Ratusan Penambang Galian C Serang Kantor Bupati Majalengka
A
A
A
MAJALENGKA - Massa yang berasal dari penambang galian C, dengan mengendarai puluhan truk melakukan aksi penyerangan dan menumpahkan ratusan kubik batu dan pasir tepat di depan gerbang kantor Bupati Majalengka, Rabu (16/7/2014).
Bahkan, massa juga memarkirkan kendaraan truknya dengan cara mengepung di setiap pintu masuk. Aparat kepolisian dibantu petugas Satpol PP langsung membuat blokade dengan membuat pagar betis menggunakan kawat besi agar massa tidak merangsek masuk ke dalam kantor bupati.
Massa meminta agar Bupati Majalengka Sutrisno maupun pejabat terkait menemui para pengunjuk rasa untuk memberikan penjelasan terkait penutupan penambangan galian C yang konon katanya sudah berizin. Namun sayang mereka tidak bertemu dengan orang nomor satu di Kabupaten Majalengka dan hanya berteriak-teriak melampiaskan amarahnya dengan menjelek-jelakan Bupati Majalengka Sutrisno.
Kesal tidak pernah mendapatkan, tanggapan akhirnya massa mengambil bensin dan melakukan aksi bakar-bakaran hingga menyedot perhatian warga. Bahkan dengan adanya aksi demontrasi itu, para pedagang yang biasa berjualan menjelang waktu berbuka puasa hingga bada Ashar, belum melakukan aktivitas karena merasa ketakutan. Padahal pelataran Kantor Bupati Majalengka setiap harinya kerap dijadikan tempat ngabuburit warga sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Salah seorang pemilik galian C di wilayah Karayunan Kabupaten Majalengka, Dede Rizka menyatakan kedatangan para sopir dan para penambang galian C tersebut karena merasa kesal dengan Pemkab Majalengka yang menutup semua aktivitas penambangan tanpa alasan yang jelas. Bahkan dirinnya dengan penambang galian lainnya sudah menempuh izin prosedural tapi tidak pernah ada tanggapan.
"Kita sudah menempuh prosedural izin galian C, tapi bupati Majalengka tidak mau membuka izin. Kalau seperti ini kita akan terus melawan," ucapnya.
Menurut dia, tidak ada satupun lembaga atau pihak manapun yang bisa menutup aktivitas galian C, karena di Majalengka sudah mendapatkan persetujuaan dari warga maupun pemerintah desa setempat. "Kami sudah diberikan izin oleh kepala desa maupun warga yang menjadi tempat galian C. Jadi siapa pun termasuk Pemda Majalengka tidak bisa menutup aktivitas penambangan kami," ujarnya.
Dede mengancam apabila hari ini Bupati Majalengka tidak memberikan jawaban dan alasan mengapa menutup semua aktivitas galian C, pihaknya akan membawa massa lebih banyak lagi dari saat ini. "Kalau sekarang ada sekitar 50 truk dan ratusan massa, besok kita akan bawa massa lebih bayak lagi, bahkan truknya ditambah sedikitnya menjadi 200 truk yang akan mengepung kantor bupati Majalengka," ancamnya.
Hingga pukul 17.00 WIB, massa penambang galian C masih tetap bertahan menunggu jawaban dari Bupati Sutrisno, namun tidak ada tanggapan. Hingga berita ini diunggah, aktivitas demo masih tetap berlangsung. Diduga kuat aksi demo penambang galian C ini sebagai reaksi tindakan tim gabungan dari Satpol PP, aparat kepolisian, dan Kejaksaan Negeri yang merazia galian C liar yang ada di Kabupaten Majalengka, Senin (14/7/2014).
Bahkan, massa juga memarkirkan kendaraan truknya dengan cara mengepung di setiap pintu masuk. Aparat kepolisian dibantu petugas Satpol PP langsung membuat blokade dengan membuat pagar betis menggunakan kawat besi agar massa tidak merangsek masuk ke dalam kantor bupati.
Massa meminta agar Bupati Majalengka Sutrisno maupun pejabat terkait menemui para pengunjuk rasa untuk memberikan penjelasan terkait penutupan penambangan galian C yang konon katanya sudah berizin. Namun sayang mereka tidak bertemu dengan orang nomor satu di Kabupaten Majalengka dan hanya berteriak-teriak melampiaskan amarahnya dengan menjelek-jelakan Bupati Majalengka Sutrisno.
Kesal tidak pernah mendapatkan, tanggapan akhirnya massa mengambil bensin dan melakukan aksi bakar-bakaran hingga menyedot perhatian warga. Bahkan dengan adanya aksi demontrasi itu, para pedagang yang biasa berjualan menjelang waktu berbuka puasa hingga bada Ashar, belum melakukan aktivitas karena merasa ketakutan. Padahal pelataran Kantor Bupati Majalengka setiap harinya kerap dijadikan tempat ngabuburit warga sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Salah seorang pemilik galian C di wilayah Karayunan Kabupaten Majalengka, Dede Rizka menyatakan kedatangan para sopir dan para penambang galian C tersebut karena merasa kesal dengan Pemkab Majalengka yang menutup semua aktivitas penambangan tanpa alasan yang jelas. Bahkan dirinnya dengan penambang galian lainnya sudah menempuh izin prosedural tapi tidak pernah ada tanggapan.
"Kita sudah menempuh prosedural izin galian C, tapi bupati Majalengka tidak mau membuka izin. Kalau seperti ini kita akan terus melawan," ucapnya.
Menurut dia, tidak ada satupun lembaga atau pihak manapun yang bisa menutup aktivitas galian C, karena di Majalengka sudah mendapatkan persetujuaan dari warga maupun pemerintah desa setempat. "Kami sudah diberikan izin oleh kepala desa maupun warga yang menjadi tempat galian C. Jadi siapa pun termasuk Pemda Majalengka tidak bisa menutup aktivitas penambangan kami," ujarnya.
Dede mengancam apabila hari ini Bupati Majalengka tidak memberikan jawaban dan alasan mengapa menutup semua aktivitas galian C, pihaknya akan membawa massa lebih banyak lagi dari saat ini. "Kalau sekarang ada sekitar 50 truk dan ratusan massa, besok kita akan bawa massa lebih bayak lagi, bahkan truknya ditambah sedikitnya menjadi 200 truk yang akan mengepung kantor bupati Majalengka," ancamnya.
Hingga pukul 17.00 WIB, massa penambang galian C masih tetap bertahan menunggu jawaban dari Bupati Sutrisno, namun tidak ada tanggapan. Hingga berita ini diunggah, aktivitas demo masih tetap berlangsung. Diduga kuat aksi demo penambang galian C ini sebagai reaksi tindakan tim gabungan dari Satpol PP, aparat kepolisian, dan Kejaksaan Negeri yang merazia galian C liar yang ada di Kabupaten Majalengka, Senin (14/7/2014).
(zik)