Tamzil Seret Sekda dan Anggota DPRD Kudus Tahun 2004

Tamzil Seret Sekda dan Anggota DPRD Kudus Tahun 2004
A
A
A
SEMARANG - Mantan Bupati Kudus M Tamzil, terdakwa kasus dugaan korupsi Sarpras Pendidikan Kabupaten Kudus tahun 2004 menyeret Sekda dan jajaran anggota DPRD Kabupaten Kudus tahun 2004. Menurut Tamzil, Sekda dan DPRD Kudus yang menjabat saat itu juga terlibat dalam kasus tersebut.
Hal itu disampaikan Tamzil melalui eksepsi yang disampaikan kuasa hukumnya Adi Susanto di Pengadilan Tipikor Semarang, Senin (27/10/2014).
"Mereka (Sekda dan DPRD Kudus) seharusnya dijadikan saksi terkait pengalokasian anggaran dan persetujuan kerjasama pengadaan sarpras pendidikan antara Pemkab dengan CV Gani and Son. Sebab saat itu mereka juga terlibat," kata Adi kepada majelis hakim yang diketuai hakim Antonius Widijantono.
Keterlibatan pimpinan dan anggota dewan, menurut Tamzil, terkait pada persetujuan mereka atas kerjasama pihaknya dengan Abdul Gani Aup, Direktur CV Gani and Son dalam proyek tersebut. Sementara Sekda saat itu diakui terlibat terkait penyusunan APBD dan APBD Perubahan tahun 2004.
"Sebagai ketua panitia, penyusun APBD atau APBD Perubahan, Sekda berperan atas dimaksukannya alokasi dana sarpras karena itu menjadi wewenangnya," imbuhnya.
Sebelumnya, lanjut Adi, kliennya pernah meminta penyidik Kejati Jateng yang menangani kasus tersebut memeriksa Sekda dan anggota dewan sebagai saksi.
Namun hingga perkaranya diperiksa di pengadilan, mereka tak pernah diperiksa. Bahkan, saat Tamzil diperiksa sebagai tersangka dan meminta kehadiran mereka sebagai saksi meringankan, tak pernah dipenuhi penyidik.
"Karena mereka tidak pernah dilibatkan, kami menilai dakwaan jaksa penuntut umum disusun dari hasil penyidikan yang tidak lengkap dan tidak cermat, sehingga harus ditolak sepenuhnya oleh majelis hakim," tegasnya.
Atas eksepsi yang disampaikan terdakwa, JPU Kejati Jateng Enria Tampubolon menyatakan akan menanggapi pada sidang pekan depan."Kami akan menanggapinya secara tertulis. Kami meminta waktu hingga persidangan selanjutnya," kata Enria.
Sekedar diketahui, M Tamzil didakwa korupsi bersama Ruslin, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus dan Abdul Gani Aup, Direktur CV Gani dan Son. Korupsi terjadi atas Pengadaan Sarpras Pendidikan Kabupaten Kudus tahun 2004 hingga menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar Rp2,8 miliar.
Dalam sidang sebelumnya, M Tamzil didakwa dengan pasal berlapis yakni Pasal 2 Ayat 1 jo Pasal 18 Undang-Undang No 31/1999 tentang pemberantasan korupsi sebagaiman diubah UU No 20/ 2001 jo Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP serta dakwaan subsider Pasal 3 UU yang sama.
Hal itu disampaikan Tamzil melalui eksepsi yang disampaikan kuasa hukumnya Adi Susanto di Pengadilan Tipikor Semarang, Senin (27/10/2014).
"Mereka (Sekda dan DPRD Kudus) seharusnya dijadikan saksi terkait pengalokasian anggaran dan persetujuan kerjasama pengadaan sarpras pendidikan antara Pemkab dengan CV Gani and Son. Sebab saat itu mereka juga terlibat," kata Adi kepada majelis hakim yang diketuai hakim Antonius Widijantono.
Keterlibatan pimpinan dan anggota dewan, menurut Tamzil, terkait pada persetujuan mereka atas kerjasama pihaknya dengan Abdul Gani Aup, Direktur CV Gani and Son dalam proyek tersebut. Sementara Sekda saat itu diakui terlibat terkait penyusunan APBD dan APBD Perubahan tahun 2004.
"Sebagai ketua panitia, penyusun APBD atau APBD Perubahan, Sekda berperan atas dimaksukannya alokasi dana sarpras karena itu menjadi wewenangnya," imbuhnya.
Sebelumnya, lanjut Adi, kliennya pernah meminta penyidik Kejati Jateng yang menangani kasus tersebut memeriksa Sekda dan anggota dewan sebagai saksi.
Namun hingga perkaranya diperiksa di pengadilan, mereka tak pernah diperiksa. Bahkan, saat Tamzil diperiksa sebagai tersangka dan meminta kehadiran mereka sebagai saksi meringankan, tak pernah dipenuhi penyidik.
"Karena mereka tidak pernah dilibatkan, kami menilai dakwaan jaksa penuntut umum disusun dari hasil penyidikan yang tidak lengkap dan tidak cermat, sehingga harus ditolak sepenuhnya oleh majelis hakim," tegasnya.
Atas eksepsi yang disampaikan terdakwa, JPU Kejati Jateng Enria Tampubolon menyatakan akan menanggapi pada sidang pekan depan."Kami akan menanggapinya secara tertulis. Kami meminta waktu hingga persidangan selanjutnya," kata Enria.
Sekedar diketahui, M Tamzil didakwa korupsi bersama Ruslin, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus dan Abdul Gani Aup, Direktur CV Gani dan Son. Korupsi terjadi atas Pengadaan Sarpras Pendidikan Kabupaten Kudus tahun 2004 hingga menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar Rp2,8 miliar.
Dalam sidang sebelumnya, M Tamzil didakwa dengan pasal berlapis yakni Pasal 2 Ayat 1 jo Pasal 18 Undang-Undang No 31/1999 tentang pemberantasan korupsi sebagaiman diubah UU No 20/ 2001 jo Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP serta dakwaan subsider Pasal 3 UU yang sama.
(sms)