Polisi Masih Terus Siaga di Kantor Desa Sawiji
A
A
A
JOMBANG - Polisi terus melakukan penyelidikan terkait perusakan kantor Desa Sawiji di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Sejumlah aparat kepolisian juga masih disiagakan di sekitar kantor desa sekaligus berpatroli di kampung-kampung untuk mengantisipasi adanya aksi massa susulan hingga Minggu sore (15/6/2014).
Sementara enam orang yang diduga pelaku perusakan yang tertangkap langsung dievakuasi petugas dari Polsek Jogoroto ke Mapolres Jombang.
Hingga Minggu malam sejumlah aparat kepolisian masih terus berjaga di kantor Desa Sawiji, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang dirusak massa Minggu pagi.
Kondisi kantor desa ini tampak hancur seluruh kaca jendela pecah dan beberapa barang juga masih dibiarkan rusak berserakan.
Sementara puluhan petugas dari unit Sabhara Polres Jombang juga terus dikerahkan untuk melakukan patroli di kampung-kampung.
Selain untuk memburu para pelaku lain yang masih melarikan diri upaya ini juga sengaja dilakukan untuk mengantisipasi adanya aksi massa terhadap informan polisi setelah enam orang yang diduga pelaku perusakan berhasil ditangkap.
Sementara beberapa keluarga terduga pelaku Minggu sore juga mulai mendatangi Mapolsek Jogoroto tempat terduga pelaku diamankan.
Untuk mengantisipasi datangnya warga dalam jumlah besar ke kantor polsek, polisi kemudian langsung mengevakuasi keenam terduga pelaku ke Mapolres Jombang untuk diperiksa lebih lanjut.
Kapolres Jombang AKBP Ahmad Yusep Gunawan belum bersedia menjelaskan apa motif para pelaku sebenarnya.
Namun menurut informasi yang berkembang para pelaku diduga emosi karena Slamet, Kepala Dusun Sawiji yang kini sudah berstatus sebagai terpidana dalam kasus pencurian pohon kamboja di kuburan desa setempat sampai kini tidak diberhentikan oleh Kepala Desa Sawiji dari jabatannya sebagai kepala dusun.
Selain itu petugas menduga motif perusakan juga karena adanya rasa sakit hati terkait hasil pemilihan Kepala Desa Sawiji beberapa waktu sebelumnya.
Meski demikian kapolres berjanji akan tetap memproses perbuatan warga yang dinilai berlebihan tersebut sebab tak hanya sekedar merusak atau menghancurkan kantor desa.
Karena salah satu dari 25 pelaku diduga juga merobek-robek bendera merah putih di halaman kantor desa tersebut.
Sementara enam orang yang diduga pelaku perusakan yang tertangkap langsung dievakuasi petugas dari Polsek Jogoroto ke Mapolres Jombang.
Hingga Minggu malam sejumlah aparat kepolisian masih terus berjaga di kantor Desa Sawiji, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang dirusak massa Minggu pagi.
Kondisi kantor desa ini tampak hancur seluruh kaca jendela pecah dan beberapa barang juga masih dibiarkan rusak berserakan.
Sementara puluhan petugas dari unit Sabhara Polres Jombang juga terus dikerahkan untuk melakukan patroli di kampung-kampung.
Selain untuk memburu para pelaku lain yang masih melarikan diri upaya ini juga sengaja dilakukan untuk mengantisipasi adanya aksi massa terhadap informan polisi setelah enam orang yang diduga pelaku perusakan berhasil ditangkap.
Sementara beberapa keluarga terduga pelaku Minggu sore juga mulai mendatangi Mapolsek Jogoroto tempat terduga pelaku diamankan.
Untuk mengantisipasi datangnya warga dalam jumlah besar ke kantor polsek, polisi kemudian langsung mengevakuasi keenam terduga pelaku ke Mapolres Jombang untuk diperiksa lebih lanjut.
Kapolres Jombang AKBP Ahmad Yusep Gunawan belum bersedia menjelaskan apa motif para pelaku sebenarnya.
Namun menurut informasi yang berkembang para pelaku diduga emosi karena Slamet, Kepala Dusun Sawiji yang kini sudah berstatus sebagai terpidana dalam kasus pencurian pohon kamboja di kuburan desa setempat sampai kini tidak diberhentikan oleh Kepala Desa Sawiji dari jabatannya sebagai kepala dusun.
Selain itu petugas menduga motif perusakan juga karena adanya rasa sakit hati terkait hasil pemilihan Kepala Desa Sawiji beberapa waktu sebelumnya.
Meski demikian kapolres berjanji akan tetap memproses perbuatan warga yang dinilai berlebihan tersebut sebab tak hanya sekedar merusak atau menghancurkan kantor desa.
Karena salah satu dari 25 pelaku diduga juga merobek-robek bendera merah putih di halaman kantor desa tersebut.
(sms)