Sukuran, Warga Dolly Sembelih Kerbau Bule

Kamis, 26 Juni 2014 - 16:23 WIB
Sukuran, Warga Dolly Sembelih Kerbau Bule
Sukuran, Warga Dolly Sembelih Kerbau Bule
A A A
SURABAYA - Warga lokalisasi Dolly dan Jarak menyembelih kerbau bule atau kerbau berwarna merah jambu untuk menolak penutupan lokalisasi. Penyembelihan itu disaratkan sebagai tumbal agar Dolly tetap beroperasi.

Sebelum dilakukan penyembelihan, kerbau diarak keliling lokalisasi. Di atas kepala kerbau jantan itu ditulisi 'Tumbale Dolly-Jarak'. Sejumlah warga lokalisasi memegang kerbau tersebut.

Warga juga menuliskan sejumlah nama yang dianggap bertanggung jawab atas penutupan lokalisasi di atas kepala kerbau, terdiri dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Supomo.

Humas Front Pekerja Lokalisasi (FPL) Slamet mengatakan, penyembelihan kerbau ini sebagai bentuk rasa syukur warga lokalisasi, karena menganggap pemerintah telah gagal menutup lokalisasi Dolly.

"Hari ini lokalisasi memang mulai tutup, tapi karena menghormati bulan puasa, usai Lebaran, lokalisasi akan buka lagi seperti biasa," terangnya, kepada wartawan, Kamis (26/4/2014).

Kerbau bule itu merupakan hasil patungan sejumlah warga Dolly. Sementara hasil sembelihan daging akan dibagi-bagikan kepada warga sekitar. "Setelah disembelih, dagingnya akan dibagi-bagikan warga," terangnya.

Dia menegaskan, lokalisasi hanya libur selama bulan Ramadan. Namun, akan beroprasi setelah Lebaran, karena memang tidak ada penutupan. "Hanya libur saja, bukan tutup," tegasnya.

Sementara itu, hari ini adalah hari terakhir pengambilan kompensasi penutupan Dolly-Jarak bagi PSK dan mucikari. Jika sampai hari ini tidak diambil, maka dana kompensasi akan dikembalikan ke kas negara.

Catatan Pemkot Surabaya, ada 1.449 PSK, dan 311 mucikari yang tercatat berhak memperoleh dana kompensasi masing-masing sebesar Rp5 juta.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6611 seconds (0.1#10.140)