DBD dan Chikungunya Serang Warga Babakan
A
A
A
SUKABUMI - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan chikungunya menyerang wilayah Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi. Belasan warga di daerah tersebut terjangkit kedua penyakit tersebut.
Keterangan yang dihimpun, virus DBD dan chikungunya itu telah menyerang wilayah Kelurahan Babakan sejak satu pekan terakhir, tepatnya ketika terjadi perubahan musim dari panas ke penghujan.
Diindikasikan kedua penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yang sama yakni jenis aedes aegypti itu menjangkiti warga di dua perkampungan antara lain Kampung Babakan Peundeuy dan Kampung Babakan Loa.
Ketua RT 04/01 Kelurahan Babakan, Een Suhendri mengaku tidak sedikit warganya telah dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas terdekat akibat terkena DBD dan chikungunya.
Untuk memastikan jumlahnya, Een mengaku tengah melakukan pendataan. Berdasarkan data sementara jumlah warga yang terkena kedua penyakit itu telah mencapai belasan, namun tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah.
“Penyebaran virusnya sangat cepat, bukan hanya warga kami saja, tetapi warga di kampung sebelah pun mengeluhkan gejala penyakit yang sama. Jika diakumulasikan jumlahnya mungkin mencapai lebih dari 20 orang. Sebagian besar warga sudah dan tengah menjalani pengobatan di rumah sakit, puskesmas atau sekedar perawatan di rumahnya,” ujar Een.
Menurut dia, warga yang menjadi korban kedua penyakit ini bukan hanya warga dewasa saja, tetapi kalangan anak-anak.
Sejauh ini kasus penyebaran penyakit tersebut sudah dilaporkan ke mantri kesehatan tingkat kelurahan. Een berharap pemerintah daerah segera melakukan penanggulangan berupa fogging di sekitar pemukiman warga.
Sementara itu Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Irma Agristina mengaku belum mendapatkan laporan terjadinya penyebaran virus penyakit DBD dan chikungunya.
Kendati demikian, pihaknya akan segera terjun ke lokasi untuk menangani penanggulangannya. “Di musim pancaroba ini, penyakit jenis DBD dan chikungunya sangat rentan menjangkit,” tandasnya.
Keterangan yang dihimpun, virus DBD dan chikungunya itu telah menyerang wilayah Kelurahan Babakan sejak satu pekan terakhir, tepatnya ketika terjadi perubahan musim dari panas ke penghujan.
Diindikasikan kedua penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yang sama yakni jenis aedes aegypti itu menjangkiti warga di dua perkampungan antara lain Kampung Babakan Peundeuy dan Kampung Babakan Loa.
Ketua RT 04/01 Kelurahan Babakan, Een Suhendri mengaku tidak sedikit warganya telah dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas terdekat akibat terkena DBD dan chikungunya.
Untuk memastikan jumlahnya, Een mengaku tengah melakukan pendataan. Berdasarkan data sementara jumlah warga yang terkena kedua penyakit itu telah mencapai belasan, namun tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah.
“Penyebaran virusnya sangat cepat, bukan hanya warga kami saja, tetapi warga di kampung sebelah pun mengeluhkan gejala penyakit yang sama. Jika diakumulasikan jumlahnya mungkin mencapai lebih dari 20 orang. Sebagian besar warga sudah dan tengah menjalani pengobatan di rumah sakit, puskesmas atau sekedar perawatan di rumahnya,” ujar Een.
Menurut dia, warga yang menjadi korban kedua penyakit ini bukan hanya warga dewasa saja, tetapi kalangan anak-anak.
Sejauh ini kasus penyebaran penyakit tersebut sudah dilaporkan ke mantri kesehatan tingkat kelurahan. Een berharap pemerintah daerah segera melakukan penanggulangan berupa fogging di sekitar pemukiman warga.
Sementara itu Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Irma Agristina mengaku belum mendapatkan laporan terjadinya penyebaran virus penyakit DBD dan chikungunya.
Kendati demikian, pihaknya akan segera terjun ke lokasi untuk menangani penanggulangannya. “Di musim pancaroba ini, penyakit jenis DBD dan chikungunya sangat rentan menjangkit,” tandasnya.
(sms)