Hirup Gas Beracun, Nuryanto Tewas di Dalam Sumur
A
A
A
KUDUS - Nahas dialami Nuryanto (45), warga Dukuh Kalilopo, Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Lelaki paruh baya ini tewas, setelah menghirup gas berbahaya saat menguras sumur di rumah Pasutri Nur Aini dan Eni.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, Nuryanto mulai bekerja bersama dua rekannya Sukadi dan Munadi, pukul 09.00 WIB. Nuryanto turun ke sumur yang kedalamannya mencapai 15 meter untuk memasang selang.
Sedang dua rekannya menjaga mesin diesel yang digunakan untuk menyedot air sumur. Awalnya, proses pengurasan berjalan lancar. Namun sekitar satu jam kemudian, terdengar suara minta tolong dari dalam sumur.
"Dua rekan Nuryanto pun langsung panik dan berusaha mencari pertolongan. Termasuk menghubungi petugas kepolisian dan Tim SAR serta BPBD Kudus," kata Ridho, salah seorang warga sekitar, Rabu (26/11/2014).
Tak lama berselang, sambungnya. sejumlah warga pun langsung berdatangan ke lokasi. Termasuk Ridho, yang berinisiatif turun ke dalam sumur. Meski sudah sampai di dasar sumur, namun Ridho tak berhasil mengangkat tubuh Nuryanto.
"Waktu itu sebenarnya korban masih hidup. Dia masih bilang sesek (sesak napas). Tapi karena berat, saya akhirnya naik lagi," terangnya.
Upaya serupa juga dilakukan warga lainnya. Namun lagi-lagi tubuh Nuryanto tidak bisa diangkat dari dasar sumur. Baru pada pukul 10.30 WIB, Tim SAR datang ke lokasi. Berbekal peralatan lengkap, Tim SAR turun dan mengevakuasi tubuh Nuryanto.
Kapolsek Kaliwungu Iptu Sardi di lokasi kejadian menambahkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Terkait dugaan penyebab kematian korban, hingga kini polisi masih belum dapat memastikan.
"Apakah karena gas beracun, terpeleset, atau karena faktor lainnya. Masih kita selidiki," tandasnya.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, Nuryanto mulai bekerja bersama dua rekannya Sukadi dan Munadi, pukul 09.00 WIB. Nuryanto turun ke sumur yang kedalamannya mencapai 15 meter untuk memasang selang.
Sedang dua rekannya menjaga mesin diesel yang digunakan untuk menyedot air sumur. Awalnya, proses pengurasan berjalan lancar. Namun sekitar satu jam kemudian, terdengar suara minta tolong dari dalam sumur.
"Dua rekan Nuryanto pun langsung panik dan berusaha mencari pertolongan. Termasuk menghubungi petugas kepolisian dan Tim SAR serta BPBD Kudus," kata Ridho, salah seorang warga sekitar, Rabu (26/11/2014).
Tak lama berselang, sambungnya. sejumlah warga pun langsung berdatangan ke lokasi. Termasuk Ridho, yang berinisiatif turun ke dalam sumur. Meski sudah sampai di dasar sumur, namun Ridho tak berhasil mengangkat tubuh Nuryanto.
"Waktu itu sebenarnya korban masih hidup. Dia masih bilang sesek (sesak napas). Tapi karena berat, saya akhirnya naik lagi," terangnya.
Upaya serupa juga dilakukan warga lainnya. Namun lagi-lagi tubuh Nuryanto tidak bisa diangkat dari dasar sumur. Baru pada pukul 10.30 WIB, Tim SAR datang ke lokasi. Berbekal peralatan lengkap, Tim SAR turun dan mengevakuasi tubuh Nuryanto.
Kapolsek Kaliwungu Iptu Sardi di lokasi kejadian menambahkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Terkait dugaan penyebab kematian korban, hingga kini polisi masih belum dapat memastikan.
"Apakah karena gas beracun, terpeleset, atau karena faktor lainnya. Masih kita selidiki," tandasnya.
(san)