Suliati TKI Asal Jepara Diduga Korban Perdagangan Manusia
A
A
A
JEPARA - Suliati (39) tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Dukuh Salak, Desa Tanjung, Kecamatan Pakisaji, Jepara, yang mendapat perlakuan tak manusiawi selama bekerja di Malaysia diduga menjadi korban perdagangan manusia. Karena Suliati saat berangkat ke Malaysia pada 2009 lalu melalui jalur ilegal.
Kasi Pengawasan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Kabupaten Jepara Muryanto mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan keterangan dari keluarga Suliati.
Dari proses itu, diketahui jika Suliati diberangkatkan oleh Kastawi yang merupakan warga Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati.
Berdasar pelacakan Dinsosnakertrans ternyata Kastawi diketahui tidak bekerja pada salah satu agen penyalur TKI resmi.
Selain itu saat berada di Malaysia, Suliati sudah berpindah majikan hingga tiga kali. Dan terakhir, Suliati diketahui bekerja pada seorang warga Malaysia bernama Zaenab yang beralamat di Tudan Lot 254 Lorong Mulia 12 Fasa 2a Miri Serawak 98100, Malaysia.
“Karena berangkat dari jalur ilegal maka siapa penanggung jawab selama di Malaysia juga tidak jelas. Dan konsekuensinya hak-hak yang mestinya diterima Suliati juga tidak jelas ,” kata Muryanto, Senin (10/11/2014).
Berdasar informasi dari pihak keluarga juga, kata Muryanto, ternyata nasib Suliati kian merana selama berada dibawah kendali Zaenab.
Suliati rupanya hendak dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK) di Serawak Malaysia.
Zaenab sendiri diketahui mempunyai sejumlah “centeng” yang mengawasi apapun tindakan dan gerak gerik Suliati. “Makanya Suliati kesulitan berhubungan dengan keluarganya,” jelasnya.
Informasi soal nasib malang yang dialami Suliati rupanya langsung direspon Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jawa Tengah.
Pihak BP3TKI Jawa Tengah langsung melakukan penelusuran dan meminta keterangan dari Dinsosnakertrans Jepara terkait nasib Suliati.
Tak hanya BP3TKI saja, pihak Kedutaan Besar RI di Malaysia juga meminta keterangan soal Suliati.
“Pihak BP3TKI Jateng juga sudah meminta Kedubes di Malaysia terkait persoalan tersebut. Ini tidak hanya soal kekerasan saja namun juga menyangkut kasus perdagangan manusia,” ujarnya.
Kepala BP3TKI Jawa Tengah AB Rahman mengatakan jajarannya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait persoalan Suliati. Pihaknya berharap Suliati segera dapat dipulangkan ke Indonesia dengan selamat.
“Suliati merupakan warga kita. Maka harus mendapat perlindungan yang memadai,” terangnya.
Adik kandung Suliati, Sugiarto berharap pemerintah segera mengambil langkah-langkah terobosan agar nasib kakaknya tidak kian terkatung-katung.
Nasib malang yang menimpa Suliati diakui Sugiarto telah membuat keluarganya mengalami tekanan batin. Pihak keluarga hanya berharap Suliati bisa kembali ke Tanah Air baik dalam kondisi hidup maupun mati.
“Itu harapan keluarga. Secepatnya bisa kumpul lagi dengan keluarga,” tandas Sugiarto.
Kasi Pengawasan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Kabupaten Jepara Muryanto mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan keterangan dari keluarga Suliati.
Dari proses itu, diketahui jika Suliati diberangkatkan oleh Kastawi yang merupakan warga Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati.
Berdasar pelacakan Dinsosnakertrans ternyata Kastawi diketahui tidak bekerja pada salah satu agen penyalur TKI resmi.
Selain itu saat berada di Malaysia, Suliati sudah berpindah majikan hingga tiga kali. Dan terakhir, Suliati diketahui bekerja pada seorang warga Malaysia bernama Zaenab yang beralamat di Tudan Lot 254 Lorong Mulia 12 Fasa 2a Miri Serawak 98100, Malaysia.
“Karena berangkat dari jalur ilegal maka siapa penanggung jawab selama di Malaysia juga tidak jelas. Dan konsekuensinya hak-hak yang mestinya diterima Suliati juga tidak jelas ,” kata Muryanto, Senin (10/11/2014).
Berdasar informasi dari pihak keluarga juga, kata Muryanto, ternyata nasib Suliati kian merana selama berada dibawah kendali Zaenab.
Suliati rupanya hendak dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK) di Serawak Malaysia.
Zaenab sendiri diketahui mempunyai sejumlah “centeng” yang mengawasi apapun tindakan dan gerak gerik Suliati. “Makanya Suliati kesulitan berhubungan dengan keluarganya,” jelasnya.
Informasi soal nasib malang yang dialami Suliati rupanya langsung direspon Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jawa Tengah.
Pihak BP3TKI Jawa Tengah langsung melakukan penelusuran dan meminta keterangan dari Dinsosnakertrans Jepara terkait nasib Suliati.
Tak hanya BP3TKI saja, pihak Kedutaan Besar RI di Malaysia juga meminta keterangan soal Suliati.
“Pihak BP3TKI Jateng juga sudah meminta Kedubes di Malaysia terkait persoalan tersebut. Ini tidak hanya soal kekerasan saja namun juga menyangkut kasus perdagangan manusia,” ujarnya.
Kepala BP3TKI Jawa Tengah AB Rahman mengatakan jajarannya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait persoalan Suliati. Pihaknya berharap Suliati segera dapat dipulangkan ke Indonesia dengan selamat.
“Suliati merupakan warga kita. Maka harus mendapat perlindungan yang memadai,” terangnya.
Adik kandung Suliati, Sugiarto berharap pemerintah segera mengambil langkah-langkah terobosan agar nasib kakaknya tidak kian terkatung-katung.
Nasib malang yang menimpa Suliati diakui Sugiarto telah membuat keluarganya mengalami tekanan batin. Pihak keluarga hanya berharap Suliati bisa kembali ke Tanah Air baik dalam kondisi hidup maupun mati.
“Itu harapan keluarga. Secepatnya bisa kumpul lagi dengan keluarga,” tandas Sugiarto.
(sms)