Pengambilalihan Pasar Turi Batal
A
A
A
SURABAYA - Ancaman Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengambil alih pembangunan Pasar Turi benar-benar tak terbukti. Jangankan mengambil alih, rencana inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan juga batal.
Justru, kemarin pemkot mengundang investor Pasar Turi, PT Gala Bumi Perkasa ke balai kota pemkot untuk rapat koordinasi. Rapat tersebut dihadiri langsung oleh Direktur Utama PT Gala Bumi Perkasa Henry J Gunawan, didampingi Direktur Operasional PT Gala Bumi Perkasa Jamhadi dan Corporate Communication PT Gala Bumi Perkasa Ady Samsetyo.
Rapat yang digelar tertutup di ruang kerja Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya ini dipimpin oleh Sekkota Surabaya, Hendro Gunawan. Rapat digelar mulai pukul 10.00 WIB hingga sekitar pukul 14.00 WIB. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak hadir dalam rapat lantaran menghadiri acara di Gedung Negara Grahadi.
Sekitar pukul 13.30 WIB, Risma, panggilan Tri Rismaharini tiba di balai kota. Ketika bertemu awak media di lobi lantai dua balai kota, Risma langsung ngacir masuk ke dalam ruang kerjanya. Selang 15 menit kemudian, mantan kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu keluar dari ruang kerjanya dan menuju ruang kerja Sekkota. Namun tak berapa lama, Risma keluar dari ruang kerja Sekkota.
Saat melintas di depan awak media, alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan jalan terburu-buru, langsung masuk lagi ke dalam ruang kerjanya.
Setelah rapat dengan pihak investor selesai, sejumlah pejabat teras pemkot menghadap Risma di ruang kerjanya untuk menyampaikan hasil rapat dengan PT Gala Bumi Perkasa. Pertemuan ini juga digelar tertutup tanpa mengizinkan awak media untuk melakukan peliputan di dalam. Selang sejam kemudian, Sekkota Hendro Gunawan keluar dari ruang kerja wali kota.
Setelah itu, Hendro menyatakan bahwa dia sepakat untuk melakukan kajian teknis terkait kendala apa saja yang dihadapi investor sehingga tidak mampu merampungkan pembangunan Pasar Turi pada 14 Oktober 2014.
"Batas waktu pembangunan Pasar Turi memang 24 bulan. Tapi investor ini kan katanya menghadapi kendala pembangunan. Misalnya soal keberadaan TPS. Itu yang akan kami pelajari,” katanya.
Sesaat kemudian, Risma keluar dari ruang kerjanya. Dia lantas berdiri tak jauh di belakang Sekkota. Sayangnya, Risma enggan untuk dimintai keterangan dan melimpahkan ke orang nomor satu di jajaran birokrasi pemkot itu.
Hendro lantas menambahkan, pihaknya akan menunjuk tim teknis dari ITS untuk melakukan kajian Pasar Turi. Apa yang menyebabkan terjadinya keterlambatan dan sebagainya. Salah satunya, soal TPS yang dianggap mengganggu proses penyelesaian.
Soal status bangunan, intinya bukan strata tittle tapi hak pakai. Namun yang pasti, tanah dan bangunan setelah 25 tahun akan menjadi milik pemkot. Ini karena bentuk kerja sama dengan investor adalah Build Operation Transfer (BOT) selama 25 tahun.
"Kalau BOT, tidak ada istilah ambil alih. Semua ada proses hukumnya. Kami sendiri belum menentukan untuk perpanjangan waktu pengerjaan. Nanti tim yang akan menentukan hasil kajian mereka seperti apa. Bisa diperpanjang lagi atau tidak," paparnya.
Sementara itu, Corporate Communication PT Gala Bumi Perkasa Ady Samsetyo mengaku tidak ada pembicaraan yang amat serius dalam pertemuannya dengan Pemkot Surabaya. Dirinya bersama dengan Direktur Utama PT Gala Bumi Perkasa diundang pemkot untuk membahas percepatan penyelesaian pembangunan Pasar Turi. Sayangnya, Henry J Gunawan tidak dapat memberi penjelasan panjang lebar lantaran tidak enak badan.
Rencananya, mantan ketua Real Estate Indonesia (REI) Jatim itu akan melakukan general check-up ke Singapura. Setidaknya, pengusaha properti itu akan menjalani perawatan selama seminggu.
"Yang pasti hari ini (kemarin) tidak ada pengambilalihan Pasar Turi oleh Pemkot Surabaya. Karena Pak Henry sedang sakit, maka pertemuan dengan pemkot akan dijadwal ulang. Penyebab Pak Henry sakit saya tidak tahu. Mungkin kecapekan mikirin Pasar Turi," katanya.
Di sisi lain, Direktur Operasional PT Gala Bumi Perkasa Jamhadi, kontraktor Pasar Turi yang kemarin juga menghadiri pertemuan dengan pemkot mengatakan, saat ini masing-masing pihak sudah mempelajari draf perjanjian pembangunan Pasar Turi. Sejauh ini sudah ada kesamaan pemahaman antara Pemkot Surabaya dengan investor. Salah satunya, perjanjiannya berupa Build Operation Transfer (BOT).
Kemudian jumlah stan yang harus dituntaskan investor sebanyak 3.800 stan, yang diperuntukkan bagi pedagang lama. "Prinsip investor dengan pemkot sama, yaitu ingin agar pedagang bisa segera berjualan lagi. Enggak ada yang salah semuanya," terangnya.
Justru, kemarin pemkot mengundang investor Pasar Turi, PT Gala Bumi Perkasa ke balai kota pemkot untuk rapat koordinasi. Rapat tersebut dihadiri langsung oleh Direktur Utama PT Gala Bumi Perkasa Henry J Gunawan, didampingi Direktur Operasional PT Gala Bumi Perkasa Jamhadi dan Corporate Communication PT Gala Bumi Perkasa Ady Samsetyo.
Rapat yang digelar tertutup di ruang kerja Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya ini dipimpin oleh Sekkota Surabaya, Hendro Gunawan. Rapat digelar mulai pukul 10.00 WIB hingga sekitar pukul 14.00 WIB. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak hadir dalam rapat lantaran menghadiri acara di Gedung Negara Grahadi.
Sekitar pukul 13.30 WIB, Risma, panggilan Tri Rismaharini tiba di balai kota. Ketika bertemu awak media di lobi lantai dua balai kota, Risma langsung ngacir masuk ke dalam ruang kerjanya. Selang 15 menit kemudian, mantan kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu keluar dari ruang kerjanya dan menuju ruang kerja Sekkota. Namun tak berapa lama, Risma keluar dari ruang kerja Sekkota.
Saat melintas di depan awak media, alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan jalan terburu-buru, langsung masuk lagi ke dalam ruang kerjanya.
Setelah rapat dengan pihak investor selesai, sejumlah pejabat teras pemkot menghadap Risma di ruang kerjanya untuk menyampaikan hasil rapat dengan PT Gala Bumi Perkasa. Pertemuan ini juga digelar tertutup tanpa mengizinkan awak media untuk melakukan peliputan di dalam. Selang sejam kemudian, Sekkota Hendro Gunawan keluar dari ruang kerja wali kota.
Setelah itu, Hendro menyatakan bahwa dia sepakat untuk melakukan kajian teknis terkait kendala apa saja yang dihadapi investor sehingga tidak mampu merampungkan pembangunan Pasar Turi pada 14 Oktober 2014.
"Batas waktu pembangunan Pasar Turi memang 24 bulan. Tapi investor ini kan katanya menghadapi kendala pembangunan. Misalnya soal keberadaan TPS. Itu yang akan kami pelajari,” katanya.
Sesaat kemudian, Risma keluar dari ruang kerjanya. Dia lantas berdiri tak jauh di belakang Sekkota. Sayangnya, Risma enggan untuk dimintai keterangan dan melimpahkan ke orang nomor satu di jajaran birokrasi pemkot itu.
Hendro lantas menambahkan, pihaknya akan menunjuk tim teknis dari ITS untuk melakukan kajian Pasar Turi. Apa yang menyebabkan terjadinya keterlambatan dan sebagainya. Salah satunya, soal TPS yang dianggap mengganggu proses penyelesaian.
Soal status bangunan, intinya bukan strata tittle tapi hak pakai. Namun yang pasti, tanah dan bangunan setelah 25 tahun akan menjadi milik pemkot. Ini karena bentuk kerja sama dengan investor adalah Build Operation Transfer (BOT) selama 25 tahun.
"Kalau BOT, tidak ada istilah ambil alih. Semua ada proses hukumnya. Kami sendiri belum menentukan untuk perpanjangan waktu pengerjaan. Nanti tim yang akan menentukan hasil kajian mereka seperti apa. Bisa diperpanjang lagi atau tidak," paparnya.
Sementara itu, Corporate Communication PT Gala Bumi Perkasa Ady Samsetyo mengaku tidak ada pembicaraan yang amat serius dalam pertemuannya dengan Pemkot Surabaya. Dirinya bersama dengan Direktur Utama PT Gala Bumi Perkasa diundang pemkot untuk membahas percepatan penyelesaian pembangunan Pasar Turi. Sayangnya, Henry J Gunawan tidak dapat memberi penjelasan panjang lebar lantaran tidak enak badan.
Rencananya, mantan ketua Real Estate Indonesia (REI) Jatim itu akan melakukan general check-up ke Singapura. Setidaknya, pengusaha properti itu akan menjalani perawatan selama seminggu.
"Yang pasti hari ini (kemarin) tidak ada pengambilalihan Pasar Turi oleh Pemkot Surabaya. Karena Pak Henry sedang sakit, maka pertemuan dengan pemkot akan dijadwal ulang. Penyebab Pak Henry sakit saya tidak tahu. Mungkin kecapekan mikirin Pasar Turi," katanya.
Di sisi lain, Direktur Operasional PT Gala Bumi Perkasa Jamhadi, kontraktor Pasar Turi yang kemarin juga menghadiri pertemuan dengan pemkot mengatakan, saat ini masing-masing pihak sudah mempelajari draf perjanjian pembangunan Pasar Turi. Sejauh ini sudah ada kesamaan pemahaman antara Pemkot Surabaya dengan investor. Salah satunya, perjanjiannya berupa Build Operation Transfer (BOT).
Kemudian jumlah stan yang harus dituntaskan investor sebanyak 3.800 stan, yang diperuntukkan bagi pedagang lama. "Prinsip investor dengan pemkot sama, yaitu ingin agar pedagang bisa segera berjualan lagi. Enggak ada yang salah semuanya," terangnya.
(zik)