MNC Group Ekspansi Usaha ke Jatim

SURABAYA - MNC Group tidak main-main dalam melakukan ekspansi usaha di Jawa Timur (Jatim). MNC mengeluarkan anggaran sebesar Rp1,4 triliun untuk pembangunan proyek-proyek dalam memperkuat usaha.

Investasi yang dikeluarkan untuk apartemen One East Residence di Kertajaya Indah, Surabaya, MNC Tower, dan pengadaan jaringan fiber optik untuk percepatan internet. Untuk pengembangan Jatim, MNC berinvestasi secara keseluruhan sebesar Rp1,4 triliun. Investasi itu sebagai upaya percepatan pembangunan serta usaha yang dimiliki korporat ini.

"Investasi yang saya siapkan secara keseluruhan sekitar Rp1,4triliun. Saya melihat Jatim memiliki perkembangan ekonomi sangat baik dibandingkan daerah lain, seperti Jawa Tengah maupun Jawa Barat," kata CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo dalam Privilege Moment Gathering & Gala Dinner With CEO MNC Group di JW Marriot, Surabaya, kemarin.

Dalam pembangunan MNC Tower, Hary panggilan akrab Hary Tanoesoedibjo mengatakan, proses pembangunan akan selesai pertengahan tahun depan. Sementara untuk pembangunan fiber optik yang akan memperluas jaringan internet akan selesai tahun depan sebanyak100.000kilometer. Perluasan jaringan ini akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sebesar 100.000 kilometer.

Jika tuntas, konektivitas internet akan lebih baik. Selain itu, TV kabel yang ada di Surabaya dan Jatim bisa lebih lancar dibandingkan saat ini. Sementara untuk apartemen One East Residence, proses pembangunan sedang berlangsung. Diperkirakan pembangunannya akan tuntas pada 2016.

Pembangunan apartemen ini menyita perhatian masyarakat Jatim. Buktinya, banyak pemesanan muncul untuk memiliki apartemen ini. Sebab apartemen yang terletak di Kertajaya ini memiliki banyak keistimewaan dibandingkan apartemen lain. Bahan-bahan pembangunan apartemen dicari dari bahan berkualitas."Respons sangat positif. Pasar sangat baik dalam menyambutnya," ujar dia.

Fakta ini terlihat dengan beberapa pertemuan dengan pengusaha di Malang dan Surabaya. Mereka banyak melakukan pemesanan karena lokasi yang dimiliki apartemen sangat strategis, harganya sangat bersaing, kualitas menjanjikan, dan memiliki konsep yang berani bersaing dengan apartemen lain.

Jika proyek-proyek MNC berdiri, ini dapat membantu dalam peningkatan perekonomian. Jika perkembangan ekonomi 5-6%, tahun depan perekonomian Surabaya bisa naik menjadi 7%. Hal ini dipicu letak strategis yang dimiliki Kota Pahlawan di Indonesia timur. Sebab Surabaya menjadi kota transif bisnis kawasan timur.

"Pertumbuhan ekonomi di Jatim, Surabaya relatif lebih baik dibandingkan Jateng. Surabaya sebagai ibu kota Jatim sudah menjadi kota terbesar kedua setelah Jakarta," kata Hary.

Meski demikian, MNC bertekat mengembangkan usahausaha di Indonesia di antaranya, Bali, Jateng, Jabar, dan kawasan timur. Keseriusan ini dipicu keoptimisan dalam melihat pasar Indonesia. Karena Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi dunia yang ditakuti. Jika target pemerintah era SBY tahun 2030 Indonesia kuat, Hary melihat sebelum tahun 2030 Indonesia akan menjadi negara yang ditakuti.

"Kuncinya, kita harus menaikkan pendapatan masyarakat kelas menengah ke bawah menjadi lebih baik. Jika itu dilakukan, tidak menutup kemungkinan sebelum 2030 Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi yang ditakuti," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama One East Residence, Budhi Gozali mengatakan, MNC Group telah melakukan pembangunan di Indonesia. Investasi yang dikeluarkan juga sangat besar, mulai dari beberapa hotel di Jakarta, kemudian Bali, dan kali ini mendirikan apartemen di Surabaya. Pembangunan ini bertujuan memberikan kenyamanan bagi masyarakat Jatim."Kami mendesain apartemen dengan sebaik mungkin. Pelayanan yang akan kami berikan juga lebih baik dengan apartemen lainnya," katanya.

Budhi menerangkan, salah satu pelayanan yang diberikan adalah mengeluarkan Sky Jacuzzi dengan unit terbatas. Dalam apartemen ini nanti akan menjaga privatisasi penghuni. Karena itu, MNC Land membangun lift khusus bagi pembeli apartemen Sky Jacuzzi."Pemilik juga bisa berendam diluar ruangan dengan menikmati keindahan Kota Surabaya," ujar dia.

Arief ardliyanto