1.420 Km Jalan Masih Rusak
A
A
A
KAYUAGUNG - Akses darat di Kabupaten OKI sepanjang 1.420 km masih mengalami kerusakan. Padahal, setiap tahun telah dianggarkan lebih dari Rp200 miliar khusus untuk pembangunan infrastruktur tersebut.
Menanggapi kerusakan jalan tersebut, Bupati OKI Iskandar mengungkapkan, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) OKI sebesar Rp1,4 triliun, masih sangat kurang untuk memperbaiki infra struktur dan membangun di semua bidang. “Ada 1.864 km jalan kabupaten OKI, dari pajang jalan tersebut ada 1.420 yang masih rusak. Kalau mengandalkan APBD saja tidak cukup, harus ada bantuan dari provinsi maupun pusat,” ungkapnya.
Iskandar menjelaskan, selain jalan yang memang menjadi tanggung jawab kabupaten, di wilayah Bumi Bende Seguguk itu ada jalan negara sepanjang 122,50 km dan yang mengalami kerusakan mencapai 6,70 km. Kemudian jalan milik Provinsi Sumsel sepanjang 79,7 km dan yang kondisinya rusak sepanjang 30 km. Namun untuk jalan negara, pemeliharaannya dilakukan pemerintah pusat, begitu juga jalan provinsi. Karena pihaknya berupaya dan bertindak cepat mengatasi persoalan, terutama infrastruktur jalan di wilayah OKI. “Anggaran kita sangat terbatas, wilayah yang sangat luas, tentu tidak mudah melakukan pemeliharaan jalan. Namun kita terus berupaya, bagaimana kondisi ini ditingkatkan. Saya ingin infrastruktur jalan dan jembatan sebagai sendi penopang pembangunan perekonomian masya rakat, dalam keadaan baik,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) OKI Hapis menuturkan, setiap tahun Pemkab OKI harus menganggarkan lebih dari Rp200 miliar, untuk perbaikan jalan dan jembatan. Tapi tetap saja masih tidak cukup untuk menjadikan infrastruktur jalan ini mulus.
Karena luasnya wilayah OKI dan didominasi perairan, hingga mem butuhkan dana yang tidak sedikit untuk membangun jalan darat. “Data kami saat ini masih 42% jalan Kabupaten OKI yang masih jalan tanah dan 1.420 km-nya rusak. Untuk kondisi kerusakannya, terbagi beberapa kategori, yaitu rusak ringan, sedang, dan berat. Itu tersebar di berbagai kecamatan,” tuturnya.
Jalan yang rusak tersebut, sambungnya, memang masih berupa jalan masih tanah dan untuk peningkatan jalan tanah sepanjang 1 km membutuhkan dana sekitar Rp3,5 miliar. Bisa dibayangkan ada sepanjang 1.864 km jalan darat. “Dengan ke terbatasan APBD kita, tentu pembangunan jalan harus dilakukan secara bertahap. Faktor yang menjadi kesulitan kita, yakni membangun jalan di wilayah perairan. Itu membutuhkan dana yang cukup banyak,” pungkasnya.
M rohali
SABTU 25 OKTOBER 2014
Menanggapi kerusakan jalan tersebut, Bupati OKI Iskandar mengungkapkan, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) OKI sebesar Rp1,4 triliun, masih sangat kurang untuk memperbaiki infra struktur dan membangun di semua bidang. “Ada 1.864 km jalan kabupaten OKI, dari pajang jalan tersebut ada 1.420 yang masih rusak. Kalau mengandalkan APBD saja tidak cukup, harus ada bantuan dari provinsi maupun pusat,” ungkapnya.
Iskandar menjelaskan, selain jalan yang memang menjadi tanggung jawab kabupaten, di wilayah Bumi Bende Seguguk itu ada jalan negara sepanjang 122,50 km dan yang mengalami kerusakan mencapai 6,70 km. Kemudian jalan milik Provinsi Sumsel sepanjang 79,7 km dan yang kondisinya rusak sepanjang 30 km. Namun untuk jalan negara, pemeliharaannya dilakukan pemerintah pusat, begitu juga jalan provinsi. Karena pihaknya berupaya dan bertindak cepat mengatasi persoalan, terutama infrastruktur jalan di wilayah OKI. “Anggaran kita sangat terbatas, wilayah yang sangat luas, tentu tidak mudah melakukan pemeliharaan jalan. Namun kita terus berupaya, bagaimana kondisi ini ditingkatkan. Saya ingin infrastruktur jalan dan jembatan sebagai sendi penopang pembangunan perekonomian masya rakat, dalam keadaan baik,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) OKI Hapis menuturkan, setiap tahun Pemkab OKI harus menganggarkan lebih dari Rp200 miliar, untuk perbaikan jalan dan jembatan. Tapi tetap saja masih tidak cukup untuk menjadikan infrastruktur jalan ini mulus.
Karena luasnya wilayah OKI dan didominasi perairan, hingga mem butuhkan dana yang tidak sedikit untuk membangun jalan darat. “Data kami saat ini masih 42% jalan Kabupaten OKI yang masih jalan tanah dan 1.420 km-nya rusak. Untuk kondisi kerusakannya, terbagi beberapa kategori, yaitu rusak ringan, sedang, dan berat. Itu tersebar di berbagai kecamatan,” tuturnya.
Jalan yang rusak tersebut, sambungnya, memang masih berupa jalan masih tanah dan untuk peningkatan jalan tanah sepanjang 1 km membutuhkan dana sekitar Rp3,5 miliar. Bisa dibayangkan ada sepanjang 1.864 km jalan darat. “Dengan ke terbatasan APBD kita, tentu pembangunan jalan harus dilakukan secara bertahap. Faktor yang menjadi kesulitan kita, yakni membangun jalan di wilayah perairan. Itu membutuhkan dana yang cukup banyak,” pungkasnya.
M rohali
SABTU 25 OKTOBER 2014
(bbg)