Sumsel Terima Penghargaan Upakarya Wanua Nugraha
A
A
A
TENGGARONG - Sumatera Selatan menerima penghargaan Upakarya Wanua Nugraha dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi pada Acara Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XVI di Stadion Madya Sempaja, Samarinda.
Acara ini dihadiri Wakil Presiden RI Boediono yang sekaligus membuka acara tersebut.
Upakarya Wanua Nugraha merupakan penghargaan yang diberikan kepada daerah yang telah melakukan pemberdayaan masyarakat desa melalui penerapan teknologi tepat guna.
Sumatera Selatan bersama lima Provinsi di Indonesia lainnya yang menerima penghargaan Upakarya Wanua Nugraha tersebut. Beberapa provinsi tersebut diantaranya Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Nanggroe Aceh Darusallam dan Jawa Barat.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin melalui Kepala Badan Pemberdayaan dan Pemerintahaan Masyarakat Desa (BPMPD) Provinsi Sumsel H Agus Yudiantoro mengatakan, penghargaan yang diberikan kepada Gubernur Sumsel ini atas perhatian yang besar dari gubernur terhadap pemberdayaan masyarakat dan penggunaan teknologi tepat guna.
Selama ini Sumsel telah menyelenggarakan 10 kali melaksanakan gelar teknologi tepat guna tingkat provinsi dan merupakan daerah yang pertama kali menyelenggarakan Gelar Teknologi Tepat Guna yang berkerjasama dengan pihak universitas.
Kerjasama dengan universitas yang merupakan inisiasi dari Gubernur H Alex Noerdin telah melahirkan produk yang dinamakan multirotor yang ditampilkan pada pagelaran Gelar Teknologi Tepat Guna tingkat Provinsi di Pagaralam beberapa waktu lalu.
“Multirotor sendiri merupakan alat yang dapat mendokumentasi dari udara tanpa menggunakan satelit, seperti halnya pesawat tanpa awak,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Presiden RI Boediono mengatakan, makna TTG yakni bagaimana setiap daerah bisa membentuk sentra inovasi dan sentra koordinasi dalam rangka peningkatan kualitas teknologi terapan yang dihasilkan masyarakat.
“Saya sudah melihat bahwa peran Posyantek (pos pelayanan teknologi) harus terus ditingkatkan menjadi sentra inovasi dan sentra koordinasi pelayanan penemuan teknologi,” katanya saat membuka Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XVI bersama Wakil Menteri Hukum dan HAM RI Denny Indrayana serta perwakilan 34 provinsi se-Indonesia.
Menurut Boediono, diharapkan tiap-tiap daerah dapat membentuk sentra koordinasi yang mengoordinasikan pelayanan penemuan teknologi, berkaitan penemuan teknologi tepat, disesuaikan kondisi daerah hingga proses pemanfaatannya.
Terlebih dalam menyesuaikan teknologi penemuan masyarakat dengan kultur, budaya, dan SDA setiap daerah.
“Saya berharap ini menimbulkan dampak bagi kemajuan pembangunan daerah masing-masing. TTG penting bagi kemajuan daerah dan bangsa. Prestasi bangsa datang dari daerah,” katanya.
Acara ini dihadiri Wakil Presiden RI Boediono yang sekaligus membuka acara tersebut.
Upakarya Wanua Nugraha merupakan penghargaan yang diberikan kepada daerah yang telah melakukan pemberdayaan masyarakat desa melalui penerapan teknologi tepat guna.
Sumatera Selatan bersama lima Provinsi di Indonesia lainnya yang menerima penghargaan Upakarya Wanua Nugraha tersebut. Beberapa provinsi tersebut diantaranya Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Nanggroe Aceh Darusallam dan Jawa Barat.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin melalui Kepala Badan Pemberdayaan dan Pemerintahaan Masyarakat Desa (BPMPD) Provinsi Sumsel H Agus Yudiantoro mengatakan, penghargaan yang diberikan kepada Gubernur Sumsel ini atas perhatian yang besar dari gubernur terhadap pemberdayaan masyarakat dan penggunaan teknologi tepat guna.
Selama ini Sumsel telah menyelenggarakan 10 kali melaksanakan gelar teknologi tepat guna tingkat provinsi dan merupakan daerah yang pertama kali menyelenggarakan Gelar Teknologi Tepat Guna yang berkerjasama dengan pihak universitas.
Kerjasama dengan universitas yang merupakan inisiasi dari Gubernur H Alex Noerdin telah melahirkan produk yang dinamakan multirotor yang ditampilkan pada pagelaran Gelar Teknologi Tepat Guna tingkat Provinsi di Pagaralam beberapa waktu lalu.
“Multirotor sendiri merupakan alat yang dapat mendokumentasi dari udara tanpa menggunakan satelit, seperti halnya pesawat tanpa awak,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Presiden RI Boediono mengatakan, makna TTG yakni bagaimana setiap daerah bisa membentuk sentra inovasi dan sentra koordinasi dalam rangka peningkatan kualitas teknologi terapan yang dihasilkan masyarakat.
“Saya sudah melihat bahwa peran Posyantek (pos pelayanan teknologi) harus terus ditingkatkan menjadi sentra inovasi dan sentra koordinasi pelayanan penemuan teknologi,” katanya saat membuka Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XVI bersama Wakil Menteri Hukum dan HAM RI Denny Indrayana serta perwakilan 34 provinsi se-Indonesia.
Menurut Boediono, diharapkan tiap-tiap daerah dapat membentuk sentra koordinasi yang mengoordinasikan pelayanan penemuan teknologi, berkaitan penemuan teknologi tepat, disesuaikan kondisi daerah hingga proses pemanfaatannya.
Terlebih dalam menyesuaikan teknologi penemuan masyarakat dengan kultur, budaya, dan SDA setiap daerah.
“Saya berharap ini menimbulkan dampak bagi kemajuan pembangunan daerah masing-masing. TTG penting bagi kemajuan daerah dan bangsa. Prestasi bangsa datang dari daerah,” katanya.
(sms)