Polres Probolinggo Tingkatkan Razia Petasan
A
A
A
PROBOLINGGO - Polres Probolinggo akan meningkatkan razia petasan. Hal itu dilakukan karena tidak ingin kecolongan lagi pascaledakan petasan yang menewaskan satu orang dan menghancurkan sembilan rumah.
Dalam dua pekan terakhir, terjadi tiga kali ledakan petasan di tiga tempat berbeda yang mengakibatkan satu orang korban tewas, dua orang luka bakar, dan belasan rumah hancur. Petasan ini sengaja diracik untuk persiapan perayaan Idul Adha dan pesta pernikahan yang sudah menjadi tradisi masyarakat.
"Kami menginstruksikan kepada seluruh jajaran di 21 polsek untuk melakukan razia petasan door to door. Razia ini sekaligus sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya ledakan petasan," kata Kapolres Probolinggo AKBP Endar Priantoro, Kamis (2/10/2014).
Menurut Kapolres, razia tersebut difokuskan untuk mencari pembuat petasan di tiga kecamatan. Tiga daerah yakni di Kecamatan Krejengan, Kecamatan Gading, dan Kecamatan Maron ini disinyalir menjadi produsen petasan yang meresahkan masyarakat.
"Kejadian meledaknya petasan itu sangat memprihatinkan. Tidak hanya menghancurkan rumah, tetapi juga menimbulkan korban jiwa," kata Kapolres.
Pihaknya berharap, warga yang masih menyimpan petasan untuk keperluan tradisi perayaan hajatan dan Idul Adha segera menyerahkan ke polisi. Jika tetap menyimpan dan mengedarkan petasan, mereka akan berurusan dengan aparat penegak hukum.
Sebelumnya, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri Cabang Surabaya yang melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah Sugianto, Desa Karangren, Kecamatan Krejengan, mendapati bekas ledakan di depan kamar mandi berdiameter 25 cm dan kedalaman 11 cm.
Berdasarkan pencocokan sampel serbuk petasan yang tersisa di lubang sumber ledakan dengan barang bukti yang disita polisi, tergolong berdaya ledak rendah.
Dalam dua pekan terakhir, terjadi tiga kali ledakan petasan di tiga tempat berbeda yang mengakibatkan satu orang korban tewas, dua orang luka bakar, dan belasan rumah hancur. Petasan ini sengaja diracik untuk persiapan perayaan Idul Adha dan pesta pernikahan yang sudah menjadi tradisi masyarakat.
"Kami menginstruksikan kepada seluruh jajaran di 21 polsek untuk melakukan razia petasan door to door. Razia ini sekaligus sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya ledakan petasan," kata Kapolres Probolinggo AKBP Endar Priantoro, Kamis (2/10/2014).
Menurut Kapolres, razia tersebut difokuskan untuk mencari pembuat petasan di tiga kecamatan. Tiga daerah yakni di Kecamatan Krejengan, Kecamatan Gading, dan Kecamatan Maron ini disinyalir menjadi produsen petasan yang meresahkan masyarakat.
"Kejadian meledaknya petasan itu sangat memprihatinkan. Tidak hanya menghancurkan rumah, tetapi juga menimbulkan korban jiwa," kata Kapolres.
Pihaknya berharap, warga yang masih menyimpan petasan untuk keperluan tradisi perayaan hajatan dan Idul Adha segera menyerahkan ke polisi. Jika tetap menyimpan dan mengedarkan petasan, mereka akan berurusan dengan aparat penegak hukum.
Sebelumnya, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri Cabang Surabaya yang melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah Sugianto, Desa Karangren, Kecamatan Krejengan, mendapati bekas ledakan di depan kamar mandi berdiameter 25 cm dan kedalaman 11 cm.
Berdasarkan pencocokan sampel serbuk petasan yang tersisa di lubang sumber ledakan dengan barang bukti yang disita polisi, tergolong berdaya ledak rendah.
(zik)