PENENTU NASIB

Minggu, 26 Oktober 2014 - 18:00 WIB
PENENTU NASIB
PENENTU NASIB
A A A
SURABAYA - Bentrok Persebaya Surabaya versus Pelita Bandung Raya (PBR) dalam lanjutan babak 8 besar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), sore nanti, jadi laga penentu nasib keduanya. Hanya kemenangan yang bisa memperpanjang napas peluang ke semifinal.

Tidak ada pilihan lain buat Persebaya jika ingin memperpanjang peluang lolos ke semifinal kecuali kemenangan. Meski bisa menang, Persebaya masih harus berjuang lagi di laga terakhir melawan tuan rumah Mitra Kukar, empat hari kemudian. “Kami meminta pemain fokus dalam pertandingan melawan PBR dulu. Tidak ada pilihan lain kecuali menang,” ucap Pelatih Persebaya Rahmad Darmawan.

Saat ini kondisi Persebaya memang sedang kritis. Tim yang dibangun dengan modal Rp40 miliar itu berada di posisi juru kunci Grup L dengan mengemas tiga poin hasil dari empat laga. Terpaut satu poin dari Mitra Kukar dan PBR yang berada di posisi kedua dan ketiga. Sementara Persib Bandung kokoh di puncak klasemen dengan mendulang 10 poin.

Bermain di kandang sendiri tidak menjamin Persebaya bisa mudah menggulung PBR. Selama babak 8 besar, Persebaya sulit meraih kemenangan, termasuk di laga kandang. Dua laga sebelumnya, di GBT, Greg Nwokolo dkk hanya bisa meraih hasil imbang. Sementara pada pertandingan pertama melawan PBR, Persebaya mencuri satu poin di kandang lawan setelah bermain imbang tanpa gol. “Dua tim sama-sama butuh poin. Pemain harus lebih sabar, meski kami butuh kemenangan. Yang terpenting tidak membuang peluang,” ujar Rahmad.

Masalahnya, Persebaya masih dibelit persoalan cedera pemain. Dedi Kunandar, Ricardo Salampessy, Alfin Tuasalamony, dan kapten tim Greg masih belum bisa dipastikan tampil. Hanya Fandi Utomo yang mendapat lampu hijau dari tim dokter. “Yang paling bugar baru Fandi. Untuk Dedi, Salampessy, dan Greg, saya masih butuh waktu lagi untuk melihat mereka,” ungkapnya.

Kemungkinan besar Persebaya akan mempertahankan para pemain muda yang turun saat melawan Persib. Mereka adalah Zaenal Haq, Vava Mario Yagalo, dan Novri Setiawan. Vava akan main di bek kiri menggantikan posisi Alfin. Zaenal diposisikan sebagai gelandang bertahan mengisi pos Dedi. Novri akan bersaing dengan Fandi Eko untuk mengisi posisi Greg sebagai sayap kiri.

“Menurut saya, mereka bermain tidak jelek. Secara fisik mereka lebih bugar. Kami kemungkinan tidak banyak berubah, seperti pertandingan sebelumnya. Hanya, saya tegaskan kepada pemain jangan salah dalam melakukan passing . Jika ragu melakukan umpan literal, lebih baik tidak dilakukan, “ ujarnya.

Disinggung soal kekuatan lawan, RD mengakui PBR merupakan tim solid karena memiliki karakter permainan yang efisien, “Mereka cepat dalam melakukan transisi. Tapi, secara individu ada beberapa pemain kami yang memiliki kelebihan. Itu yang coba akan kami optimalkan,” tandasnya.

Sementara itu, Pelatih PBR Dejan Antonic masih belum mau sesumbar terkait peluang lolos ke semifinal. Dejan justru berpendapat kondisi tersebut akan semakin memberatkan timnya dalam meraih poin tambahan. “Masuk ke babak 8 besar sulit bagi tim kami, sekarang untuk lolos ke semifinal akan berat lagi,” kata Dejan.

Pernyataan Dejan cukup beralasan. Di babak 8 besar ini, PBR masih menyisakan dua laga sisa menghadapi Persebaya dan Persib. Dejan mengatakan dua lawannya itu akan menyulitkan timnya dalam meraih poin. “Peluang kami lolos semifinal terbilang kecil. Tapi, jika bisa mengalahkan Persebaya, tentu membawa angin segar buat kami untuk lolos ke babak berikutnya,” kata Dejan.

Rachmad tomy/ Muhamad ginanjar
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9486 seconds (0.1#10.140)