Aktivitas Gunung Slamet Meningkat, Warga Was-was

Jum'at, 08 Agustus 2014 - 17:13 WIB
Aktivitas Gunung Slamet...
Aktivitas Gunung Slamet Meningkat, Warga Was-was
A A A
PEMALANG - Aktivitas vulkanik Gunung Slamet kembali mengalami peningkatan. Sinar api disertai lontaran lava pijar keluar dari puncak gunung tertinggi di Jawa Tengah itu.

Peningkatan aktivitas tersebut membuat warga yang tinggal di desa terdekat di gunung berketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut ( mdpl) itu diliputi rasa was-was karena suara dentuman lebih sering terdengar.

Beberapa kali suara dentuman tersebut sampai menggetarkan beberapa bagian rumah warga seperti kaca dan jendela. Hal ini dirasakan warga di Desa Clekatakan yang berjarak sekitar 6 kilometer dari puncak Gunung Slamet.

Kepala Desa Clekatakan Sutrisno menuturkan, suara dentuman dan letusan mulai sering terdengar jelas sejak menjelang Lebaran.

"Sampai saat ini masih sering terdengar. Biasanya kalau sore dan malam hari. Bahkan kemarin (Kamis) sampai 9 kali terdengar," kata Sutrisno, Jumat (8/8/2014).

Menurut Sutrisno, beberapa kali suara dentuman terdengar sangat keras sehingga membuat beberapa warga keluar dari rumah untuk melihat kondisi gunung.

Namun lantaran terhalang kabut, warga tidak bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi di puncak gunung.

"Ini yang membuat warga khawatir. Hanya bisa mendengar suara dentuman tapi tidak bisa melihat apa yang terjadi," ujarnya.

Tak hanya suara dentuman, sinar api disertai lontaran lava pijar juga beberapa kali terlihat keluar dari puncak gunung meski dari Desa Clekatakan visual yang nampak tidak terlalu jelas.

"Dari sini terlihat seperti percikan api. Hujan abu juga turun. Dua hari ini hujan abu yang turun seperti pasir dengan warna kehitam-hitaman," imbuh Sutrisno.

Sutrsino mengatakan, peningkatan aktivitas tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas warga.

Meski demikian, warga terus diingatkan untuk selalu waspada untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami juga koordinasi dengan Pos Gambuhan untuk mendapatkan informasi yang jelas terkait kondisi Gunung Slamet," ucapnya.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Slamet Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang Sudrajat mengatakan, aktivitas Gunung Slamet dalam beberapa hari terakhir cenderung meningkat. "Aktivitasnya dalam beberapa hari terakhir cukup tinggi," kata Sudrajat, Jumat (8/8/2014).

Salah satu indikator adanya peningkatan tersebut adalah lebih sering terjadinya aktivitas berupa letusan maupun kegempaan. Dalam satu hari, rata-rata terjadi 20-30 gempa letusan. "Sebelum-sebelumnya beberapa kali tidak ada gempa letusan sama sekali," timpal Sudrajat.

Berdasarkan pengamatan Kamis (7/8) dari pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, Gunung Slamet mengeluarkan letusan abu sebanyak 8 kali dengan ketinggian 200-800 meter condong ke arah barat.

Selama kurun waktu itu, gunung yang berada di perbatasan lima kabupaten itu juga mengeluarkan sinar api disertai lontaran lava pijar.

"Terjadi 11 kali sinar api dengan ketinggian 50-500 meter. Tujuh di antaranya disertai lontaran lava pijar dengan tinggi 100-500 meter dan 15 kali suara gemuruh dan dentuman. Lontaran lava pijar itu kembali ke kawah, tidak sampai ke lereng," ungkap Sudrajat.

Adapun aktivitas kegempaan yang terjadi adalah gempa hembusan sebanyak 380 kali dan gempa letusan sebanyak 46 kali.

Sementara pengukuran suhu air geotremal di wilayah lereng Gunung Slamet juga terpantau masih normal yakni berkisar 61-62 derajat celcius. Aktivitas yang terjadi belum mempengaruhi status gunung.

"Status sampai saat ini masih waspada dengan radius larangan beraktivitas dua kilometer," tandas Sudrajat.

Menurut Sudrajat, pengamatan aktivitas yang terjadi tersebut terus dilakukan dengan intensif.

Selain itu, pihaknya juga mengintensifkan komunikasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang berada di Bandung.

"Komunikasi lebih sering. Hasil pengamatan Gunung Slamet kini dilaporkan tiap 24 jam sekali dari sebelumnya tiap 6 jam sekali," ungkap Sudrajat.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1187 seconds (0.1#10.140)