Ditinggal Mudik, Gudang Mebel di Bantul Terbakar
A
A
A
BANTUL - Sebuah gudang tempat penyimpanan mebel di Dusun Bejen, RT 05, Desa Bantul, Kecamatan Bantul, terbakar, Senin (4/8/2014) sore. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, pemilik gudang mebel, Wawan Sanusi (45), terpaksa harus menanggung kerugian mencapai ratusan juta.
Berdasarkan keterangan di lokasi kejadian, saat terbakar gudang tersebut tengah kosong karena pemilik gudang tersebut tengah mudik ke Tasikmalaya, Jawa Barat. Sementara, karyawan-karyawannya masih libur, sehingga belum ada aktivitas sama sekali.
Warga setempat yang melihat pertama kali kebakaran tersebut, Untoro (39), menceritakan api pertama kali muncul dari bagian tengah gudang tersebut. Ia menduga karena tidak ada aktivitas, api tersebut berasal dari korsleting listrik di tempat tersebut. "Saya lihat ada bunga api di bagian tengah," cerita Untoro sesaat setelah kejadian, Senin (4/8/2014).
Warga sudah berusaha menguasai api yang ditimbulkan tersebut. Namun karena sebagian besar bangunan berbahan kayu, dalam tempo singkat percikan api langsung membesar. Warga terus berusaha memadamkan kobaran api yang terus membesar dengan peralatan seadanya.
Puluhan orang yang turut membantu memadamkan api tersebut kewalahan menguasai api karena api cepat menyambar mebel dan tumpukan kayu di gudang tersebut. Dalam hitungan menit, api menjalar ke seluruh bagian gudang.
"Api cepat sekali membakar tumpukan mebel dan kayu di dalam bangunan itu karena di dalamnya ada tiner yang mudah terbakar. Api itu berawal dari tengah, tempat yang biasanya digunakan untuk tidur. Saya dengar ada tiga kali ledakan," ujarnya.
Tak lama kemudian, mobil pemadam kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul datang ke lokasi. Karena besarnya kobaran api, petugas kewalahan menjinakkan si jago merah. Bahkan, mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Yogyakarta juga turut dikerahkan untuk menjinakkannya. "Petugas berusaha mencegah agar api tidak menghanguskan rumah milik Soib yang berada di sisi utara," katanya.
Ketua Harian BPBD Bantul Dwi Daryanto mengungkapkan, sebagian besar kebakaran di Bantul memang karena korsleting listrik. Sehingga ia meminta kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaannya. Apalagi, jika rumah ditinggal pergi, pastikan semua peralatan listrik telah diamankan. "Seringkali pemilik bangunan mengesampingkan keselamatan," terangnya.
Dalam peristiwa kebakaran tersebut, setidaknya tiga buah motor hangus terbakar. Selain menghanguskan mebel, kobaran api juga merontokkan kaca rumah milik Harun di sisi barat. Petugas dari Polsek Bantul serta Tim Identifikasi Sat Reskrim Polres Bantul langsung melakukan olah TKP di lokasi kebakaran.
Berdasarkan keterangan di lokasi kejadian, saat terbakar gudang tersebut tengah kosong karena pemilik gudang tersebut tengah mudik ke Tasikmalaya, Jawa Barat. Sementara, karyawan-karyawannya masih libur, sehingga belum ada aktivitas sama sekali.
Warga setempat yang melihat pertama kali kebakaran tersebut, Untoro (39), menceritakan api pertama kali muncul dari bagian tengah gudang tersebut. Ia menduga karena tidak ada aktivitas, api tersebut berasal dari korsleting listrik di tempat tersebut. "Saya lihat ada bunga api di bagian tengah," cerita Untoro sesaat setelah kejadian, Senin (4/8/2014).
Warga sudah berusaha menguasai api yang ditimbulkan tersebut. Namun karena sebagian besar bangunan berbahan kayu, dalam tempo singkat percikan api langsung membesar. Warga terus berusaha memadamkan kobaran api yang terus membesar dengan peralatan seadanya.
Puluhan orang yang turut membantu memadamkan api tersebut kewalahan menguasai api karena api cepat menyambar mebel dan tumpukan kayu di gudang tersebut. Dalam hitungan menit, api menjalar ke seluruh bagian gudang.
"Api cepat sekali membakar tumpukan mebel dan kayu di dalam bangunan itu karena di dalamnya ada tiner yang mudah terbakar. Api itu berawal dari tengah, tempat yang biasanya digunakan untuk tidur. Saya dengar ada tiga kali ledakan," ujarnya.
Tak lama kemudian, mobil pemadam kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul datang ke lokasi. Karena besarnya kobaran api, petugas kewalahan menjinakkan si jago merah. Bahkan, mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Yogyakarta juga turut dikerahkan untuk menjinakkannya. "Petugas berusaha mencegah agar api tidak menghanguskan rumah milik Soib yang berada di sisi utara," katanya.
Ketua Harian BPBD Bantul Dwi Daryanto mengungkapkan, sebagian besar kebakaran di Bantul memang karena korsleting listrik. Sehingga ia meminta kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaannya. Apalagi, jika rumah ditinggal pergi, pastikan semua peralatan listrik telah diamankan. "Seringkali pemilik bangunan mengesampingkan keselamatan," terangnya.
Dalam peristiwa kebakaran tersebut, setidaknya tiga buah motor hangus terbakar. Selain menghanguskan mebel, kobaran api juga merontokkan kaca rumah milik Harun di sisi barat. Petugas dari Polsek Bantul serta Tim Identifikasi Sat Reskrim Polres Bantul langsung melakukan olah TKP di lokasi kebakaran.
(zik)