Sejarah Plakat Tinggi, 45 Honorer Kuli Kapur Jadi PNS

Rabu, 26 November 2014 - 13:42 WIB
Sejarah Plakat Tinggi,...
Sejarah Plakat Tinggi, 45 Honorer Kuli Kapur Jadi PNS
A A A
SEKAYU - Mungkin peringatan Hari Guru Nasional yang bersamaan dengan ulang tahun ke-69 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), di Kecamatan Plakat Tinggi, Muba, kemarin, merupakan sejarah bagi kalangan tenaga pengajar.

Karena belum pernah terjadi sebelumnya, sebanyak 45 tenaga honorer berhasil dilantik sebagai PNS. Tidak biasanya, pada peringatan kemarin, begitu banyak nasi tumpeng yang tersusun di atas meja ruang Kantor UPTD Diknas Plakat Tinggi. Jika dihitung, ada sekitar 45 tumpeng dengan berbagai jenis. Sebagian besar guru yang hadir mengenakan seragam korpri, selalu mengembangkan senyum, sambil bercerita sesama mereka.

“Ini merupakan hari bersejarah bagi para guru, pemotongan 45 tumpeng ini juga bukan tanpa arti, karena tahun ini sebanyak 45 guru honorer di Kecamatan Plakat Tinggi dilantik sebagai CPNS,” ujar Kepala UPTD Diknas Plakat Tinggi Ridwan saat dibincangi, kemarin. Ridwan menuturkan, di wilayahnya ada 360 “kuli kapur” yang tersebar di tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK.

Para guru ini, harus berkorban menempuh jarak yang jauh sebagai bentuk pengabdian untuk mencerdaskan anak bangsa. “Peringatan HGN ini menjadi ajang bagi kami untuk melakukan evaluasi diri. Karena, masa depan dan genarasi bangsa dapat tercipta dari hasil kerja dari profesi seorang guru. Tapi, ke depan guru juga harus lebih serius, tekun, inovatif dan inspiratif, sehingga mampu mendorong pembangunan Muba,” tuturnya.

Ketua PGRI Plakat Tinggi Farida, yang juga hadir mengungkapkan, guru itu memiliki peran sentral dalam mengembangkan potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Bersamaan dengan peringatan hari guru itu, Kepala Sekolah SDN 1 Bangun Harja, Plakat Tinggi, Emilia, berharap, ada perhatian lebih dari pemerintah, seperti mem bangun infrastruktur jalan dan jembatan yang baik. Karena Setiap hari, dirinya harus menempuh perjalanan sekitar 30 menit, menuju sekolah. Namun jika hujan turun, waktu yang diperlukan bisa mencapai 1 jam bahkan lebih.

Amarullah Diansyah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1076 seconds (0.1#10.140)