Ratusan Siswa Berkreasi di Pekan Kreatif
A
A
A
MEDAN - Ratusan siswa dari berbagai taman kanak-kanak hingga siswa SMP di Kota Medan memenuhi halaman Kantor Radio Republik Indonesia (RRI) di Jalan Gatot Subroto, Medan, Minggu (26/10). Berbagai jenis lomba diikuti untuk memperlihatkan kreativitas yang mereka milikidalamkegiatanPekanKreatif. Mulai dari lomba mewarnai, bercerita dongeng, cipta lagu, festivallagu dangdut, membuathandicraft, dan kreativitas pelajar.
Pantauan KORAN SINDO MEDAN, berbagai kreasi mengagumkan diperlihatkan anak-anak Medan dalam memperlihatkan jati diri. Seperti saat bercerita dongeng. Berbagai upaya dilakukan agar dongeng yang diceritakan menarik perhatian juri dan pengunjung. Ada yang memakai pakaian adat dan bercerita sambil memperagakan ceritanya, ada juga yang membawa alat musik agar cerita semakin menarik.
Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI), Dwi Hernu Ningsih, mengatakan, Pekan Kreatif diselenggarakan untuk menyalurkan kreativitas dan seni budaya yang tertanam pada setiap anak-anak dan remaja seluruh Indonesia.
Sebenarnya, kegiatan ini sudah dilaksanakan selama lima tahun. Namun, Pekan Kreatif ini baru pertama kali digelar di Medan. Dengan mengikuti Pekan Kreatif ini, para kawula muda bisa berbagi kreativitas. Pemuda juga bisa menginspirasi masyarakat untuk lebih kreatif.
"Sebagai lembaga penyiaran publik, kita ingin menjadikan RRI sebagai pusat kegiatan masyarakat dan pusat kreativitas. Karena itu, sebagai penyelenggara publik, RRI harus dekat dengan masyarakat," ungkapnya di sela-sela kegiatan, kemarin.
Sementara Kepala Stasiun LPP RRI Medan, Adi Pramono, menuturkan, Pekan Kreatif ini diikuti 300 siswa taman kanakkanak dalam lomba mewarnai, 52 pelajar dalam lomba festival dangdut, dan 48 siswa taman kanak-kanak dan sekolah dasar dalam lomba cerita anak.
"Masing-masing pemenang ini akan kita bawa ke Jakarta untuk dilombakan di tingkat nasional. Tahun ini ada 12 provinsi yang menggelar Pekan Kreatif," ucapnya.
Menurut Adi, anak-anak Medan terlihat sangat kreatif. Seperti yang terlihat dalam lomba bercerita dongeng, anakanak usia dini sangat hebat mendongeng tanpa terputus bahkan tanpa teks.
Bahkan, salah satu peserta dari SMP Panca Budi Medan menemukan sebuah solusi untuk mengecek bakso yang mengandung boraks atau tidak, hanya dengan sarana kertas dan ramuan.
Karenanya, Adi berharap ke depannya kegiatan seperti ini akan menjadi barometer buat sekolah-sekolah yang memiliki kreativitas untuk memperlihatkan dan mengembangkan kreativitasnya.
Siti amelia
Pantauan KORAN SINDO MEDAN, berbagai kreasi mengagumkan diperlihatkan anak-anak Medan dalam memperlihatkan jati diri. Seperti saat bercerita dongeng. Berbagai upaya dilakukan agar dongeng yang diceritakan menarik perhatian juri dan pengunjung. Ada yang memakai pakaian adat dan bercerita sambil memperagakan ceritanya, ada juga yang membawa alat musik agar cerita semakin menarik.
Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI), Dwi Hernu Ningsih, mengatakan, Pekan Kreatif diselenggarakan untuk menyalurkan kreativitas dan seni budaya yang tertanam pada setiap anak-anak dan remaja seluruh Indonesia.
Sebenarnya, kegiatan ini sudah dilaksanakan selama lima tahun. Namun, Pekan Kreatif ini baru pertama kali digelar di Medan. Dengan mengikuti Pekan Kreatif ini, para kawula muda bisa berbagi kreativitas. Pemuda juga bisa menginspirasi masyarakat untuk lebih kreatif.
"Sebagai lembaga penyiaran publik, kita ingin menjadikan RRI sebagai pusat kegiatan masyarakat dan pusat kreativitas. Karena itu, sebagai penyelenggara publik, RRI harus dekat dengan masyarakat," ungkapnya di sela-sela kegiatan, kemarin.
Sementara Kepala Stasiun LPP RRI Medan, Adi Pramono, menuturkan, Pekan Kreatif ini diikuti 300 siswa taman kanakkanak dalam lomba mewarnai, 52 pelajar dalam lomba festival dangdut, dan 48 siswa taman kanak-kanak dan sekolah dasar dalam lomba cerita anak.
"Masing-masing pemenang ini akan kita bawa ke Jakarta untuk dilombakan di tingkat nasional. Tahun ini ada 12 provinsi yang menggelar Pekan Kreatif," ucapnya.
Menurut Adi, anak-anak Medan terlihat sangat kreatif. Seperti yang terlihat dalam lomba bercerita dongeng, anakanak usia dini sangat hebat mendongeng tanpa terputus bahkan tanpa teks.
Bahkan, salah satu peserta dari SMP Panca Budi Medan menemukan sebuah solusi untuk mengecek bakso yang mengandung boraks atau tidak, hanya dengan sarana kertas dan ramuan.
Karenanya, Adi berharap ke depannya kegiatan seperti ini akan menjadi barometer buat sekolah-sekolah yang memiliki kreativitas untuk memperlihatkan dan mengembangkan kreativitasnya.
Siti amelia
(bbg)