BPBD Data Pemilik Kendaraan Bak Terbuka
A
A
A
BREBES - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes mengumpulkan para pemilik dan sopir truk serta mobil bak terbuka di empat desa yang terdekat dengan Gunung Slamet. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya erupsi gunung api itu.
Keempat desa tersebut yakni Desa Pandansari, Igir Klanceng, dan Kalikidang, Kecamatan Paguyangan, dan Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog. Jarak keempat desa tersebut sekitar 6 kilometer dari puncak gunung.
Dari desa-desa tersebut terdapat sekitar 50 pemilik dan sopir truk serta bak terbuka yang dikumpulkan untuk di data.
Kepala BPBD Kabupaten Brebes Ahmad Satibi mengatakan, para pemilik dan sopir truk serta mobil bak terbuka yang dikumpulkan untuk melakukan pendataan dan antisipasi erupsi Gunung Slamet. Dengan dilakukan pendataan maka jika diperlukan evakuasi sewaktu-waktu, mereka bisa segera disiagakan.
"Kami meminta mereka agar selalu siap setiap waktu jika warga yang tinggal di wilayah terdampak harus dievakuasi ke lokasi yang aman," kata Satibi, Jumat (12/9/2014).
Menurut Satibi, para pemilik dan sopir juga diberikan sosialisasi terkait jalur evakuasi dan titik kumpul yang sudah ditentukan untuk mengevakuasi warga jika terjadi erupsi. "Sosialisasi ini agar mereka bisa segera bergerak cepat ke titik-titik kumpul sesuai arahan petugas," imbuhnya.
Berdasarkan pengamatan di Pos Pengamatan Gunung Api Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, hingga Jumat (12/9/2014) aktivitas vulkanik Gunung Slamet teramati masih tinggi.
Gunung yang dikelilingi Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, dan Banyumas itu mengeluarkan 26 kali sinar api disertai lontaran lava pijar sejak pukul 00.00-06.00 WIB. Suara dentuman dan gemuruh juga masih terdengar jelas di radius 10 kilometer dari puncak kawah.
Keempat desa tersebut yakni Desa Pandansari, Igir Klanceng, dan Kalikidang, Kecamatan Paguyangan, dan Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog. Jarak keempat desa tersebut sekitar 6 kilometer dari puncak gunung.
Dari desa-desa tersebut terdapat sekitar 50 pemilik dan sopir truk serta bak terbuka yang dikumpulkan untuk di data.
Kepala BPBD Kabupaten Brebes Ahmad Satibi mengatakan, para pemilik dan sopir truk serta mobil bak terbuka yang dikumpulkan untuk melakukan pendataan dan antisipasi erupsi Gunung Slamet. Dengan dilakukan pendataan maka jika diperlukan evakuasi sewaktu-waktu, mereka bisa segera disiagakan.
"Kami meminta mereka agar selalu siap setiap waktu jika warga yang tinggal di wilayah terdampak harus dievakuasi ke lokasi yang aman," kata Satibi, Jumat (12/9/2014).
Menurut Satibi, para pemilik dan sopir juga diberikan sosialisasi terkait jalur evakuasi dan titik kumpul yang sudah ditentukan untuk mengevakuasi warga jika terjadi erupsi. "Sosialisasi ini agar mereka bisa segera bergerak cepat ke titik-titik kumpul sesuai arahan petugas," imbuhnya.
Berdasarkan pengamatan di Pos Pengamatan Gunung Api Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, hingga Jumat (12/9/2014) aktivitas vulkanik Gunung Slamet teramati masih tinggi.
Gunung yang dikelilingi Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, dan Banyumas itu mengeluarkan 26 kali sinar api disertai lontaran lava pijar sejak pukul 00.00-06.00 WIB. Suara dentuman dan gemuruh juga masih terdengar jelas di radius 10 kilometer dari puncak kawah.
(sms)