Motor Sering Hilang di Kampus, Mahasiswa Mengamuk
A
A
A
PADANG - Sering kehilangan motor di kampus, serta tidak layaknya fasilitas kampus, membuat ratusan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Lubuk Lintah Kota Padang, Sumatera Barat, mengamuk.
Massa membakar sejumlah fasilitas kampus. Mereka juga menuntut pihak kampus bertanggung jawab atas kelalaian dan kelayakan fasilitas belajar mengajar mahasiswa. Akibat aksi itu, aktivitas perkuliahan dihentikan sementara.
Sedikitnya ada ratusan mahasiswa yang mengamuk dan menggelar aksi demo di depan gedung Dewan Mahasiswa dan Rektorat. Dalam aksinya, mereka membakar sejumlah fasilitas kampus, berupa kursi, spanduk, serta ban motor di depan halaman kampus.
Ratusan mahasiswa ini mengamuk, lantaran seringnya kehilangan sepeda motor yang di parkir di dalam wilayah kampus mereka, tanpa adanya tindakan dari pihak kampus.
Selain itu, mereka juga protes terhadap sejumlah fasilitas kampus yang selama ini dianggap tidak layak digunakan oleh mahasiswa. Bahkan sejumlah mahasiswapun sempat menjadi korban ambruknya plavon ruang kelas mereka saat belajar.
Aksi merekapun nyaris bentrok dengan petugas keamanan yang menghalangi mereka memasuki kantor rektorat.
Aksi spontan para mahasiswa ini kemudian reda, setelah beberapa orang pihak kampus berjanji akan melakukan mediasi dengan perwakilan mahasiswa terkait tuntutan mereka selama ini, pada Kamis 2 Oktober 2014.
Massa membakar sejumlah fasilitas kampus. Mereka juga menuntut pihak kampus bertanggung jawab atas kelalaian dan kelayakan fasilitas belajar mengajar mahasiswa. Akibat aksi itu, aktivitas perkuliahan dihentikan sementara.
Sedikitnya ada ratusan mahasiswa yang mengamuk dan menggelar aksi demo di depan gedung Dewan Mahasiswa dan Rektorat. Dalam aksinya, mereka membakar sejumlah fasilitas kampus, berupa kursi, spanduk, serta ban motor di depan halaman kampus.
Ratusan mahasiswa ini mengamuk, lantaran seringnya kehilangan sepeda motor yang di parkir di dalam wilayah kampus mereka, tanpa adanya tindakan dari pihak kampus.
Selain itu, mereka juga protes terhadap sejumlah fasilitas kampus yang selama ini dianggap tidak layak digunakan oleh mahasiswa. Bahkan sejumlah mahasiswapun sempat menjadi korban ambruknya plavon ruang kelas mereka saat belajar.
Aksi merekapun nyaris bentrok dengan petugas keamanan yang menghalangi mereka memasuki kantor rektorat.
Aksi spontan para mahasiswa ini kemudian reda, setelah beberapa orang pihak kampus berjanji akan melakukan mediasi dengan perwakilan mahasiswa terkait tuntutan mereka selama ini, pada Kamis 2 Oktober 2014.
(san)