Anak-anak Wajib Dapat Perlindungan dari Kekerasan
A
A
A
PALEMBANG - Anak-anak wajib mendapatkan perlindungan dari kekerasan oleh pemerintah. Selain itu anak-anak memiliki hak untuk merasa aman dan nyaman terhadap lingkungan yang ada.
“Mereka harus diberikan jaminan tanpa adanya diskriminasi, lalu perlu juga diberi bekal, keimanan, kepribadia, kesehatan, dan kesegaran jasmani. Keluarga juga harus memiliki keterampilan dalam pengasuhan,” ungkap Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sumsel, Susna Sudarti dalam peringatan Hari Anak Nasional 2014 di Venue Lapangan Tembak, Jakabaring Sport City (JSC), Kamis (7/8/2014)
Susna menyatakan, hari anak nasional sebenarnya jatuh pada 23 Juni namun karena bertepatan dengan bulan Ramadan untuk itu baru dapat dilaksanakan hari ini.
Menurut dia, tujuan peringatan ini agar seluruh komponen bangsa dapat bersama-sama meningkatkan hak anak tanpa perlakuan diskriminasi karena anak merupakan generasi penerus bangsa.
Banyak lomba digelar untuk memeriahkan acara ini mulai dari pakaian adat, ceramah agama dan lomba mewarnai. Beragam kegiatan juga diadakan semacam penampilan tari ballet oleh Yuliana Ballet School, penampilan anak SLB dan dongeng khusus anak.
Bunda Paud Sumsel, Hj Eilza Alex mengatakan, perkembangan anak-anak tak hanya menjadi perhatian orang tuanya saja. Pihak lainnya, seperti sekolah, dunia usaha, dan taman bermain juga bertanggung jawab atas hal itu.
“Yang menentukan adalah lingkungan karena karakter anak biasanya akan terbentuk dari apa yang dia alami sebelum berusia 6 tahun, ” jelasnya.
Anak-anak, kata dia, juga harus selalu dilibatkan dalam hal positif. Karena itulah yang akan menjadi karakter mereka kelak. Jadi, hal-hal negatif seperti membuka situs yang terlarang harus dhindari.
Hj Eliza Alex menambahkan, acara ini merupakan bentuk penghargaan terhadap anak-anak bagaimana mereka menyalurkan kreatifitas mereka untuk meningkatkan kepribadian yang baik dan kepercayaan diri.
Yang tentunya dengan kreatifitasnya dimotifasi untuk mendapatkan generasi penerus yang tangguh, takwa, dan bermotifasi yang baik.
"Disamping itu juga yang harus kita benahi adalah lingkungan agar bagaimana dapat membentuk anak dengan suatu lingkungan yang baik," timpalnya.
Sementara Asisten IV Bidang Administrasi dan Umum Setda Sumsel, Jokom Imam Santoso mengatakan, banyak hak anak yang harus dipenuhi seperti perawatan, kesehatan, pendidikan, dan dilindungi dari kekerasan serta eksploitasi.
“Pemerintah Provinsi Sumsel sangat menyambut baik peringtan hari anak ini karena mereka adalah aset bangsa yang tak ternilai harganya, jika tak diberikan perhatian yang sungguh-sungguh maka akan menjadi beban kedepan. Apalagi sekarang banyak anak jadi korban kekerasan baik dari orang tua sendiri maupun orang dewasa,” ujarnya mewakili Gubernur Sumsel H Alex Noerdin.
Dalam peringatan hari anak ini juga diadakan lomba ceramah agama, festifal kreatif Paud, lomba mewarnai, serta berbagai kegiatan lainnya.
“Mereka harus diberikan jaminan tanpa adanya diskriminasi, lalu perlu juga diberi bekal, keimanan, kepribadia, kesehatan, dan kesegaran jasmani. Keluarga juga harus memiliki keterampilan dalam pengasuhan,” ungkap Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sumsel, Susna Sudarti dalam peringatan Hari Anak Nasional 2014 di Venue Lapangan Tembak, Jakabaring Sport City (JSC), Kamis (7/8/2014)
Susna menyatakan, hari anak nasional sebenarnya jatuh pada 23 Juni namun karena bertepatan dengan bulan Ramadan untuk itu baru dapat dilaksanakan hari ini.
Menurut dia, tujuan peringatan ini agar seluruh komponen bangsa dapat bersama-sama meningkatkan hak anak tanpa perlakuan diskriminasi karena anak merupakan generasi penerus bangsa.
Banyak lomba digelar untuk memeriahkan acara ini mulai dari pakaian adat, ceramah agama dan lomba mewarnai. Beragam kegiatan juga diadakan semacam penampilan tari ballet oleh Yuliana Ballet School, penampilan anak SLB dan dongeng khusus anak.
Bunda Paud Sumsel, Hj Eilza Alex mengatakan, perkembangan anak-anak tak hanya menjadi perhatian orang tuanya saja. Pihak lainnya, seperti sekolah, dunia usaha, dan taman bermain juga bertanggung jawab atas hal itu.
“Yang menentukan adalah lingkungan karena karakter anak biasanya akan terbentuk dari apa yang dia alami sebelum berusia 6 tahun, ” jelasnya.
Anak-anak, kata dia, juga harus selalu dilibatkan dalam hal positif. Karena itulah yang akan menjadi karakter mereka kelak. Jadi, hal-hal negatif seperti membuka situs yang terlarang harus dhindari.
Hj Eliza Alex menambahkan, acara ini merupakan bentuk penghargaan terhadap anak-anak bagaimana mereka menyalurkan kreatifitas mereka untuk meningkatkan kepribadian yang baik dan kepercayaan diri.
Yang tentunya dengan kreatifitasnya dimotifasi untuk mendapatkan generasi penerus yang tangguh, takwa, dan bermotifasi yang baik.
"Disamping itu juga yang harus kita benahi adalah lingkungan agar bagaimana dapat membentuk anak dengan suatu lingkungan yang baik," timpalnya.
Sementara Asisten IV Bidang Administrasi dan Umum Setda Sumsel, Jokom Imam Santoso mengatakan, banyak hak anak yang harus dipenuhi seperti perawatan, kesehatan, pendidikan, dan dilindungi dari kekerasan serta eksploitasi.
“Pemerintah Provinsi Sumsel sangat menyambut baik peringtan hari anak ini karena mereka adalah aset bangsa yang tak ternilai harganya, jika tak diberikan perhatian yang sungguh-sungguh maka akan menjadi beban kedepan. Apalagi sekarang banyak anak jadi korban kekerasan baik dari orang tua sendiri maupun orang dewasa,” ujarnya mewakili Gubernur Sumsel H Alex Noerdin.
Dalam peringatan hari anak ini juga diadakan lomba ceramah agama, festifal kreatif Paud, lomba mewarnai, serta berbagai kegiatan lainnya.
(sms)