Bayi Kelamin Ganda Dinamai Teguh
A
A
A
GARUT - Setelah dinyatakan berkelamin laki-laki, Tarsian, 35; dan Leni, 29, menamai bayi mereka Teguh Maulana. Bayi di Kampung Lembak Sari RT 07/12, Desa Sirnajaya, Kecamatan Pasir wangi, Kabupaten Garut, ini sebelumnya bernama Azzahra.
Jajang Sobur, 25, paman Teguh, menuturkan, pergantian nama dilakukan selang beberapa waktu keponakannya itu mendapat kepastian medis mengenai jenis kelaminnya. Selain telah berganti nama, tambah Jajang, bayi Teguh pun dijadwalkan akan menjalani operasi pada Januari 2015 mendatang.
“Kakak saya (Leni) dan suaminya sekarang sedang mem bawa Teguh ke Purbalingga, Jawa Tengah, ke rumah orang tua kakak ipar saya. Katanya untuk memberi kabar mengenai jadwal operasi Teguh yang akan dilakukan Januari tahun de pan,” kata Jajang saat ditemui di Kampung Lembak Sari, kemarin. Menurut Jajang, kelainan pada kelamin tidak berdampak pada kesehatan keponakannya itu.
Seperti balita lain di kampungnya, bayi Teguh selalu bermain dengan ceria. “Ponakan saya ini laki-laki. Aktivitas bermainnya juga memang seperti laki-laki. Dia sering bermain dengan anak-anak kecil yang laki-laki juga. Mi salnya main bola-bolaan, mobilan, dan lainnya. Tidak pernah mau bermain sama yang perempuan,” ujarnya. Dia mengungkapkan, kepastian akan kelamin Teguh telah membuat keluarganya bahagia. Sebab sebelum jenis ke laminnya jelas, tutur Jajang, keluarganya merasa cemas akan masa depan Teguh.
“Sekarang kami lega dan senang,” ucapnya. Mengenai biaya berobat dan operasi, Jajang mengaku, keluarganya telah meng ikut sertakan Teguh ke dalam BPJS kesehatan. Meski demikian, pihak keluarga membuka kesempatan bagi para dermawan yang ingin mengulurkan tangannya.
Diberitakan sebelumnya, bayi berkelamin ganda yang ting gal dalam rumah bilik panggung di Kampung Lembak Sari akhirnya divonis dokter ber jenis kelamin laki-laki. Hasil medis itu diperoleh setelah tim medis mampu mendeteksi hormon dominan setelah bayi tersebut berusia di atas 1 tahun.
Fani ferdiansyah
Jajang Sobur, 25, paman Teguh, menuturkan, pergantian nama dilakukan selang beberapa waktu keponakannya itu mendapat kepastian medis mengenai jenis kelaminnya. Selain telah berganti nama, tambah Jajang, bayi Teguh pun dijadwalkan akan menjalani operasi pada Januari 2015 mendatang.
“Kakak saya (Leni) dan suaminya sekarang sedang mem bawa Teguh ke Purbalingga, Jawa Tengah, ke rumah orang tua kakak ipar saya. Katanya untuk memberi kabar mengenai jadwal operasi Teguh yang akan dilakukan Januari tahun de pan,” kata Jajang saat ditemui di Kampung Lembak Sari, kemarin. Menurut Jajang, kelainan pada kelamin tidak berdampak pada kesehatan keponakannya itu.
Seperti balita lain di kampungnya, bayi Teguh selalu bermain dengan ceria. “Ponakan saya ini laki-laki. Aktivitas bermainnya juga memang seperti laki-laki. Dia sering bermain dengan anak-anak kecil yang laki-laki juga. Mi salnya main bola-bolaan, mobilan, dan lainnya. Tidak pernah mau bermain sama yang perempuan,” ujarnya. Dia mengungkapkan, kepastian akan kelamin Teguh telah membuat keluarganya bahagia. Sebab sebelum jenis ke laminnya jelas, tutur Jajang, keluarganya merasa cemas akan masa depan Teguh.
“Sekarang kami lega dan senang,” ucapnya. Mengenai biaya berobat dan operasi, Jajang mengaku, keluarganya telah meng ikut sertakan Teguh ke dalam BPJS kesehatan. Meski demikian, pihak keluarga membuka kesempatan bagi para dermawan yang ingin mengulurkan tangannya.
Diberitakan sebelumnya, bayi berkelamin ganda yang ting gal dalam rumah bilik panggung di Kampung Lembak Sari akhirnya divonis dokter ber jenis kelamin laki-laki. Hasil medis itu diperoleh setelah tim medis mampu mendeteksi hormon dominan setelah bayi tersebut berusia di atas 1 tahun.
Fani ferdiansyah
(ars)