Pemkot Surabaya Pastikan Dolly Ditutup 18 Juni 2014
A
A
A
SURABAYA - Jadwal penutupan lokalisasi Dolly yang semula tanggal 19 Juni 2014 dimajukan sehari. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Supomo memastikan bahwa penutupan Dolly akan dilakukan pada tanggal 18 Juni 2014.
"Insya Allah ditutup pada tanggal 18 Juni," kata Supomo di Kantor Pemkot Surabaya, Selasa (3/6/2014).
Ia juga mengatakan, proses penutupan tanggal berapa pun tidak ada masalah karena sudah direncanakan sejak tahun 2002 lalu. Artinya, pembinaan itu sudah dilakukan selama 12 tahun. Selain itu, proses pendataan juga sudah berjalan. Pihak Pemkot Surabaya meminta bantuan RT setempat.
"Data sudah ada, sekarang tinggal di-update-update saja. Insya Allah memasuki Bulan Ramadan sudah tidak beroperasi lagi," katanya.
Supomo juga mengatakan, kepastian menutup Dolly tidak akan menuai perlawanan dari warga, meski dalam beberapa hari terakhir isu penolakan dari sejumlah eleman terkait penutupan Dolly semakin gencar.
Kata Supomo, pro-kontra sangat wajar di alam demokrasi seperti ini. "Saya kira kita tidak ngomong perlawanan. Ada yang sependapat, ada yang tidak. Di alam demokrasi ini sangatlah wajar. Insya Allah tidak ada masalah," ujarnya.
Pasca tanggal 18 Juni, secara otomatis para PSK dan mucikari sudah tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya. "Ya, harapan kami memasuki Ramadan dan seterusnya tidak ada lagi kegiatan prostitusi di lokalisasi itu," pungkasnya.
"Insya Allah ditutup pada tanggal 18 Juni," kata Supomo di Kantor Pemkot Surabaya, Selasa (3/6/2014).
Ia juga mengatakan, proses penutupan tanggal berapa pun tidak ada masalah karena sudah direncanakan sejak tahun 2002 lalu. Artinya, pembinaan itu sudah dilakukan selama 12 tahun. Selain itu, proses pendataan juga sudah berjalan. Pihak Pemkot Surabaya meminta bantuan RT setempat.
"Data sudah ada, sekarang tinggal di-update-update saja. Insya Allah memasuki Bulan Ramadan sudah tidak beroperasi lagi," katanya.
Supomo juga mengatakan, kepastian menutup Dolly tidak akan menuai perlawanan dari warga, meski dalam beberapa hari terakhir isu penolakan dari sejumlah eleman terkait penutupan Dolly semakin gencar.
Kata Supomo, pro-kontra sangat wajar di alam demokrasi seperti ini. "Saya kira kita tidak ngomong perlawanan. Ada yang sependapat, ada yang tidak. Di alam demokrasi ini sangatlah wajar. Insya Allah tidak ada masalah," ujarnya.
Pasca tanggal 18 Juni, secara otomatis para PSK dan mucikari sudah tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya. "Ya, harapan kami memasuki Ramadan dan seterusnya tidak ada lagi kegiatan prostitusi di lokalisasi itu," pungkasnya.
(zik)