Pipa di Subang Meledak, Pertamina Duga Ada Upaya Pencurian
A
A
A
BANDUNG - PT Pertamina (Persero) angkat bicara soal meledaknya pipa Pertamina di Subang, Jawa Barat. Pertamina menduga meledaknya pipa distribusi bahan bahan bakar minyak (BBM) di Subang, Jawa Barat, karena adanya upaya illegal tapping atau pencurian.
Asisten Manager External Relation Marketing Operation Region III Pertamina Milla Suciyani mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan sementara, ditemukan bekas galian tanah di bawah pipa. Selain itu juga ditemukan peralatan untuk tapping yang tertinggal di lokasi kejadian.
"Dengan fakta tersebut, maka patut diduga adanya upaya pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan pencurian BBM jenis solar yang sedang dialirkan pada jalur tersebut," ujar Milla dalam siaran persnya, Kamis (28/8/2014).
Karena baru sebatas dugaan, saat ini pihak Pertamina masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Sementara saat ini, Pertamina fokus menangani korban dan melakukan pendataan dampak akibat kejadian tersebut. Pertamina pun menanggung biaya pengobatan para korban.
Pertamina juga terus melakukan upaya perbaikan dengan segera sehingga dapat kembali beroperasi menyalurkan BBM jenis solar dari Balongan ke Jakarta. Perbaikan diperkirakan berlangsung dua hari ke depan.
Akibat kejadian itu, Pertamina mengaku prihatin. Pihaknya bahkan mengutuk pihak yang diduga pelaku pencurian yang mengakibatkan pipa meledak. "Pertamina sangat prihatin dan mengutuk keras ulah pihak yang sangat tidak bertanggung jawab sehingga menyebabkan adanya korban jiwa," tegasnya.
Milla menambahkan, pasokan BBM untuk wilayah DKI Jakarta aman meski terjadi ledakan di Subang. Itu karena jalur pipa kedua bisa dioptimalkan untuk menyalurkan solar ke Jakarta.
Pertamina juga menyiapkan langkah alternatif, di antaranya pengangkutan solar dengan menggunakan tanker untuk memasok solar dari Balongan menuju terminal BBM di Plumpang.
Asisten Manager External Relation Marketing Operation Region III Pertamina Milla Suciyani mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan sementara, ditemukan bekas galian tanah di bawah pipa. Selain itu juga ditemukan peralatan untuk tapping yang tertinggal di lokasi kejadian.
"Dengan fakta tersebut, maka patut diduga adanya upaya pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan pencurian BBM jenis solar yang sedang dialirkan pada jalur tersebut," ujar Milla dalam siaran persnya, Kamis (28/8/2014).
Karena baru sebatas dugaan, saat ini pihak Pertamina masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Sementara saat ini, Pertamina fokus menangani korban dan melakukan pendataan dampak akibat kejadian tersebut. Pertamina pun menanggung biaya pengobatan para korban.
Pertamina juga terus melakukan upaya perbaikan dengan segera sehingga dapat kembali beroperasi menyalurkan BBM jenis solar dari Balongan ke Jakarta. Perbaikan diperkirakan berlangsung dua hari ke depan.
Akibat kejadian itu, Pertamina mengaku prihatin. Pihaknya bahkan mengutuk pihak yang diduga pelaku pencurian yang mengakibatkan pipa meledak. "Pertamina sangat prihatin dan mengutuk keras ulah pihak yang sangat tidak bertanggung jawab sehingga menyebabkan adanya korban jiwa," tegasnya.
Milla menambahkan, pasokan BBM untuk wilayah DKI Jakarta aman meski terjadi ledakan di Subang. Itu karena jalur pipa kedua bisa dioptimalkan untuk menyalurkan solar ke Jakarta.
Pertamina juga menyiapkan langkah alternatif, di antaranya pengangkutan solar dengan menggunakan tanker untuk memasok solar dari Balongan menuju terminal BBM di Plumpang.
(zik)