Kasus Mahasiswi Unpad Asal Malaysia, Polisi Tunggu Hasil Visum
A
A
A
BANDUNG - Polisi masih menunggu hasil visum medis untuk memastikan adanya tindak pemerkosaan terhadap JS, mahasiswi Universitas Padjadjaran (Unpad) asal Malaysia.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Mochamad Iriawan menyatakan, untuk memastikan adanya tindakan pemerkosaan terhadap korban perlu didukung oleh hasil pemeriksaan medis, meskipun kemungkinan adanya tindakan itu sangat besar. "Kita masih menduga dan belum bisa dipastikan secara medis," ucapnya.
Iriawan menambahkan, hingga saat ini penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap siapa pelaku pencurian dan kekerasan. Namun dia memperkirakan pelaku berjumlah dari satu orang karena pelaku juga menggunakan mobil untuk membawa korban."Diduga pelaku berjumlah 2 -3 orang dan kami akan terus melakukan pengungkapan kasus ini," ujarnya.
Dalam proses penyelidikan sendiri, Iriawan mengaku sedikit kesulitan. Pasalnya, minimnya saksi yang secara langsung melihat terkait peristiwa yang menimpa mahasiswi Fakultas Kedokteran Unpad ini. Namun Polda Jawa Barat mendukung penuh pengungkapan kasus ini yang tengah dilakukan Polres Cimahi yang dibantu Polres Sumedang.
"Kita akan mem-back up dalam penanganan kasus ini dan menjadi perhatian karena ini menimpa warga negara asing yang tengah mengenyam pendidikan di Jawa Barat," jelas Iriawan.
Sementara itu, Kapolres Sumedang AKBP Yully Kurniawan, melaui Kasat Reskrim AKP Nicko N Adiputra mengatakan, dalam proses penyelidikan, Polres Sumedang hanya membantu menghadirkan saksi-saksi untuk dimintai keterangan dan pengumpulan data-data yang diperlukan untuk penyelidikan. Kasus ini sendiri kini ditangani oleh Polres Cimahi, di mana korban ditemukan serta laporan yang dibuat. "Korban kuliah di Unpad dan ngekos di wilayah Jatinangor," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, mahasiswi Fakultas Kedokteran Unpad itu diduga diculik dan disekap sekelompok orang setelah keluar dari sebuah ATM di Jatinangor beberapa hari lalu. Korban ditemukan di Cikole Lembang dan diduga menjadi korban kekerasan oleh sekelompok lelaki yang juga mengambil sejumlah barang miliknya.
Menurut Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul, awalnya korban hendak mengambil uang di ATM yang tidak jauh dari tempat kosnya. "Tempat ATM itu ada di dalam area kampus Unpad (Jatinangor). Saat keluar ATM korban bertemu seorang laki-laki yang tidak dikenal," jelasnya.
Tapi laki-laki itu seolah-olah kenal dengan korban dan mengajak JS masuk ke mobil. JS menolak karena merasa tidak mengenal. Namun tiba-tiba orang tersebut langsung membekap mulut, menutup mata, dan memasukkan korban ke dalam mobil.
"Mulai dari situ korban tidak ingat lagi apa yang terjadi. Yang dirasakan saat ini korban hanya merasa sakit di seluruh badan dan bagian perut bawah. Setelah ditemukan oleh warga korban pun langsung dibawa ke RS Hasan Sadikin," bebernya.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Mochamad Iriawan menyatakan, untuk memastikan adanya tindakan pemerkosaan terhadap korban perlu didukung oleh hasil pemeriksaan medis, meskipun kemungkinan adanya tindakan itu sangat besar. "Kita masih menduga dan belum bisa dipastikan secara medis," ucapnya.
Iriawan menambahkan, hingga saat ini penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap siapa pelaku pencurian dan kekerasan. Namun dia memperkirakan pelaku berjumlah dari satu orang karena pelaku juga menggunakan mobil untuk membawa korban."Diduga pelaku berjumlah 2 -3 orang dan kami akan terus melakukan pengungkapan kasus ini," ujarnya.
Dalam proses penyelidikan sendiri, Iriawan mengaku sedikit kesulitan. Pasalnya, minimnya saksi yang secara langsung melihat terkait peristiwa yang menimpa mahasiswi Fakultas Kedokteran Unpad ini. Namun Polda Jawa Barat mendukung penuh pengungkapan kasus ini yang tengah dilakukan Polres Cimahi yang dibantu Polres Sumedang.
"Kita akan mem-back up dalam penanganan kasus ini dan menjadi perhatian karena ini menimpa warga negara asing yang tengah mengenyam pendidikan di Jawa Barat," jelas Iriawan.
Sementara itu, Kapolres Sumedang AKBP Yully Kurniawan, melaui Kasat Reskrim AKP Nicko N Adiputra mengatakan, dalam proses penyelidikan, Polres Sumedang hanya membantu menghadirkan saksi-saksi untuk dimintai keterangan dan pengumpulan data-data yang diperlukan untuk penyelidikan. Kasus ini sendiri kini ditangani oleh Polres Cimahi, di mana korban ditemukan serta laporan yang dibuat. "Korban kuliah di Unpad dan ngekos di wilayah Jatinangor," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, mahasiswi Fakultas Kedokteran Unpad itu diduga diculik dan disekap sekelompok orang setelah keluar dari sebuah ATM di Jatinangor beberapa hari lalu. Korban ditemukan di Cikole Lembang dan diduga menjadi korban kekerasan oleh sekelompok lelaki yang juga mengambil sejumlah barang miliknya.
Menurut Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul, awalnya korban hendak mengambil uang di ATM yang tidak jauh dari tempat kosnya. "Tempat ATM itu ada di dalam area kampus Unpad (Jatinangor). Saat keluar ATM korban bertemu seorang laki-laki yang tidak dikenal," jelasnya.
Tapi laki-laki itu seolah-olah kenal dengan korban dan mengajak JS masuk ke mobil. JS menolak karena merasa tidak mengenal. Namun tiba-tiba orang tersebut langsung membekap mulut, menutup mata, dan memasukkan korban ke dalam mobil.
"Mulai dari situ korban tidak ingat lagi apa yang terjadi. Yang dirasakan saat ini korban hanya merasa sakit di seluruh badan dan bagian perut bawah. Setelah ditemukan oleh warga korban pun langsung dibawa ke RS Hasan Sadikin," bebernya.
(zik)