Ratusan Warga Penolak Bandara, Datangi Polres Kulonprogo
A
A
A
KULONPROGO - Sekitar 150 warga dari Wahana Tri Tunggal (WTT) yang menolak pembangunan bandara mendatangi Polres Kulonprogo, Kamis siang (16/10/2014).
Kedatangan warga ini untuk mengantar tokoh WTT Sarijo yang akan dimintai keterangan oleh penyidik Polres dalam kaitan kasus penghasutan dan penyegelan Balai Desa Glagah, Kecamatan Temon pada 30 September lalu oleh warga WTT. Belakangan kasus ini dilaporkan kepada penyidik kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Kulonprogo AKP Ricky Boy Sialagan pemeriksaan hari ini dilakukan dalam kapasitas Sarijo sebagai saksi.
Sebelumnya sudah ada komitmen dengan warga WTT yang berjanji untuk mendukung pemeriksaan agar berjalan lancar.
"Harapan kita tidak ada yang buat suara-suara atau orasi, karena akan ganggu pelayanan. Karena banyak masyarakat yang minta pelayanan," ujar Ricky.
Hingga saat ini ratusan warga ini hanya duduk di halaman dalam Polres Kulonprogo. Pemeriksaan belum bisa dilakukan karena penasehat hukum Sarijo dari LBH Yogyakarta belum datang. "Jadi yang boleh masuk hanya pak Sarijo dan penasehat hukumnya," jelas Ricky.
Ratusan warga ini datang menggunakan puluhan sepeda motor dan tiga buah mobil. Ketika akan masuk ke halaman Polres semuanya digeledah termasuk menunjukkan kartu identitas diri.
Sebelumnya dua tokoh WTT Sarijo dan Purwinto dilaporkan oleh Camat Temon Joko Prasetyo ke polisi karena diduga telah melakukan penghasutan yang berujung penyegelan Balai Desa Glagah.
WTT merupakan wadah warga petani pesisir di wilayah Desa Glagah dan Desa Jangkaran. Mereka ini menolak rencana pembangunan bandara karena dianggap akan menggusur lahan pertanian yang menjadi mata pencaharian pokok petani.
Kedatangan warga ini untuk mengantar tokoh WTT Sarijo yang akan dimintai keterangan oleh penyidik Polres dalam kaitan kasus penghasutan dan penyegelan Balai Desa Glagah, Kecamatan Temon pada 30 September lalu oleh warga WTT. Belakangan kasus ini dilaporkan kepada penyidik kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Kulonprogo AKP Ricky Boy Sialagan pemeriksaan hari ini dilakukan dalam kapasitas Sarijo sebagai saksi.
Sebelumnya sudah ada komitmen dengan warga WTT yang berjanji untuk mendukung pemeriksaan agar berjalan lancar.
"Harapan kita tidak ada yang buat suara-suara atau orasi, karena akan ganggu pelayanan. Karena banyak masyarakat yang minta pelayanan," ujar Ricky.
Hingga saat ini ratusan warga ini hanya duduk di halaman dalam Polres Kulonprogo. Pemeriksaan belum bisa dilakukan karena penasehat hukum Sarijo dari LBH Yogyakarta belum datang. "Jadi yang boleh masuk hanya pak Sarijo dan penasehat hukumnya," jelas Ricky.
Ratusan warga ini datang menggunakan puluhan sepeda motor dan tiga buah mobil. Ketika akan masuk ke halaman Polres semuanya digeledah termasuk menunjukkan kartu identitas diri.
Sebelumnya dua tokoh WTT Sarijo dan Purwinto dilaporkan oleh Camat Temon Joko Prasetyo ke polisi karena diduga telah melakukan penghasutan yang berujung penyegelan Balai Desa Glagah.
WTT merupakan wadah warga petani pesisir di wilayah Desa Glagah dan Desa Jangkaran. Mereka ini menolak rencana pembangunan bandara karena dianggap akan menggusur lahan pertanian yang menjadi mata pencaharian pokok petani.
(sms)