AL Kelola Pasca Sarjana Tunggal

Selasa, 18 November 2014 - 11:47 WIB
AL Kelola Pasca Sarjana Tunggal
AL Kelola Pasca Sarjana Tunggal
A A A
SURABAYA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya anggota berpangkat perwira.

Perwira dari matra laut, darat, maupun udara, wajib meneruskan jenjang pendi-dikan hingga sarjana strata dua (S2) dan bahkan strata tiga (S3). Lembaga pendidikan untuk mereka sudah ada, yakni Kampus Pascasarjana Sekolah Tinggi Teknik Angkatan Laut (STTAL). Sebelumnya, STTAL di bawah Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) Ujung Surabaya.

Kini STTAL dan Pascasarjana STTAL langsung di bawah Badan Pelaksana Pusat (Balakpus) Mabes AL. Ini berdasar Surat Keputusan (Skep) KSAL Nomor 149/ XI/2014, tanggal 4 November 2014. Skep tersebut menjadi payung hukum persetujuan validasi, reposisi, dan peningkatan organisasi STTAL oleh Balakpus. STTAL memiliki 10 prodi S1 dan D3.

Sejak tahun 2013, STTAL membuka program S2 Analisa Sistem dan Riset Operasi (Asro). Reposisi STTAL dari Kobangdikal ke Balakpus seiring peresmian gedung Pascasarjana STTAL oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr Marsetio, di Kampus STTAL, kemarin. Saat di bawah Kobangdikal, STTAL dipimpin komandan berpangkat kolonel.

Sekarang STTAL berikut pascasarjana dipimpin perwira berpangkat Laksamana Pertama. Reposisi ini juga ditandai penyerahan mobil dinas pada sejumlah pejabat STTAL oleh KSAL. Sebagai satu-satunya kampus pascasarjana di bawah TNI AL, pascasarjana ini menerima mahasiswa unsur TNI dari lintas matra, baik laut, darat, dan udara, bahkan Polri. Mereka yang lulus akan bergelar MT (Magister Teknik).

STTAL menjadi satu-satunya perguruan tinggi kedinasan di lingkungan TNI/Polri yang gelar kesarjanaannya diakui Kementerian Pendidikan. Keberadaannya sesuai UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. STTAL telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Alumni Akademi Angkatan Laut (AAL), Akademi Militer (Akmil), maupun Akademi Angkatan Udara (AAU), yang lulus dan bergelar sarjana terapan bidang pertahanan (ST.Han), yakni setara diploma 3 (D3). Sebelum meneruskan ke S2, mereka wajib S1 di STTAL. Peningkatan kualitas SDM perwira TNI juga melalui pengiriman perwira untuk tugas belajar ke luar negeri. “Saya menyambut gembira validasi, reposisi STTAL di bawah Kobangdikal ke Balakpus Mabesal,” kata Marsetio.

Menurutnya, era globalisasi membuat ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang, termasuk dunia kemaritiman. “Ini menuntut profesionalitas anggota TNI mewujudkan anggota TNI AL berkelas dunia,” kata jenderal bintang empat ini. STTAL, kata Marsetio, awalnya belum memiliki otonomi bidang pendidikan. Karena itu, perlu diberi otonomi yang dikelola mandiri di bawah Mabesal.

Sebelumnya, 65 perwira TNI AL menempuh pendidikan doktor pertahanan di sejumlah negara di dunia. Ke depan, keberadaan perwira TNI AL yang meneruskan pendidikan di mancanegara dipastikan bertambah seiring ketersediaan beasiswa.

Soeprayitno
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7375 seconds (0.1#10.140)