Massa Penolak Penutupan Dolly Mulai Unjuk Gigi
A
A
A
SURABAYA - Massa penolak penutupan lokalisasi Dolly mulai unjuk gigi. Mereka menggelar konvoi memutari Gang Dolly sebagai tanda perlawanan atas penutupan lokalisasi yang terletak di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan itu.
Berdasarkan pantauan Selasa (17/6/2014), massa mengendarai sepeda motor dan berkeliling Dolly. Sesekali mereka meneriakkan yel-yel menolak penutupan. Massa juga mengibarkan sejumlah atribut elemen yang menolak penutupan Dolly, di antaranya Front Pekerja Lokalisasi (FPL), Komunitas Pemuda Independen (KOPI), dan lain-lain. "Kami menolak penutupan Dolly. Tolak penutupan Dolly," ujar salah seorang penolak penutupan Dolly.
Sesekali massa penolak penutupan Dolly ini menggeber knalpot sepeda motor. Sebelum konvoi ini, massa juga sempat menghampiri Gedung Islamic Center di Jalan Dukuh Kupang, Surabaya. Mereka berencana bertemu dengan panitia pelaksana acara deklarasi penutupan tersebut. Namun, rencana tersebut gagal. Akhirnya, massa kembali ke base camp yang tak jauh dari lokalisasi.
Sementara itu, di Gedung Islamic Center terlihat sejumlah petugas kepolisian yang disiagakan sejak pagi tadi. Di tempat tersebut juga disiapkan tiga unit water cannon dan barikade kawat berduri. Tujuannya untuk menghalau warga penolak penutupan Dolly.
Kepolisian dari Polrestabes Surabaya juga sudah mulai bersiaga di sejumlah titik, di antaranya di depan Kantor Kecamatan Sawahan. Beberapa polisi berpakaian preman. Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian berapa jumlah personel yang disiagakan.
Seperti diberitakan, pada tanggal 18 Juni 2014, Pemerintah Kota Surabaya menggelar Deklarasi Penutupan Dolly. Deklarasi tersebut akan dihadiri oleh Menteri Sosial (Mensos) RI Salim Segaf Al Jufri.
Berdasarkan pantauan Selasa (17/6/2014), massa mengendarai sepeda motor dan berkeliling Dolly. Sesekali mereka meneriakkan yel-yel menolak penutupan. Massa juga mengibarkan sejumlah atribut elemen yang menolak penutupan Dolly, di antaranya Front Pekerja Lokalisasi (FPL), Komunitas Pemuda Independen (KOPI), dan lain-lain. "Kami menolak penutupan Dolly. Tolak penutupan Dolly," ujar salah seorang penolak penutupan Dolly.
Sesekali massa penolak penutupan Dolly ini menggeber knalpot sepeda motor. Sebelum konvoi ini, massa juga sempat menghampiri Gedung Islamic Center di Jalan Dukuh Kupang, Surabaya. Mereka berencana bertemu dengan panitia pelaksana acara deklarasi penutupan tersebut. Namun, rencana tersebut gagal. Akhirnya, massa kembali ke base camp yang tak jauh dari lokalisasi.
Sementara itu, di Gedung Islamic Center terlihat sejumlah petugas kepolisian yang disiagakan sejak pagi tadi. Di tempat tersebut juga disiapkan tiga unit water cannon dan barikade kawat berduri. Tujuannya untuk menghalau warga penolak penutupan Dolly.
Kepolisian dari Polrestabes Surabaya juga sudah mulai bersiaga di sejumlah titik, di antaranya di depan Kantor Kecamatan Sawahan. Beberapa polisi berpakaian preman. Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian berapa jumlah personel yang disiagakan.
Seperti diberitakan, pada tanggal 18 Juni 2014, Pemerintah Kota Surabaya menggelar Deklarasi Penutupan Dolly. Deklarasi tersebut akan dihadiri oleh Menteri Sosial (Mensos) RI Salim Segaf Al Jufri.
(zik)