamainya persis dengan nama depannya.
Susilo Himawan
(ftr)