Kunjungan ke Samosir Berkurang Hingga 30% Akibat Asap

Selasa, 14 Oktober 2014 - 10:48 WIB
Kunjungan ke Samosir Berkurang Hingga 30% Akibat Asap
Kunjungan ke Samosir Berkurang Hingga 30% Akibat Asap
A A A
SAMOSIR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir menyatakan telah terjadi pengurangan kunjungan 30% ke kabupaten di tengah Danau Toba tersebut akibat migrasi kabut asap dari Provinsi Riau.

Pihak Pemkab Samosir mengharapkan agar pemerintah pusat segera memberikan solusi untuk penuntasan migrasi asap.

Kepala Dinas Pariwisata Samosir, Ombang Siboro mengatakan bahwa setiap pekan jumlah pengunjung di kawasan Samosir mencapai rata-rata seribu pengunjung khususnya untuk pengunjung manca negara.

Sementara dalam tiga hari terakhir dipastikan terjadi pengurangan kunjungan dari hasil laporan marketing pengelola hotel.

“Karena laporan yang kita terima menyebutkan ada penundaan kunjungan akibat migrasi asap tersebut. Jadi kita berharap pemerintah pusat dalam hal ini segera memberikan solusi," katanya kepada Sindonews, Selasa (14/10/2014) di Pangururan.

Ombang memaparkan, bahwa gangguan yang paling menonjol akibat migrasi asap tersebut adalah gangguan pandangan.

Sehingga seluruh panorama di Kawasan Samosir tidak dapat dilihat dengan baik. Selain itu, para wisatawan juga tidak begitu tertarik dengan kawasan yang mengganggu pada kesehatan khususnya pernapasan.

Karena wisatawan mancanegara umumnya akan melihat kondisi alam dan kenyamanan alam.

“Jadi kita berharap ini segera tuntas, karena jika dibiarkan maka kawasan kita akan sepi pengunjung,” ujarnya.

Ombang menambahkan, bahwa untuk jalur transportasi danau dan darat kawasan Samosir masih tetap dalam kondisi aman.

Karena pihak Pemkab telah membuat perlindungan dan solusi untuk keselamatan lintasan. “Kami berharap wisatawan tetap datang ke Samosir karena kenyamanan kita jamin dengan baik,” paparnya.

Ketua Local Workin Group (LWG) Samosir, Luker Sidabutar mengatakan, bahwa sejumlah pemberitaan menyebutkan bahwa kawasan Samosir ditutupi awan akibat semburan letusan Gunung Sinabung.

Pemberitaan tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya penurunan pengunjung ke sejumlah objek wisata, khususnya di kawasan Tuktuk Siadong.

Luker membenarkan bahwa kabut asap saat ini memang telah mengganggu pandangan, namun dipastikan belum berdampak negatif terhadap kunjungan.

“Kalaupun ada dampak dari erupsi, itukan sesuai mata angin, dan kita tidak mungkin mendapat dampak dari erupsi tersebut. Jadi kita berharap agar semua pihak memahami hal ini,” ujarnya.

Luker menjelaskan bahwa jika terjadi hujan dalam beberapa hari kedepan, maka kawasan Tuktuk Siadong dan kawasan Samosir lainnya akan kembali pulih seperti biasanya.

Sebab gangguan kabut asap lebih disebabkan tidak adanya hujan dalam beberapa hari terakhir.

“Jadi kita sama-sama berdoa untuk itu, dan sebagai pengelola pariwisata di Samosir kita menjamin semua aman dan nyaman,” jelasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7235 seconds (0.1#10.140)