Emas Palsu Dihargai Rp25 Juta

Emas Palsu Dihargai Rp25 Juta
A
A
A
PASURUAN - Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Kata bijak ini agaknya tepat disandangkan untuk Sri, 30, warga Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan.
Bermodal perhiasan emas palsu yang digadaikan ke sebuah koperasi simpan pinjam (KSP), dia berhasil mendapatkan uang tunai sekitar Rp25 juta. Aksi tipu-tipu ini berhasil terungkap setelah pelaku menggadaikan perhiasan emasnya lebih dari 30 kali. Peristiwa ini terungkap setelah pihak manajemen KSP mencurigai transaksi simpan pinjam yang terjadi berulang kali dari seorang nasabahnya.
Meski telah memasuki jatuh tempo, agunan perhiasan emas tersebut tidak juga ditebus. Kecurigaan ini ditindaklanjuti dengan memeriksakan agunan perhiasan emas tersebut ke sebuah toko emas. Betapa kaget manajemen setelah mengetahui bahwa sekitar 260 gram emas tersebut ternyata emas palsu. “Kami baru mengetahui emas yang digadaikan itu ternyata palsu. Dia sudah 31 kali menggadaikan emas dengan total pinjaman sekitar Rp25 juta,” kata pegawai KSP, Agus, kemarin.
Menurutnya, pengecekan agunan tersebut tidak dilakukan karena dia mengaku kenal baik dengan pelaku. Atas dasar kepercayaan itu, pihak manajemen dengan mudah mencairkan pinjaman. Dia tidak menyangka bila kepercayaan tersebut disalahgunakan pelaku untuk mendapatkan keuntungan. Petugas kepolisian yang menerima laporan dugaan penipuan langsung melakukan penyelidikan. Setelah memeriksa saksi dan mengantongi barang bukti, petugas menangkap pelaku.
Kanit Reskrim Polsek Purwosari Ipda Supriyatna mengungkapkan, saat ini pelaku dan barang bukti perhiasan emas palsu telah diamankan di Mapolsek Purwosari. Saat ini polisi masih mengembangkan penyidikan untuk mengungkap perbuatan pelaku. “Dari pemeriksaan sementara, pelaku mengaku telah menggadaikan emas imitasi lebih dari 30 kali dengan mendapatkan pinjaman sekitar Rp25 juta. Agunan perhiasan emas imitasi ini tidak pernah diambilnya,” kata Kanit Reskrim Supriyatna.
Di hadapan penyidik, pelaku menyatakan bahwa uang hasil menggadaikan emas palsu tersebut dipergunakan untuk bersenang- senang. Perhiasan emas imitasi tersebut dibelinya dari toko aksesori di pedagang pasar.
Arie yoenianto
Bermodal perhiasan emas palsu yang digadaikan ke sebuah koperasi simpan pinjam (KSP), dia berhasil mendapatkan uang tunai sekitar Rp25 juta. Aksi tipu-tipu ini berhasil terungkap setelah pelaku menggadaikan perhiasan emasnya lebih dari 30 kali. Peristiwa ini terungkap setelah pihak manajemen KSP mencurigai transaksi simpan pinjam yang terjadi berulang kali dari seorang nasabahnya.
Meski telah memasuki jatuh tempo, agunan perhiasan emas tersebut tidak juga ditebus. Kecurigaan ini ditindaklanjuti dengan memeriksakan agunan perhiasan emas tersebut ke sebuah toko emas. Betapa kaget manajemen setelah mengetahui bahwa sekitar 260 gram emas tersebut ternyata emas palsu. “Kami baru mengetahui emas yang digadaikan itu ternyata palsu. Dia sudah 31 kali menggadaikan emas dengan total pinjaman sekitar Rp25 juta,” kata pegawai KSP, Agus, kemarin.
Menurutnya, pengecekan agunan tersebut tidak dilakukan karena dia mengaku kenal baik dengan pelaku. Atas dasar kepercayaan itu, pihak manajemen dengan mudah mencairkan pinjaman. Dia tidak menyangka bila kepercayaan tersebut disalahgunakan pelaku untuk mendapatkan keuntungan. Petugas kepolisian yang menerima laporan dugaan penipuan langsung melakukan penyelidikan. Setelah memeriksa saksi dan mengantongi barang bukti, petugas menangkap pelaku.
Kanit Reskrim Polsek Purwosari Ipda Supriyatna mengungkapkan, saat ini pelaku dan barang bukti perhiasan emas palsu telah diamankan di Mapolsek Purwosari. Saat ini polisi masih mengembangkan penyidikan untuk mengungkap perbuatan pelaku. “Dari pemeriksaan sementara, pelaku mengaku telah menggadaikan emas imitasi lebih dari 30 kali dengan mendapatkan pinjaman sekitar Rp25 juta. Agunan perhiasan emas imitasi ini tidak pernah diambilnya,” kata Kanit Reskrim Supriyatna.
Di hadapan penyidik, pelaku menyatakan bahwa uang hasil menggadaikan emas palsu tersebut dipergunakan untuk bersenang- senang. Perhiasan emas imitasi tersebut dibelinya dari toko aksesori di pedagang pasar.
Arie yoenianto
(ars)