Pasien Jiwa RS Hasan Sadikin Gantung Diri
A
A
A
BANDUNG - Seorang pasien RS Hasan Sadikin ditemukan tewas gantung diri, di salah satu kamar rawat inap. Diduga, pria yang diketahui bernama Asep Jamaludin (28) itu, nekat mengakhiri hidupnya lantaran depresi.
Kanitreskrim Polsekta Sukajadi AKP Achmad Gunawan mengatakan, pria yang tercatat sebagai warga Cijantung Sindang Kerta, RT4/1, Desa Sindang Kerta, Kabupaten Bandung Barat itu, ditemukan tewas sekira pukul 15.00 WIB.
“Korban ditemukan meninggal gantung diri di ruangan Adelium atau ruang rawat inap khusus pasien gangguan jiwa,” katanya, kepada wartawan, Kamis (10/9/2014).
Achmad mengatakan, Asep menjalani perawatan sejak 26 Juni 2014 ini memang memiliki riwayat gangguan jiwa. Bahkan Asep beberapa kali pernah melakukan percobaan bunuh diri.
“Salah satu percobaan bunuh dirinya adalah meminum obat melebihi dosis. Seharusnya obat carbamazepin (obat penenang) itu 30 butir untuk satu bulan, tapi dia minum sekaligus,” terangnya.
Beruntung, saat itu nyawa Asep masih bisa tertolong, lantaran pihak keluarga memergokinya saat tengah menenggak obat-obat tersebut. Namun dalam aksinya kali ini, diduga Asep lepas dari pengawasan keluarga dan pihak perawat.
Hingga akhirnya, dia bisa dengan mudah melakukan aksi gantung diri. Saat ini pihaknya telah memeriksa beberapa saksi baik dari keluarga maupun pihak rumah sakit. Sementara jasad Asep langsung dipindahkan ke Kamar Mayat RS Hasan Sadikin.
Kanitreskrim Polsekta Sukajadi AKP Achmad Gunawan mengatakan, pria yang tercatat sebagai warga Cijantung Sindang Kerta, RT4/1, Desa Sindang Kerta, Kabupaten Bandung Barat itu, ditemukan tewas sekira pukul 15.00 WIB.
“Korban ditemukan meninggal gantung diri di ruangan Adelium atau ruang rawat inap khusus pasien gangguan jiwa,” katanya, kepada wartawan, Kamis (10/9/2014).
Achmad mengatakan, Asep menjalani perawatan sejak 26 Juni 2014 ini memang memiliki riwayat gangguan jiwa. Bahkan Asep beberapa kali pernah melakukan percobaan bunuh diri.
“Salah satu percobaan bunuh dirinya adalah meminum obat melebihi dosis. Seharusnya obat carbamazepin (obat penenang) itu 30 butir untuk satu bulan, tapi dia minum sekaligus,” terangnya.
Beruntung, saat itu nyawa Asep masih bisa tertolong, lantaran pihak keluarga memergokinya saat tengah menenggak obat-obat tersebut. Namun dalam aksinya kali ini, diduga Asep lepas dari pengawasan keluarga dan pihak perawat.
Hingga akhirnya, dia bisa dengan mudah melakukan aksi gantung diri. Saat ini pihaknya telah memeriksa beberapa saksi baik dari keluarga maupun pihak rumah sakit. Sementara jasad Asep langsung dipindahkan ke Kamar Mayat RS Hasan Sadikin.
(san)