Pasien Terpaksa Kencing di Keresek

Selasa, 11 November 2014 - 12:02 WIB
Pasien Terpaksa Kencing...
Pasien Terpaksa Kencing di Keresek
A A A
CIANJUR - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur terus dikeluhkan keluarga pasien yang tengah menjalani perawatan.

Kritikan terhadap pelayanan RSUD Cianjur ini bukan yang pertama kali. Bu ruknya pelayan an hingga minimnya fasilitas sering dikeluhkan keluarga pasien. Bah kan, keluarga pasien kem bali mengeluhkan buruk nya pelayana RSUD di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kurangnya fasilitas pen du kung, mem buat banyak pasien harus kencing di kan tong ke re sek.

“Fasilitas yang seharusnya diadakan pihak rumah sakit, seperti pispot untuk orang sakit, kamar mandi, kursi roda dan kursi biasa tempat duduk pa sien serta keluarga penunggu, sama sekali tidak ada. Ayah saya ter paksa harus kecing di kantong keresek sebelum kami membeli pispot dari apotek yang berada di luar rumah sakit,” kata Redi,36, keluarga pasien warga Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, ke marin.

Redi mengungkapkan, selain fasilitas, pelayanan dokter juga sangat memprihatinkan. Beberapa pasien yang datang ke ruang IGD banyak terlantar ka rena tidak langsung tertangani medis. Keluarga Pasien, kata dia, harus berteriak untuk mendapat perawatan dari pihak medis.

“Saya lihat, ada satu keluarga pasien terus berteriak meminta hingga beberapa kali agar men da patkan pelayanan medis. Tapi, tetap tidak dilayani. Seteah pasien meninggal baru pihak medis terlihat mendatangi nya. Kasihan kan, seharusnya itu dilakukan sebelum pasien me ninggal sehingga tidak ada rasa penasaran dari keluarga pasien,” katanya. Menurut dia, IGD seharusnya hanya menjadi tempat sementara bagi pasien sebelum masuk ke ruangan perawatan. Tapi anehnya, banyak pasien yang harus menjalani perawatan intensif di IGD hingga ke beberapa selasar ruangan.

“Selama ini, pihak RSUD terus melakukan pembangunan namun tidak mencukupi untuk menampung pasien yang ma suk IGD. Kita mempertanyakan selama ini fasilitas apa yang dibangun RSUD, karena buktinya banyak pasien yang membutuhkan ruangan selalu di ka - takan tidak ada,” cetusnya.

Berdasarkan pantauan KORAN SINDO, di lorong IDG RSUD Cianjur banyak terlihat pasien yang menunggu perawatan. Bahkan, sejumlah pasien yang masuk IGD juga harus rela menunggu dipindahkan keruangan rawat yang penuh. Mereka baru bisa dipindahkan jika terdapat ruang rawat jalan yang kosong. Kondisi inti membuat RSUD Cianjur terpaksa memanfaatkan selasar ruangan IGD untuk menampung pasien karena banyaknya pasien yang berobat.

Ketua GMNI Kabupaten Cianjur, Azhar Sukmawan menyayangkan, banyaknya keluhan dari pasien terkait pelayaan di RUSD Cianjur yang buruk. Menurut dia, RSUD Cianjur harus segera meningkatkan pelayan minimun terhadap pelayanan pasien. “Jangan sampai pe layanan itu cenderung par sial. Sekarang kan yang punya pelayanan cenderung suka di be dakan untuk si kaya dan si miskin, padahal itu tidak boleh, dan harus sama,” katanya. Selain itu, kata dia, fasilitas yang kini dimiliki di RSUD Cianjur harus diperbaiki, jika fasilitas tersebut rusak.

“Kalau bisa ditambah. Karena itu menyangkut pasien,” ujarnya. Terpisah, Dinas Kesehatan Jawa Barat akan memberikan teguran keras kepada mana jemen RSUD Cianjur jika terbukti tidak memberikan pelayanan maksimal kepada pasien. Kepala Dinas Kesehatan Jabar Alma Lucyati mengatakan, segera mengirimkan tim khusus untuk melihat kondisi di RSUD Cianjur. Tim ini akan melihat secara detail kondisi disana. Apakah benar seperti yang terjadi atau tidak.

Menurut dia, RSUD Cianjur dinilai memiliki kriteria tampilan rumah sakit dan keterampilan SDM yang cukup baik. Bahkan, dua tahun yang lalu rumah sakit tersebut adalah juara nasional Rumah Sakit Sayang Ibu. Disinggung mengenai tindak an dari Dinkes jika hal tersebut terbukti, Alma menegaskan jika pihaknya akan melakukan peringatan baik tertulis maupun lisan.

Secara procedural, peringatan tertulis dilakukan hingga 3 kali. Dan jika tidak ada perubahan maka akan ditindak secara tegas. “Bisa hingga dicabut kewenang an DLU –nya dan dikembalikan ke Pemda,” pungkasnya. Tekait banyaknya keluhan atas fasilitas dan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cinajur, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar akan melakukan sidak. Kepala Dinkes Jabar, Alma Lucyati mengungkapkan pihaknya sangat terkejut dengan ada nya kasus tersebut.

lantaran, menurut Alma, dua tahun yang lalu rumah sakit tersebut adalah juara nasional Rumah Sakit Sayang Ibu. “Saya jadi heran, apa yang menyebabkan hal ini terjadi. Apa karena uangnya tidak ada atau bagaimana? Harus diselidiki penyebabnya,” paparnya.

Dia menjelaskan, RSUD Cianjur merupakan salah satu rumah sakit daerah yang memiliki kewenangan untuk mengelola keuangan sendiri atau disebut BLU (Badan Layanan Umum). Untuk menjadi BLU, tambah Alma, rumah sakit harus memiliki syarat-syarat tertentu seperti tampilan fisik rumah sakit yang memadai, manajemen yang baik, dan sumber daya manusia yang mumpuni.

Maka dari itu, Alma terkejut ketika mendengar ada pasien di RSUD Cianjur yang kekurangan tempat tidur dan fasilitas kamar mandi yang tidak layak membuat pasien harus buang air kecil di keresek. “Tapi kita lihat saja nanti hasilnya kenapa hal itu bisa terjadi,” tandas dia.

Ricky susan/ Anne rufaidah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1448 seconds (0.1#10.140)