Cara Polisi Ungkap Kematian Anak dan Pembantu Perwira TNI
A
A
A
BANDUNG - Polisi bekerja keras untuk segera mengungkap kasus tewasnya dua anak dan seorang pembantu perwira TNI. Berbagai metode penyelidikan pun dilakukan.
"Kita sedang melakukan (penyelidikan) secara paralel, konvensional, dan ilmiah untuk mengungkap apa yang sesungguhnya terjadi," kata Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Rycko Amelza Dahniel di Bandung, Jawa Barat, Senin (23/6/2014).
Penyelidikan secara konvensional dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai keterangan saksi. Sedangkan penyelidikan secara ilmiah adalah mulai dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pengambilan sidik jari, pemeriksaan puntung rokok dan linggis yang ada di lokasi, hingga pemeriksaan fisik para korban.
Rycko mengatakan, penyelidikan secara ilmiah memerlukan waktu karena memerlukan beberapa peralatan. Sehingga semua pihak harus bersabar menunggu hasilnya. "Nanti setelah hasilnya keluar, kita akan gabungkan hasil pemeriksaan keduanya," jelasnya.
Disinggung soal kemungkinan Acim sebagai pelaku pembunuhan kemudian gantung diri, ia belum bisa memastikan. "Itu yang sedang kita kerjakan. Tunggu waktunya ya, sekarang kita sedang mengerjakan (penyelidikan)," ucapnya.
Yang pasti, ia menargetkan kasus itu segera terungkap. "Kita ingin mengungkap apa yang terjadi sekaligus menentukan siapa yang harus bertanggungjawab," pungkas Rycko.
Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, belasan karangan bunga duka cita dikirim oleh sejumlah pihak. Beberapa di antaranya berasal dari Kapolda Jawa Barat, Kapolrestabes Bandung, hingga Wali Kota Bandung.
Keberadaan karangan bunga itu cukup menarik perhatian para pengendara yang melintas di lokasi. Banyak kendaraan yang menurunkan kecepatan laju kendaraannya untuk melihat karangan bunga. Sedangkan di dalam rumah, tidak ada aktivitas karena garis polisi masih terpasang.
Diberitakan sebelumnya, R Mahesza Praja dan Aura Rivi Ilaiyah ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Jalan Gudang Utara, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (22/6/2014). Selain kedua anak perwira TNI Letkol (Inf) R Rudi Martiandi tersebut, pembantu di lokasi, Acim (35), juga ditemukan tewas dalam posisi tergantung pada seutas tali di tangga rumah.
Hasil pemeriksaan di RS Sartika Asih, pada kepala Praja diketahui ada bekas hantaman benda tumpul dan lehernya ada bekas cekikan. Sedangkan Aura diduga dibekap hingga meregang nyawa. Sementara hasil autopsi pada Acim, diketahui lehernya terdapat bekas jeratan. Tapi belum diketahui apakah Acim dijerat kemudian digantung atau gantung diri.
"Kita sedang melakukan (penyelidikan) secara paralel, konvensional, dan ilmiah untuk mengungkap apa yang sesungguhnya terjadi," kata Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Rycko Amelza Dahniel di Bandung, Jawa Barat, Senin (23/6/2014).
Penyelidikan secara konvensional dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai keterangan saksi. Sedangkan penyelidikan secara ilmiah adalah mulai dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pengambilan sidik jari, pemeriksaan puntung rokok dan linggis yang ada di lokasi, hingga pemeriksaan fisik para korban.
Rycko mengatakan, penyelidikan secara ilmiah memerlukan waktu karena memerlukan beberapa peralatan. Sehingga semua pihak harus bersabar menunggu hasilnya. "Nanti setelah hasilnya keluar, kita akan gabungkan hasil pemeriksaan keduanya," jelasnya.
Disinggung soal kemungkinan Acim sebagai pelaku pembunuhan kemudian gantung diri, ia belum bisa memastikan. "Itu yang sedang kita kerjakan. Tunggu waktunya ya, sekarang kita sedang mengerjakan (penyelidikan)," ucapnya.
Yang pasti, ia menargetkan kasus itu segera terungkap. "Kita ingin mengungkap apa yang terjadi sekaligus menentukan siapa yang harus bertanggungjawab," pungkas Rycko.
Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, belasan karangan bunga duka cita dikirim oleh sejumlah pihak. Beberapa di antaranya berasal dari Kapolda Jawa Barat, Kapolrestabes Bandung, hingga Wali Kota Bandung.
Keberadaan karangan bunga itu cukup menarik perhatian para pengendara yang melintas di lokasi. Banyak kendaraan yang menurunkan kecepatan laju kendaraannya untuk melihat karangan bunga. Sedangkan di dalam rumah, tidak ada aktivitas karena garis polisi masih terpasang.
Diberitakan sebelumnya, R Mahesza Praja dan Aura Rivi Ilaiyah ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Jalan Gudang Utara, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (22/6/2014). Selain kedua anak perwira TNI Letkol (Inf) R Rudi Martiandi tersebut, pembantu di lokasi, Acim (35), juga ditemukan tewas dalam posisi tergantung pada seutas tali di tangga rumah.
Hasil pemeriksaan di RS Sartika Asih, pada kepala Praja diketahui ada bekas hantaman benda tumpul dan lehernya ada bekas cekikan. Sedangkan Aura diduga dibekap hingga meregang nyawa. Sementara hasil autopsi pada Acim, diketahui lehernya terdapat bekas jeratan. Tapi belum diketahui apakah Acim dijerat kemudian digantung atau gantung diri.
(zik)