Ratusan Polisi Gendut Dipaksa Berlari saat Siang Bolong
A
A
A
SEMARANG - Ada pemandangan tidak biasa di halaman Mapolrestabes Semarang, Rabu (13/8). Sekitar 150 anggota polisi dari segala satuan berkumpul di tengah halaman Mapolrestabes untuk melakukan senam.
Anehnya, senam tersebut dilakukan pada pukul 12.00 WIB saat matahari sedang bersinar terik-teriknya. Meski begitu, panasnya matahari tidak menyurutkan semangat ratusan polisi yang mayoritas memiliki tubuh gendut itu mengikuti senam dan dilanjutkan dengan lari di siang bolong.
Ternyata, kegiatan tersebut merupakan program wajib dari Polrestabes Semarang dalam rangka menurunkan berat badan anggota yang tidak proporsional. Mereka yang memiliki tubuh tambun itu diwajibkan mengikuti senam dan lari di siang bolong secara rutin selama dua kali dalam seminggu.
“Ini memang program wajib yang harus diikuti oleh mereka anggota polisi yang berbadan gendut. Tujuannya jelas untuk menurunkan berat badan mereka dan membuat penampilan mereka lebih baik dan ideal,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono saat ditemui KORAN SINDO, Rabu (13/8).
Menurut Djihartono, program senam dan lari bagi polisi gendut itu diharapkan mampu memberikan perubahan bagi kesehatan anggotanya khususnya menurunkan berat badan. Sehingga nantinya, dalam menjalankan tugas mereka tidak akan terbebani dengan berat tubuh mereka itu.
“Kalau tubuh mereka ideal kan penampilan jadi lebih enak dipandang dan semakin lincah. Tidak seperti sekarang yang gendut-gendut itu, dilihat juga tidak enak dan cenderung malas-malasan,” imbuhnya sambil tersenyum.
Dalam kesempatan itu, ratusan polisi bertubuh tambun itu dengan semangat mengikuti kegiatan senam dan lari di siang bolong. Tak hanya diikuti oleh polisi dengan pangkat rendah, para bintara gendut juga dipaksa ikut dalam kegiatan yang dipantau langsung oleh Sat Propam.
Usai melaksanakan senam, mereka berlari dengan rute Polrestabes Semarang melalui perkampungan menuju sungai Banjir Kanal Barat (BKB). Setelah itu, mereka menuju jalan Kaligarang dan kembali ke Mapolrestabes Semarang di Jl Dr Sutomo dengan jarak kurang lebih dua kilometer.
Sesampainya di Mapolrestabes Semarang, ratusan polisi tersebut terlihat begitu kelelahan. Kaos yang dikenakan mereka terlihat basah dengan peluh dan nafas yang tersengal.
“Jarang olahraga soalnya, jadi capek sekali. Tapi saya tetap semangat mengikuti kegiatan ini,” kata Aiptu Makmun,42, salah satu peserta sambil ngos-ngosan.
Makmun berjanji akan terus mengikuti program senam dan lari siang ini sesuai jadwal yang telah ditentukan. Selain untuk kesehatan, dirinya berharap program ini mampu menurunkan berat badannya menjadi lebih ideal.
“Sekarang berat badan saya 85 kg, mas. Saya harap dengan rutin mengikuti kegiatan ini bias turun menjadi 70 kg,” pungkasnya sambil tertawa.
Anehnya, senam tersebut dilakukan pada pukul 12.00 WIB saat matahari sedang bersinar terik-teriknya. Meski begitu, panasnya matahari tidak menyurutkan semangat ratusan polisi yang mayoritas memiliki tubuh gendut itu mengikuti senam dan dilanjutkan dengan lari di siang bolong.
Ternyata, kegiatan tersebut merupakan program wajib dari Polrestabes Semarang dalam rangka menurunkan berat badan anggota yang tidak proporsional. Mereka yang memiliki tubuh tambun itu diwajibkan mengikuti senam dan lari di siang bolong secara rutin selama dua kali dalam seminggu.
“Ini memang program wajib yang harus diikuti oleh mereka anggota polisi yang berbadan gendut. Tujuannya jelas untuk menurunkan berat badan mereka dan membuat penampilan mereka lebih baik dan ideal,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono saat ditemui KORAN SINDO, Rabu (13/8).
Menurut Djihartono, program senam dan lari bagi polisi gendut itu diharapkan mampu memberikan perubahan bagi kesehatan anggotanya khususnya menurunkan berat badan. Sehingga nantinya, dalam menjalankan tugas mereka tidak akan terbebani dengan berat tubuh mereka itu.
“Kalau tubuh mereka ideal kan penampilan jadi lebih enak dipandang dan semakin lincah. Tidak seperti sekarang yang gendut-gendut itu, dilihat juga tidak enak dan cenderung malas-malasan,” imbuhnya sambil tersenyum.
Dalam kesempatan itu, ratusan polisi bertubuh tambun itu dengan semangat mengikuti kegiatan senam dan lari di siang bolong. Tak hanya diikuti oleh polisi dengan pangkat rendah, para bintara gendut juga dipaksa ikut dalam kegiatan yang dipantau langsung oleh Sat Propam.
Usai melaksanakan senam, mereka berlari dengan rute Polrestabes Semarang melalui perkampungan menuju sungai Banjir Kanal Barat (BKB). Setelah itu, mereka menuju jalan Kaligarang dan kembali ke Mapolrestabes Semarang di Jl Dr Sutomo dengan jarak kurang lebih dua kilometer.
Sesampainya di Mapolrestabes Semarang, ratusan polisi tersebut terlihat begitu kelelahan. Kaos yang dikenakan mereka terlihat basah dengan peluh dan nafas yang tersengal.
“Jarang olahraga soalnya, jadi capek sekali. Tapi saya tetap semangat mengikuti kegiatan ini,” kata Aiptu Makmun,42, salah satu peserta sambil ngos-ngosan.
Makmun berjanji akan terus mengikuti program senam dan lari siang ini sesuai jadwal yang telah ditentukan. Selain untuk kesehatan, dirinya berharap program ini mampu menurunkan berat badannya menjadi lebih ideal.
“Sekarang berat badan saya 85 kg, mas. Saya harap dengan rutin mengikuti kegiatan ini bias turun menjadi 70 kg,” pungkasnya sambil tertawa.
(ilo)