2 Pekerja Proyek Tewas Tertimpa Rangka Baja Pabrik
A
A
A
SRAGEN - Dua pekerja proyek bangunan di PT Delta Merlin Sandang Tekstil (DMST) yang berlokasi di Desa Plumbon, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, tewas tertimpa rangka baja bangunan.
Peristiwa ini juga mengakibatkan satu pekerja lainnya luka berat tertimpa reruntuhan. Diduga, peristiwa maut tersebut terjadi setelah kerangka baja yang didirikan disapu angin kencang.
Dua korban tewas dalam peristiwa yang berlangsung sekitar pukul 15.30 WIB adalah Suwarni (45), warga Kedung Kendang, Kecamatan Sambungmacan, dan Suminem (50), warga Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan.
Keduanya mengalami luka serius di bagian kepala, setelah tertimpa baja. Bahkan, sejumlah bagian tubuh kedua korban juga remuk. Sedangkan korban luka, yakni Puryani (42), warga Kedung Kendang, Kecamatan Sambungmacan, mengalami patah kaki.
Sebelum peristiwa maut itu terjadi, angin berhembus sangat kencang. Kala itu, sejumlah pekerja proyek masih ada di sekitar rangka bangunan. Kala itu, para pekerja tengah bersiap-siap pulang, karena jam kerja nyaris selesai.
Terlebih, hari juga mulai gelap karena cuaca mendung. Namun tiba-tiba, ada angin kencang dari timur dan kerangka baja yang didirikan mendadak ambruk. Kala itu, para pekerja langsung berlarian menyelamatkan diri.
Nahas bagi Suwarni dan Suminem. Keduanya tidak mampu menghindar dan akhirnya tertimpa reruntuhan. Mereka tewas seketika di lokasi kejadian dengan luka serius di sekujur tubuh. Sementara, Puryani sempat berlari menghindar.
Sayangnya, kakinya masih tertimpa kerangka baja hingga patah. Karena posisi kakinya tertindih baja, Puryani tidak bisa bergerak dan hanya mampu berteriak minta tolong.
Puryani baru bisa dikeluarkan setelah baja yang menindih kakinya diangkat dengan linggis. Selanjutnya, korban luka dan tewas dibawa ke RSUD Sragen.
“Kami bertiga masih kerabat. Saya kerja jadi buruh bangunan di pabrik itu baru dua minggu,” kata Puryani di RSUD Sragen, Senin (10/11/2014).
Saat kejadian, dirinya sempat melihat dua kerabatnya yang juga tertimpa reruntuhan. Namun dia tidak mampu berbuat banyak karena kaki kanannya juga tertindih. Suasana saat itu sangat panik ditambah hari yang mulai gelap.
Sementara itu, Kapolsek Sambungmacan AKP Agus Taruna mengatakan, dari keterangan para saksi menyebutkan bahwa ketiga korban tertimpa reruntuhan rangka baja.
“Ketiganya telah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Sragen. Dua meninggal dunia dan satu orang lainnya mengalami patah kaki,” ungkap Agus Taruna.
Peristiwa ini juga mengakibatkan satu pekerja lainnya luka berat tertimpa reruntuhan. Diduga, peristiwa maut tersebut terjadi setelah kerangka baja yang didirikan disapu angin kencang.
Dua korban tewas dalam peristiwa yang berlangsung sekitar pukul 15.30 WIB adalah Suwarni (45), warga Kedung Kendang, Kecamatan Sambungmacan, dan Suminem (50), warga Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan.
Keduanya mengalami luka serius di bagian kepala, setelah tertimpa baja. Bahkan, sejumlah bagian tubuh kedua korban juga remuk. Sedangkan korban luka, yakni Puryani (42), warga Kedung Kendang, Kecamatan Sambungmacan, mengalami patah kaki.
Sebelum peristiwa maut itu terjadi, angin berhembus sangat kencang. Kala itu, sejumlah pekerja proyek masih ada di sekitar rangka bangunan. Kala itu, para pekerja tengah bersiap-siap pulang, karena jam kerja nyaris selesai.
Terlebih, hari juga mulai gelap karena cuaca mendung. Namun tiba-tiba, ada angin kencang dari timur dan kerangka baja yang didirikan mendadak ambruk. Kala itu, para pekerja langsung berlarian menyelamatkan diri.
Nahas bagi Suwarni dan Suminem. Keduanya tidak mampu menghindar dan akhirnya tertimpa reruntuhan. Mereka tewas seketika di lokasi kejadian dengan luka serius di sekujur tubuh. Sementara, Puryani sempat berlari menghindar.
Sayangnya, kakinya masih tertimpa kerangka baja hingga patah. Karena posisi kakinya tertindih baja, Puryani tidak bisa bergerak dan hanya mampu berteriak minta tolong.
Puryani baru bisa dikeluarkan setelah baja yang menindih kakinya diangkat dengan linggis. Selanjutnya, korban luka dan tewas dibawa ke RSUD Sragen.
“Kami bertiga masih kerabat. Saya kerja jadi buruh bangunan di pabrik itu baru dua minggu,” kata Puryani di RSUD Sragen, Senin (10/11/2014).
Saat kejadian, dirinya sempat melihat dua kerabatnya yang juga tertimpa reruntuhan. Namun dia tidak mampu berbuat banyak karena kaki kanannya juga tertindih. Suasana saat itu sangat panik ditambah hari yang mulai gelap.
Sementara itu, Kapolsek Sambungmacan AKP Agus Taruna mengatakan, dari keterangan para saksi menyebutkan bahwa ketiga korban tertimpa reruntuhan rangka baja.
“Ketiganya telah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Sragen. Dua meninggal dunia dan satu orang lainnya mengalami patah kaki,” ungkap Agus Taruna.
(san)