Demo Buruh Berakhir Bentrok

Jum'at, 21 November 2014 - 15:44 WIB
Demo Buruh Berakhir Bentrok
Demo Buruh Berakhir Bentrok
A A A
JOMBANG - Aksi turun jalan menuntut kenaikan upah minimum kota (UMK) kembali dilakukan ribuan buruh di Jombang, kemarin.

Aksi yang sempat melumpuhkan kota santri itu berakhir bentrok antara polisi dengan massa aksi. Bentrok antara buruh dengan aparat kepolisian tak hanya terjadi saat buruh memblokir jalur nasional diJalan Raya Gatot Subroto, Kelurahan Kaliwungu, Kecamatan Jombang. Bentrok juga terjadi di sejumlah pabrik saat massa menjemput buruh agar ikut bergabung dalam unjuk rasa. Bentrok terjadi di pabrik PT Seng Fong dan PT Mentari.

Akibat bentrok ini, polisi mengamankan sejumlah buruh. Bentrok pertama terjadi saat ribuan buruh mendatangi pabrik PT Seng Fong. Sekitar seribuan buruh yang hendak melakukan sweeping seketika mendapatkan perlawanan dari petugas. Ratusan polisi memukul mundur massa yang hendak memaksa masuk ke dalam pabrik.

“Ada yang melempar menggunakan botol air mineral. Setelah itu langsung bentrok dengan aparat keamanan,” ujar Heru, koordinator aksi. Akibat kejadian itu, salah satu orang pendemo mengalami luka dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Selain itu, beberapa sepeda motor milik pendemo juga mengalami kerusakan akibat pukulan rotan petugas. Bentrokan serupa juga terjadi di depan PT Mentari. Di tempat ini, para pendemo memaksa masuk pabrik dan hendak mengajak para karyawan ikut aksi, juga mendapatkan perlawanan dari pihak kepolisian. Tidak mampu melayani kemampuan petugas, massa pun lantas memblokir jalan. Sekitar 20 menit memblokir Jalan Raya Tunggorono, pihak kepolisian pun melakukan negosiasi dengan buruh.

Buruh kemudian pergi dari lokasi dan menuju ke pemkab untuk bergabung dengan massa aksi lainnya. Beberapa saat setelah bentrok di depan PT Mentari, sekitar seribuan buruh yang berasal dari Kecamatan Peterongan dan Bareng memblokir akses jalur nasional di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Kaliwungu, Kecamatan Jombang Kota.

Upaya para buruh ini langsung dihalau petugas. Meski sudah diminta pergi, tapi ribuan buruh ini tetap tak bergeming. Mereka tetap melakukan orasi dan menutup akses trans nasional ini. Praktis, massa aksi yang tak mau membubarkan diri itu membuat petugas geram.

Ratusan anggota polisi ini pun langsung membubarkan paksa pemblokiran jalan tersebut. Akibatnya, petugas dan buruh terlibat adu pukul. Satu orang yang diduga sebagai penanggung jawab aksi langsung diamankan. “Ada satu orang yang dibawa polisi tadi.

Dia adalah koordinator umum,” ujar Samsul, salah buruh. Aparat kepolisian tidak mengelak telah terjadi pembubaran paksa para demonstran. Polisi menilai aksi pemblokiran jalan dianggap mengganggu jalannya lalu lintas. “Mereka sudah merugikan orang lain dengan menutup jalan. Karena itu, kami bubarkan,” ujar Wakapolres Jombang Kompol Sumardi.

Tritus julan
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8525 seconds (0.1#10.140)