Mahasiswi Undip Tewas Karena Jeratan di Leher
A
A
A
SEMARANG - Penyebab kematian Ina Winarni mahasiswi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (Undip) Semarang disimpulkan karena pembunuhan.
Itu dari hasil autopsi yang dilakukan dokter forensik RSUP dr Kariadi Semarang, Rabu (10/9/2014) mulai pukul 04.00 hingga pukul 07.00 WIB.
Dokter Forensik dan Medicolegal RSUP dr Kariadi Semarang, dr Gatot Suharto, mengatakan korban meninggal dunia karena jeratan di leher dan dibekap.
"Kalau luka di kepala hanya sedikit, tidak mematikan. Yang mematikan, jeratan di leher dan mulut dan hidungnya dibekap. Darah di hidung sampai keluar karena dibekap," ungkapnya saat dihubungi lewat telepon selulernya, Rabu pagi (10/9/2014).
Pada autopsi yang dilakukan sekira 3 jam itu, kata dia, diduga korban tewas sekira 6 jam sebelum kali pertama ditemukan pada Selasa 9 September sekira pukul 22.00 WIB.
"Itu dari tanda-tanda fisik jenazah. Setelah diautopsi, jenazah langsung dibawa ke Sumedang, Jawa Barat, rumah duka," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, Ina Winarni ditemukan tewas di rumahnya di Perumahan Graha Estetika Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, Selasa malam, 9 September 2014.
Korban ditemukan telentang di kolong tempat tidur, kamar paling depan. Kondisinya tangan terikat tali tambang, wajah dibekap ditutup kain serbet tampak mengeluarkan darah. Korban mengenakan celana pendek dan kaos.
Sepeda motor korban yakni Honda Vario berikut ponselnya hilang. Polisi menduga Ina menjadi korban pembunuhan motif perampokan. Saat ini, masih dalam penyelidikan Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang dan Polsek Banyumanik.
Itu dari hasil autopsi yang dilakukan dokter forensik RSUP dr Kariadi Semarang, Rabu (10/9/2014) mulai pukul 04.00 hingga pukul 07.00 WIB.
Dokter Forensik dan Medicolegal RSUP dr Kariadi Semarang, dr Gatot Suharto, mengatakan korban meninggal dunia karena jeratan di leher dan dibekap.
"Kalau luka di kepala hanya sedikit, tidak mematikan. Yang mematikan, jeratan di leher dan mulut dan hidungnya dibekap. Darah di hidung sampai keluar karena dibekap," ungkapnya saat dihubungi lewat telepon selulernya, Rabu pagi (10/9/2014).
Pada autopsi yang dilakukan sekira 3 jam itu, kata dia, diduga korban tewas sekira 6 jam sebelum kali pertama ditemukan pada Selasa 9 September sekira pukul 22.00 WIB.
"Itu dari tanda-tanda fisik jenazah. Setelah diautopsi, jenazah langsung dibawa ke Sumedang, Jawa Barat, rumah duka," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, Ina Winarni ditemukan tewas di rumahnya di Perumahan Graha Estetika Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, Selasa malam, 9 September 2014.
Korban ditemukan telentang di kolong tempat tidur, kamar paling depan. Kondisinya tangan terikat tali tambang, wajah dibekap ditutup kain serbet tampak mengeluarkan darah. Korban mengenakan celana pendek dan kaos.
Sepeda motor korban yakni Honda Vario berikut ponselnya hilang. Polisi menduga Ina menjadi korban pembunuhan motif perampokan. Saat ini, masih dalam penyelidikan Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang dan Polsek Banyumanik.
(sms)