PSK Embong Miring Mudik ke Kampung Halaman
PSK Embong Miring Mudik ke Kampung Halaman
A
A
A
BATU - Seluruh pekerja seks komersial (PSK) di Lokalisasi Embong Miring, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, telah mudik ke kampung halamannya kemarin. Mereka pulang ke rumahnya masing-masing tanpa menerima dana kompensasi dari Pemkab Malang.
Saidi, juru bicara Lokalisasi Embong Miring, menyatakan, PSK di Lokalisasi Embong Miring berjumlah 17 orang. Mereka berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Jember, Semarang, termasuk Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. “Semua PSK merasa kecewa karena Pemkab Malang belum mencairkan dana kompensasinya. Menurut cerita anak-anak, kalau menerima dana kom-pensasi akan dipergunakan untuk modal dagang, membuka usaha laundry , membuat keripik dan yang lainnya,” tutur Saidi.
Pria yang setiap hari berprofesi sebagai juru parkir di Lokalisasi Embong Miring ini mengatakan, dalam area Lokalisasi Embong Miring terdapat empat wisma. Keempat wisma itu antar lain milik Darsih, Ponaji, Narsi, warga Kecamatan Ngantang. Empat bulan lalu, PSK Embong Miring sudah bertemu pegawai Pemkab Malang.
Di tempat terpisah, Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Burhanuddin menjelaskan, dari 312 PSK yang bekerja di tujuh lokalisasi di Kabupaten Malang yang tercatat sebagai penduduk Kota Batu hanya tiga orang. Mereka berasal dari Kecamatan Batu, Junrejo, dan Bumiaji. “Tugas kami memantau aktivitas mereka setelah datang di rumah supaya mereka tidak kembali menjalani aktivitas seperti dilokalisasi,” ujar Burhanuddin.
Maman Adi Saputro
Saidi, juru bicara Lokalisasi Embong Miring, menyatakan, PSK di Lokalisasi Embong Miring berjumlah 17 orang. Mereka berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Jember, Semarang, termasuk Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. “Semua PSK merasa kecewa karena Pemkab Malang belum mencairkan dana kompensasinya. Menurut cerita anak-anak, kalau menerima dana kom-pensasi akan dipergunakan untuk modal dagang, membuka usaha laundry , membuat keripik dan yang lainnya,” tutur Saidi.
Pria yang setiap hari berprofesi sebagai juru parkir di Lokalisasi Embong Miring ini mengatakan, dalam area Lokalisasi Embong Miring terdapat empat wisma. Keempat wisma itu antar lain milik Darsih, Ponaji, Narsi, warga Kecamatan Ngantang. Empat bulan lalu, PSK Embong Miring sudah bertemu pegawai Pemkab Malang.
Di tempat terpisah, Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Burhanuddin menjelaskan, dari 312 PSK yang bekerja di tujuh lokalisasi di Kabupaten Malang yang tercatat sebagai penduduk Kota Batu hanya tiga orang. Mereka berasal dari Kecamatan Batu, Junrejo, dan Bumiaji. “Tugas kami memantau aktivitas mereka setelah datang di rumah supaya mereka tidak kembali menjalani aktivitas seperti dilokalisasi,” ujar Burhanuddin.
Maman Adi Saputro
(ftr)
Explore More