Kasus Baku Tembak, Wakapolri dan KSAD Pertemuan Tertutup

Selasa, 23 September 2014 - 18:39 WIB
Kasus Baku Tembak, Wakapolri dan KSAD Pertemuan Tertutup
Kasus Baku Tembak, Wakapolri dan KSAD Pertemuan Tertutup
A A A
BATAM - Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantio mengadakan pertemuan tertutup di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mapolda Kepri, Selasa (23/9/14).

Pertemuan tersebut guna membahas bentrok yang terjadi antara Satuan Brimob Polda Kepri dengan Yonif 134 beberapa waktu lalu.

Pertemuan tersebut berlangsung sekitar satu setengah jam dan diikuti oleh Kapolda Kepri Brigjen Pol Arman Depari dan beberapa petinggi TNI AD lainnya.

Jenderal Gatot Nurmantio dalam konferensi pers yang diadakan usai rapat tertutup tersebut mengatakan, pertemuan antaran dirnya dengan Wakapolri untuk membicarakan langkah-langkah selanjutnya usai bentrokan yang terjadi antara kedua institusi penengak hukum pada Minggu (21/9) lalu.

"Kita membentuk tim investigasi dari TNI dan Polri. Saya sepakat dengan Bapak Wakapolri, kasus ini diangkat ke tingkat Polri dan Markas Besar TNI," katanya.

Komjen Pol Badrodin Haiti mengaku sangat menyesal dengan bentrokan yang terjadi antara dua institusi penegak hukum tersebut.

"Sebetulnya ini tidak perlu terjadi, karena masih banyak tugas yang harus diselesaikan untuk kepentingan bangsa dan negara ini," ujarnya.

Sehubungan dengan adanya dua versi yang berbeda terkait pemicu bentrokan tersebut, Badrodin mengatakan hal tersebut akan diselidiki oleh tim investigasi.

"Prinsipnya, siapapun yang salah akan ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan yang benar akan tetap kita lindungi. Tapi yang lebih penting adalah kita semua menjamin ke depan tidak ada lagi kejadian serupa. Oleh karena itu, para komandan satuan dan kasatwil yang ada di Kepulauan Riau, harus berupaya memulihkan situasi ini kembali akrab sebagaimana semula, karena itu bagian dari tulang punggung negara yang harus kita solidkan antara TNI dan Polri," kata Badrodin.

Badrodin juga menjelaskan, tim investigasi yang terdiri dari beberapa anggota TNI dan Polri ini akan bertugas untuk mencari tahu fakta-fakta yang benar atas insiden tersebut.

Diharapkan, dalam jangka waktu dua minggu ini, tim investigasi sudah harus menyelesaikan penyelidikan permasalahan ini.

"Timnya sudah ada. Propam Polda Kepri sendiri sudah berjalan. Tapi kita minta agar mereka (Propam Polda Kepri) tidak dilibatkan dalam tim ini," katanya.

Saat disinggung terkait gudang solar yang diduga menjadi pemicu insiden tersebut, Badrodin mengatakan hal tersebut akan ditangani langsung oleh jajaran Polda Kepri.

"Pelakunya pasti akan diproses kalau memang ada pelanggaran hukum. Yang penting sekarang kondisi sudah aman," tuturnya.

Tidak hanya Badrodin, Gatot juga menjamin insiden serupa tidak akan terjadi lagi. "Masalah keamanan, bisa dilihat sendiri, anggota kepolisian bekerja di luar sana sendiri mengamankan. Jaminan dari saya, prajurit saya terkendali dan mereka akan bekerja secara profesional," ujar Gatot.

Sementara itu, dari data yang diterima oleh wartawan, sebanyak delapan anggota TNI tergabung dalam tim investigasi yang dibentuk. Adapaun anggota TNI tersebut yakni Wakil Asisten Pengamanan Kasad Brigjen TNI M. Bambang Taufik, Komandan Pusat Intelijen TNI AD Brigjen TNI Hartomo, Wakil Direktur Hukum TNI AD Kolonel Chk Markoni, Kolonel Inf Bambang Purwono, Kolonel Cpm Donny Makaminan, Letkol CPM M. Rokib Jabar S, Letkol Inf Mujahidin dan Mayor Inf Wahyu Asmara.
(ilo)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8528 seconds (0.1#10.140)