Malam Sebelum Dimutilasi, Seneng Mujiasih Telepon Ibunya

Jum'at, 07 November 2014 - 10:06 WIB
Malam Sebelum Dimutilasi, Seneng Mujiasih Telepon Ibunya
Malam Sebelum Dimutilasi, Seneng Mujiasih Telepon Ibunya
A A A
MUNA BARAT - Juminem, Ibu Senneng Mujiasih alias Jessie Lereno Ruri, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kecamatan Tikep, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menjadi korban mutilasi di Hongkong, tidak pernah menyangka.

"Kamis 30 Oktober 2014 malam, saya masih berkomunikasi dengannya melalui telepon," kenangnya, saat ditemui wartawan, di rumahnya, Kecamatan Tikep, Kabupaten Muna Barat, Jumat (7/11/2014).

Ditambahkan dia, setelah mendengar kabar besoknya, pada Jumat 1 Novembernya 2014 anaknya tewas dimutilasi warga negara Inggris, di Hongkong, dirinya langsung mengalami syok.

"Setiap hari, dia selalu menangis, karena dirinya belum merelakan kepegian anak perempuannya tersebut," terang salah satu anggota keluarganya yang lain.

Hingga kini, keluarga Seneng Mujiasih masih terus menunggu informasi terbaru dari Pemerintah Indonesia. Mereka berharap, jenazah Senneng segera dibawa pulang ke Indonesia.

Seperti diberitakan, Seneng Mujiarsih dan rekannya Sumarti Ningsih, menjadi korban pembunuhan di Hongkong. Pelaku pembunuhan ini adalah seorang bankir berkewarganegaraan Inggris, Rurik Jutting.

Jasad Seneng ditemukan di sofa apartemen itu, sedangkan jasad Sumarti ada di dalam koper, di balkon apartemen yang sama. Penemuan kedua jasad ini, terjadi pada sabtu 1 November 2014.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9493 seconds (0.1#10.140)
pixels