Beredar Selebaran Gelap Penutupan Dolly

Selasa, 24 Juni 2014 - 19:12 WIB
Beredar Selebaran Gelap Penutupan Dolly
Beredar Selebaran Gelap Penutupan Dolly
A A A
SURABAYA - Situasi di lokalisasi Dolly pasca deklarasi penutupan, pada 18 Juni 2014, hingga kini masih belum kondusif. Belakangan, muncul selebaran tertempel di wisma-wisma di sepanjang Gang Dolly.

Isi selebaran tersebut meminta agar lokalisasi di Kelurahan Putat Jaya itu segera berhenti beroperasi. Dari selebaran itu diketahui bahwa yang mengeluarkan adalah Polda Jawa Timur (Jatim).

Tim Advokasi dari FPL Anisa mengklaim bahwa selebaran tersebut bukan dari Polda Jatim. Pasalnya, tidak ada kop surat yang menyebutkan selebaran itu berasal dari korps berbaju coklat tersebut.

Kemudian, selebaran juga tidak disertai dengan tanda tangan dari Humas Polda Jatim. Dari informasi yang dia terima, selebaran intimidasi itu disebar dan ditempelkan oleh oknum dari Polsek Sawahan.

Oleh pemilik wisma, selebaran tersebut langsung dicopot. "Saat ini, pihaknya langsung membentuk tim yang secara khusus mengusut tuntas, siapa dalang di balik penyebaran selebaran itu," katanya, Selasa (24/6/2014).

Dia melanjutkan, jika sudah diketahui dalangnya, baru kemudian pihaknya akan mengambil langkah-langkah hukum lebih lanjut. Selebaran ini kami anggap sebagai bentuk intimidasi pada kami.

Anisa menandaskan, selebaran ini tidak menghalangi PSK dan mucikari untuk berjuang. Hingga saat ini, Dolly akan tetap buka dan melayani tamu. Kecuali pada saat bulan Ramadan, Dolly akan berhenti beroperasi. Ini sudah menjadi agenda tahunan.

Tidak beroperasinya Dolly selama bulan Ramadan karena ingin memberi kesempatan pada warga masyarakat Surabaya untuk dapat beribadah dengan khusu dan tenang. Namun, setelah Lebaran nanti, Dolly akan tetap buka seperti biasa.

"Deklarasi penutupan itu tidak ada pengaruhnya bagi kami. Dolly tetap buka," paparnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0791 seconds (0.1#10.140)