Marahalim Cup Kembali

Jum'at, 21 November 2014 - 17:10 WIB
Marahalim Cup Kembali
Marahalim Cup Kembali
A A A
MEDAN - Turnamen Marahalim Cup akan kembali digelar mulai tahun depan. Turnamen sepak bola internasional yang sempat vakum selama hampir 20 tahun itu diharapkan tak hanya sekali digelar.

Turnamen yang menggunakan nama Marah Halim Harahap, mantan Gubernur Sumatera Utara pada 1967-1978, itu memang tak terdengar lagi. Marah Halim bahkan sempat menyindir panitia yang berhasrat menggelar turnamen itu kembali. Kritikan dari mantan orang nomor satu di Sumut itu dilontarkan Mukhsin Pohan, cucu kandung Marah Halim.

Dia berujar, Marah Halim bukannya lupa dengan turnamen sepak bola yang menggunakan namanya tersebut. Kakeknya hanya sangat menyesalkan turnamen itu sempat vakum selama ini. “Saya sampaikan bahwa maksud kedatangan panitia ini adalah menggelar kembali Marahalim Cup. Beliau (Marah Halim) kecewa dan seakan lupa. Saya pikir maksud beliau itu menyindir karena sudah lama ajang itu tak lagi dipertandingkan. Keluarga kami juga berpikir kenapa sangat lama, hampir 20 tahun tidak dilaksanakan lagi,” ungkap Mukhsin kemarin.

Meski marah dan menyindir, Mukhsin mengaku Marah Halim merestui digelarnya turnamen itu kembali. Marah Halim ingin menunjukkan kecintaan dan keseriusannya memajukan sepak bola Sumut. Saking cintanya, Marah Halim membuat piala turnamen itu setinggi 1,5 meter.

Piala itu dibalut dengan 6 kg emas yang dipesan langsung dari London, Inggris, seharga Rp6 juta pada 1972. Karena itu, Mukhsin menjelaskan, Marah Halim sangat menginginkan ajang itu tak hanya digelar musiman. Dia ingin turnamen itu kembali digelar seperti dulu, meski Marah Halim kini tak bisa beraktivitas banyak lantaran usia senja.

“Beliau merestui dan menyambut digelarnya Turnamen Marahalim Cup. Tapi, beliau tidak mau dengar kalau turnamen ini dilaksanakan hanya sekali, tidak rutin seperti dulu yang digelar tiap tahun. Beliau tekankan organisasi harus dibenahi kalau serius menggelar Marahalim Cup,” tandas Mukhsin.

Mukhsin memaparkan, turnamen Marahalim yang terdaftar di agenda FIFA sejak 1974 itu tak bisa dilepaskan dari perkembangan sepak bola Sumut. Marahalim Cup juga mengangkat harkat dan martabat sepak bola Sumut yang disegani di dalam dan luar negeri. Ajang ini pula sebagai wadah lahirnya pesepak bola masa depan Sumut. Salah satunya mantan pemain tim nasional Parlin Siagian.

Parlin puas bisa mencicipi turnamen Marahalim Cup I/1972 hingga VIII/1979, saat turnamen itu berada di level puncak. “Kami punya kompetisi kelas internasional yang bisa menjadi kompetisi dan seleksi pemain. Turnamen ini dulu banyak melahirkan pesepak bola andal yang menjadi masa depan bagi timnas Indonesia,” ujarnya.

Parlin pun mengkritisi kemunduran PSMS Medan. Prestasi klub yang lahir pada 1950 itu sebagai bukti mundurnya perkembangan sepak bola di Sumut. Prestasi PSMS tak lagi terukir saat kompetisi masih tergabung dalam Perserikatan. Tim bermarkas di Kebun Bunga itu kini hanya menjadi kontestan Divisi Utama.

Tim berjuluk Ayam Kinantan itu bahkan tak mampu lolos dari babak penyisihan grup di kompetisi 2014. “Kondisi PSMS sekarang terpuruk. Kami harus cari benang merah untuk mengetahui di mana kesalahannya,” tuturnya. Akan tetapi, Parlin optimistis sepak bola Sumut akan berkembang ke depannya.

Apalagi, Marah Halim menyambut baik niat Gubsu Gatot Pujo Nugroho menjadikan Marahalim Cup sebagai agenda tahunan provinsi. Jika keinginan itu terealisasi, pesebak bola, khususnya Sumut, memiliki wadah mencari bakat andal. Turnamen Marahalim Cup 2015 rencananya diikuti delapan klub, termasuk tim dari Malaysia dan Myanmar.

Para kontestan tersebut adalah Persib Bandung (jawara ISL 2014), Persija Jakarta, PSM Makassar, PSMS Medan, Selanggor FC (Malaysia), Yangon FC (Myanmar), Semen Padang, dan Medan Jaya.

Haris dasril
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4217 seconds (0.1#10.140)