Khawatir Digusur, PKL Bungkus Alat Berat Pakai Spanduk

Rabu, 20 Agustus 2014 - 06:18 WIB
Khawatir Digusur, PKL Bungkus Alat Berat Pakai Spanduk
Khawatir Digusur, PKL Bungkus Alat Berat Pakai Spanduk
A A A
WATAMPONE - Merebaknya isu akan dilakukannya penggusuran pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di pinggiran Lapangan Merdeka, Watampone membuat resah sejumlah pedagang setempat.

Apalagi saat ini satu unit eskavator atau alat berat diparkir di sudut lapangan dekat tempat berjualan para PKL tersebut.

Tak ingin kekhawatiraanya menjadi kenyataan, sejumlah pedagang lalu melakukan aksi penggalangan tanda tangan di sebuah spanduk putih sepanjang lima meter. Pedagang tersebut meminta setiap pengunjung untuk bersedia menandatangani spanduk tersebut.

"Ini kita kumpulkan sebagai bagian dari penolakan untuk digusur," ujar salah seorang pedagang Ani (35), asal Kota Watampone, sambil memegang kain putih dan menyuguhkan spidol kepada pengunjung sebagai bentuk dukungan moril kepada para pedagang agar bisa tetap berjualan di tempat tersebut.

Setelah mendapatkan cukup banyak tanda tangan di spanduk tersebut, para PKL tersebut lalu 'membungkus' eskavator yang terparkir di sudut lapangan.

Aksi tersebut cukup mendapatkan banyak perhatian dari warga yang lewat di sekitar Lapangan Merdeka Watampone.

Koordinator Relawan Kaki Lima Indonesia (RKLI) Kabupaten Bone, Iwan Hammer, mengatakan, hal ini mereka lakukan untuk meyakinkan pemerintah setempat bahwa keberadaan mereka selama ini mendapat respon positif dari para pengunjung.

Dia juga mengatakan, spanduk berisi tanda tangan itu itu selanjutnya akan diserahkan ke Bupati Bone, Andi Fahsar Padjalangi, sebagai masukan agar dapat menunda proses revitalisasi dan tidak merelokasi pedagang kaki lima yang selama ini berjualan di pinggiran Lapangan Merdeka Watampone jika tidak ada solusi dari pemerintah untuk memberikan tempat berjualan kepada pedagang tersebut.

"Tanda tangan dari masyarakat ini akan kami gunakan sebagai dukungan karena kami akan tetap bertahan di lokasi semula. Kami menolak relokasi jika pemerintah belum memberikan solusi kemana kami akan dipindahkan," tegasnya.

Iwan menyebutkan, bahwa jumlah total PKL yang saat ini berjualan di Lapangan Merdeka yakni sebanyak 46 orang pedagang dan setiap pedagang mempekerjakan minimal tiga tenaga kerja.

Untuk itu dirinya miminta kepada Bupati kiranya dapat memberikan solusi terbaik, agar mereka tidak kehilangan lapangan pekerjaan.

Sementara Plt Humas Pemkab Bone, Dray Vibrianto mengatakan, saat ini belum dilaksanakan relokasi terhadap pedagang yang berada di Lapangan Merdeka Watampone, namun masih dilakukan sosialisasi kepada pedagang setempat.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3211 seconds (0.1#10.140)