Ini Versi Saksi Mata Soal Saling Tembak TNI dan Brimob
A
A
A
BATAM - Aksi penembakan yang dilakukan oknum Brimob Polda Kepri terhadap empat prajurit Yonif 134/Tuah Sakti pada Minggu malam, 21 September 2014, terjadi saat anggota Ditreskrimsus Polda Kepri mengamankan sebuah gudang solar ilegal.
Namun gudang solar di depan Perumahan Taman Cipta Asri diduga dibekingi oknum TNI dari Yonif 134/Tuah Sakti.
Karena menurut saksi mata yang enggan disebutkan namannya, saat penggerebekan dan pengangkatan barang bukti berupa empat drum berisi solar ilegal oleh polisi tiba tiba berdatangan ratusan anggota TNI dari Yonif 134/TS.
"Saat pemilik gudang mau dimintai tanda tangan penyitaan barang, pemilik gudang menghubungi seseorang yang diduga oknum TNI," kata sumber Sindonews.com ini, Senin (22/9/2014).
Ratusan oknum TNI Yonif 134/Tuah Sakti ini, kata dia, mencoba menghalangi proses penyitaan barang bukti dari dalam gudang. "Saat kedatangan ratusan oknum TNI itulah, polisi memberikan penembakan peringatan keatas," katanya.
Saat penembakan peringatan itu beberapa kali, ratusan oknum TNI tersebut tidak meninggalkan lokasi gudang dan memilih mendekati para polisi.
Merasa semakin dekat, polisi memberikan penembakan peringatan ke tanah dan memantul ke kerumunan oknum TNI sehingga melukai dua prajurit.
"Saat dua prajurit kena serpihan tembakan polisi, puluhan oknum TNI mengamuk dan merusak tiga mobil oknum polisi yang ada di depan gudang," katanya.
Karena sudah anarkistis, enam anggota polisi dari Ditreskrimsus dan empat anggota Brimob Polda Kepri yang membantu penggerebekan melarikan diri dari pengepungan ratusan oknum TNI.
"Saat dikepung, sepuluh orang polisi kabur melarikan diri ke markas Brimob yang jaraknya satu kilometer dari lokasi penggerebekan gudang solar," ujarnya.
Tidak sampai disitu saja, sumber tadi menambahkan, ratusan oknum TNI malah ramai-ramai menyerang Markas Satuan Brimob dan seorang petugas pos yang piket malam itu menjadi korban penganiayaan.
Selain itu sebuah toko yang menjual baju dan perlengkapan Polri yang berada di depan Markas Brimob juga dibakar.
"Seorang oknum TNI luka akibat dianiaya, dalam penyerangan ke Markas Brimob. Sementara dua oknum TNI lainnya, mengalami luka akibat terkena pecahan dari proyektil peluru," katanya.
Aksi perkelahian itu terhenti, sambungnya, karena perintah pimpinan TNI dan Polri di Batam. Empat anggota TNI yang luka terkena pecahan proyektil peluru dirawat di RSUD Embung Fatimah, Batu Aji.
Seorang oknum TNI lainnya yang mengalami luka akibat penganiayaan tidak diketahui di rumah sakit mana menjalani perawatan.
"Tiga mobil polisi yang rusak parah saat ini diamankan di Polresta Barelang, seorang oknum Brimob yang mengalami luka akibat penganiayaan menjalani perawatan di klinik Brimob," bebernya.
Sementara, oknum TNI yang kesal akibat temannya terkena tembakan oknum Brimob, sehingga membakar pencucian mobil dan satu lapak pedagang penjual makanan di depan Mako Brimob.
Pantauan di lokasi kejadian tepatnya di depan Mako Brimob, dua tempat yang dibakar saat kejadian terbentang garis Polisi Militer dan pos penjagaan Mako Brimob juga dijaga oleh anggota polisi menggunakan laras panjang.
Sementara di gudang pemicu keributan, pada pintu masuk juga terbentang garis polisi militer. Sedangkan di dalam gudang delapan fiber box kosong serta empat drum yang diduga berisi solar, diberi juga diberi garis polisi
Menurut Udin salah seorang warga sekitar, dia sempat kaget saat mendengar suara tembakan dan juga melihat puluhan orang berbadan tegap di depan gudang milik Ipul Nainggolan. "Malam tadi saya lewat, saat didepan gudang saya lihat orang ramai-ramai," katanya.
Tak lama melihat kerumunan orang tersebut, kata Udin, ia mendengar suara tembakan dan juga terlihat orang berlarian kearah Mako Brimob.
"Saya gak tau apa masalahnya, tetapi saya malam itu takut dan meninggalkan lokasi kejadian sajalah," timpalnya.
Namun gudang solar di depan Perumahan Taman Cipta Asri diduga dibekingi oknum TNI dari Yonif 134/Tuah Sakti.
Karena menurut saksi mata yang enggan disebutkan namannya, saat penggerebekan dan pengangkatan barang bukti berupa empat drum berisi solar ilegal oleh polisi tiba tiba berdatangan ratusan anggota TNI dari Yonif 134/TS.
"Saat pemilik gudang mau dimintai tanda tangan penyitaan barang, pemilik gudang menghubungi seseorang yang diduga oknum TNI," kata sumber Sindonews.com ini, Senin (22/9/2014).
Ratusan oknum TNI Yonif 134/Tuah Sakti ini, kata dia, mencoba menghalangi proses penyitaan barang bukti dari dalam gudang. "Saat kedatangan ratusan oknum TNI itulah, polisi memberikan penembakan peringatan keatas," katanya.
Saat penembakan peringatan itu beberapa kali, ratusan oknum TNI tersebut tidak meninggalkan lokasi gudang dan memilih mendekati para polisi.
Merasa semakin dekat, polisi memberikan penembakan peringatan ke tanah dan memantul ke kerumunan oknum TNI sehingga melukai dua prajurit.
"Saat dua prajurit kena serpihan tembakan polisi, puluhan oknum TNI mengamuk dan merusak tiga mobil oknum polisi yang ada di depan gudang," katanya.
Karena sudah anarkistis, enam anggota polisi dari Ditreskrimsus dan empat anggota Brimob Polda Kepri yang membantu penggerebekan melarikan diri dari pengepungan ratusan oknum TNI.
"Saat dikepung, sepuluh orang polisi kabur melarikan diri ke markas Brimob yang jaraknya satu kilometer dari lokasi penggerebekan gudang solar," ujarnya.
Tidak sampai disitu saja, sumber tadi menambahkan, ratusan oknum TNI malah ramai-ramai menyerang Markas Satuan Brimob dan seorang petugas pos yang piket malam itu menjadi korban penganiayaan.
Selain itu sebuah toko yang menjual baju dan perlengkapan Polri yang berada di depan Markas Brimob juga dibakar.
"Seorang oknum TNI luka akibat dianiaya, dalam penyerangan ke Markas Brimob. Sementara dua oknum TNI lainnya, mengalami luka akibat terkena pecahan dari proyektil peluru," katanya.
Aksi perkelahian itu terhenti, sambungnya, karena perintah pimpinan TNI dan Polri di Batam. Empat anggota TNI yang luka terkena pecahan proyektil peluru dirawat di RSUD Embung Fatimah, Batu Aji.
Seorang oknum TNI lainnya yang mengalami luka akibat penganiayaan tidak diketahui di rumah sakit mana menjalani perawatan.
"Tiga mobil polisi yang rusak parah saat ini diamankan di Polresta Barelang, seorang oknum Brimob yang mengalami luka akibat penganiayaan menjalani perawatan di klinik Brimob," bebernya.
Sementara, oknum TNI yang kesal akibat temannya terkena tembakan oknum Brimob, sehingga membakar pencucian mobil dan satu lapak pedagang penjual makanan di depan Mako Brimob.
Pantauan di lokasi kejadian tepatnya di depan Mako Brimob, dua tempat yang dibakar saat kejadian terbentang garis Polisi Militer dan pos penjagaan Mako Brimob juga dijaga oleh anggota polisi menggunakan laras panjang.
Sementara di gudang pemicu keributan, pada pintu masuk juga terbentang garis polisi militer. Sedangkan di dalam gudang delapan fiber box kosong serta empat drum yang diduga berisi solar, diberi juga diberi garis polisi
Menurut Udin salah seorang warga sekitar, dia sempat kaget saat mendengar suara tembakan dan juga melihat puluhan orang berbadan tegap di depan gudang milik Ipul Nainggolan. "Malam tadi saya lewat, saat didepan gudang saya lihat orang ramai-ramai," katanya.
Tak lama melihat kerumunan orang tersebut, kata Udin, ia mendengar suara tembakan dan juga terlihat orang berlarian kearah Mako Brimob.
"Saya gak tau apa masalahnya, tetapi saya malam itu takut dan meninggalkan lokasi kejadian sajalah," timpalnya.
(sms)